BI Jabar Jamin Permudah UMKM untuk Dapatkan Sertifikasi Produk Halal 

Volume ekspor barang halal bisa naik

Bandung, IDN Times - Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan 12 lembaga swasta bakal memberikan jaminan sertifikasi halal terhadap produk makanan yang diproduksi oleh para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dua di antara lembaga tersebut adalah Salman dan Universitas Islam Bandung (Unisba).

Sertifikasi halal ini bertujuan meningkatkan daya saing produk dari Indonesia khususnya makanan agar semakin dipercaya dan diharap bisa menembus pasar ekspor.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Doni P Joewono mengatakan, Indonesia merupakan pasar besar dalam penggunaan produk halal. Sebab, mayoritas masyarakat Indonesia adalah muslim sehingga produk halal khususnya makanan menjadi sesuatu yang sangat penting.

Sayangnya produk UMKM yang bersertifikat halal dari dalam negeri masih sangat minim. Padahal, dengan mayoritas penduduk muslim, seharusnya produk yang tersertifikasi halal seharusnya lebih banyak dan lebih bervariasi.

"Tahun 2021 ini perkiraan uang beredar dari produk halal mencapai 2 triliun dolar AS dan Indonesia mencapai 0,25 triliun dolar AS. Itu sangat besar sekali. Sayang kalau kita hanya diam terus," ujar Doni dalam peluncuran Deklarasi Halal Center Jawa Barat Dan Pelatihan Sertifikasi Halal UMKM, PKL & Kopontren, di Gedung BI, Selasa (26/3).

1. Ekspor produk halal bisa ditingkatkan

BI Jabar Jamin Permudah UMKM untuk Dapatkan Sertifikasi Produk Halal ANTARA FOTO/R. Rekotomo

Doni menuturkan, dengan meningkatnya produk yang tersertifikasi halal, maka volume ekspor bisa meningkat. Selama ini banyak masyarakat dari luar yang membutuhkan barang dari Indonesia, seperti negara dari Timur Tengah. Sayang karena produk dalam negeri belum memiliki sertifikat maka mereka mencari barang serupa dari negara lain yang sudah tersertifikasi.

"Barang kita susah diterima negara lain karena tidak ada standarisasi untuk sertifikasi halal. Ini menjadi masalah domestik yang harus diselesaikan," kata Doni.

Keraguan produk halal Indonesia juga tercermin dari sejumlah wisatawan muslim yang ragu terhadap produk halal dalam negeri. Sebab, dalam produk yang dijual tidak ada kepastian apakah barang itu halal atau tidak.

2. Barang halal dari Thailand bisa menyalip Indonesia

BI Jabar Jamin Permudah UMKM untuk Dapatkan Sertifikasi Produk Halal yourthaiguide.com

Menurut Doni, salah satu negara yang fokus dalam mensertifikasi produk agar terjamin kehalalannya adalah Thailand. Meski negara ini mayoritas bukan muslim, tapi industri di sana sudah lebih antusias untuk mensertifikasi produk halal. Lembaga sertifikasi pun cukup banyak sehingga pelaku UMKM lebih mudah mensertifikasi barang.

"Halal food Indonesia ini harus digenjot agar tidak kalah dari negara lain," ujar Doni.

Di Jawa Barat, barang dari pelaku UMKM yang berkecimpung dalam industri makanan dan minuman sangat banyak. Maka tidak salah jika provinsi ini dijadikan pionir dalam melakukan sertifikasi halal produk dari UMKM.

3. Sertifikasi produk halal memberikan ketenangan

BI Jabar Jamin Permudah UMKM untuk Dapatkan Sertifikasi Produk Halal IDN Times/Debbie Sutrisno

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menuturkan, dengan adanya konsorsium pelayanan produk halal maka masyarakat bisa lebih tenang karena ke depan semakin banyak produk yang memang telah terjamin kehalalannya. Ketika mengkonsumsi produk pun masyarakat tidak khawatir apakah yang mereka dapat benar atau tidak kehalalannya karena akan ada label pada produk yang telah disertifikasi.

"Halal itu juga harus benar mulai dari zat, sifat, hingga cara mendapatkan dan memproduksinya," ujar Ridwan Kamil.

Emil, sapaan akrabnya juga mengimbau agar para pelaku UMKM bisa melakukan sertifikasi sebelum menjual produk ke pasar. Dengan adanya konsorsium pemerintah berupaya mempermudah akses agar produk yang ditawarkan sesuai dengan keinginan masyarakat dalam hal kehalalan.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya