Besok Usianya Genap Seabad, Ini Sepenggal Sejarah ITB

Banyak tokoh besar yang kuliah di kampus ini

Bandung, IDN Times - Ketika mendengar kata ITB, memori kita akan langsung diingatkan dengan salah satu perguruan tinggi negeri yang berada di Bandung. Ya, ITB memang lekat dengan Bandung. Sebab singkatan dari ITB adalah Institut Teknologi Bandung (ITB).

Besok, 3 Juli 2020, usia salah satu kampus terbaik di Indonesia ini genap 100 tahun. Banyak hal berhasil dilakukan kampus ITB dan para lulusannya. Misalnya saja sosok Soekarno dan BJ Habibie yang notabene pernah menimba ilmu di sini mampu menjadi orang paling penting di Indonesia pada masanya.

Lalu bagaimana kampus dambaan banyak anak muda Indonesia ini berdiri?

1. Berawal ketika pemerintah kolonial Belanda mendirikan de Techniche Hoogeschool te Bandung

Besok Usianya Genap Seabad, Ini Sepenggal Sejarah ITBitb.ac.id

Dikuti dari laman resmi ITB, itb.ac.id sejarah pendidikan tinggi teknik di Indonesia berawal pada abad ke-20, ketika pemerintah kolonial Belanda mendirikan de Techniche Hoogeschool te Bandung (TH) pada 3 Juli 1920. Lahan untuk membangun tempat pendidikan ini sekitar 30 hektare.

Awal mula berdiri, hanya terdapat satu fakultas yaitu de Faculteit van Technische Wetenschap dan hanya satu jurusan yaitu de afdeeling der We gen Waterbouw. Pendirian perguruan tinggi ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang semakin terbatas pada masa kolonial Belanda akibat pecahnya Perang Dunia pertama.

Tempat pendidikan ini kemudian resmi resmi dibuka untuk kuliah pada 1920-1921. Terdaftar 28 orang mahasiswa TH dengan hanya ada dua orang yang merupakan warga Indonesia. Sementara itu, jumlah dosen pada permulaan tahun 1922 terdapat 12 orang Guru Besar.

2. Lulusan pertama berjumlah 12 orang

Besok Usianya Genap Seabad, Ini Sepenggal Sejarah ITBitb.ac.id

Empat tahun kemudian, pada tanggal 4 Juli 1924 dilepaslah insinyur yang pertama dari TH berjumlah 12 orang. Status TH dari saat pembukaan sampai tahun 1924 adalah bijzondere school yang kemudian berganti statusnya dari swasta menjadi instansi pemerintah.

Pada Dies ke-6 tanggal 3 Juli 1926, dari 22 orang kandidat, insinyur yang lulus berjumlah 19 orang dengan 4 orang di antaranya adalah pribumi. Saat itulah untuk pertama kalinya TH Bandung menghasilkan insinyur orang Indonesia. Satu dari keempat orang itu adalah Ir. R Soekarno yang kelak menjadi proklamator sekaligus presiden pertama Republik Indonesia.

3. Saat penjajahan Jepang nama kampus diubah

Besok Usianya Genap Seabad, Ini Sepenggal Sejarah ITBitb.ac.id

Saat pendudukan Jepang pada 1944-1945, TH berubah nama menjadi Bandung Kogyo Daigaku (BKD) dan menjadi Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung setelah Indonesia merdeka. Selanjutnya pada 1946, sempat berpindah ke Yogyakarta dengan sebutan STT Bandung di Yogyakarta yang kemudian kampus ini berganti nama menjadi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Syahdan, pada 21 Juni 1964, terjadi perubahan nama menjadi Universiteit van Indonesie di bawah kendali NICA dengan Faculteit van Technische Wetenschap dan Faculteit van Exacte Wetenschap berdiri kemudian. Setelah itu pada 1950-1959 menjadi bagian dari Universitas Indonesia untuk Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam.

Didorong oleh gagasan dan keyakinan yang dilandasi semangat perjuangan proklamasi kemerdekaan serta wawasan ke masa depan, Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya Institut Teknologi Bandung pada tanggal 2 Maret 1959.

Berbeda dengan harkat pendirian lima perguruan tinggi teknik sebelumnya di kampus yang sama, Institut Teknologi Bandung lahir dalam suasana penuh dinamika mengemban misi pengabdian ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Perubahan ITB dari tahun ke tahun

Besok Usianya Genap Seabad, Ini Sepenggal Sejarah ITBInstagram/itb1920

Kurun dasawarsa pertama tahun 1960-an, ITB mulai membina dan melengkapi dirinya. Dalam periode ini dilakukan persiapan pengisian-pengisian organisasi bidang pendidikan dan pengajaran, serta melengkapi jumlah dan meningkatkan kemampuan tenaga pengajar dengan penugasan belajar ke luar negeri.

Kemudian, pada dasawarsa kedua tahun 1970-an, ITB diwarnai oleh masa sulit yang timbul menjelang periode pertama. Satuan akademis yang telah dibentuk berubah menjadi satuan kerja yang juga berfungsi sebagai satuan sosial-ekonomi yang secara terbatas menjadi institusi semi-otonomi. Keakademikan punmakin meningkat, tetapi penugasan belajar ke luar negeri semakin berkurang. Sarana internal dan kepranataan semakin dimanfaatkan.

Pada dasawarsa ketiga tahun 1980-an, ditandai dengan kepranataan dan proses belajar mengajar yang mulai memasuki era modern dengan sarana fisik kampus yang semakin lengkap. Jumlah lulusan sarjana juga meningkat dan program pascasarjana mulai dibuka. Keadaan ini didukung oleh membaiknya kondisi sosio-politik dan ekonomi negara.

Saat dasawarsa keempat tahun 1990-an, perguruan tinggi teknik yang semula hanya mempunyai satu jurusan pendidikan, kini memiliki 26 Departemen Program Sarjana, termasuk Departemen Sosioteknologi, 34 Program Studi S2/Magister dan tiga Bidang Studi S3/Doktor yang mencakup unsur-unsur ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bisnis, dan ilmu-ilmu kemanusiaan.

Dasawarsa ini mengantarkan ITB ke era baru yang ditandai dengan munculnya berbagai gagasan serta pemikiran terbaik untuk pengembangannya.

5. Pada era 2000-an, ITB menjadi milik negara

Besok Usianya Genap Seabad, Ini Sepenggal Sejarah ITBInstagram/itb1920

Kurun dasawarsa kelima tahun 2000-an, tepatnya pada 26 Desember 2000, pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No. 155 tahun 2000 telah menetapkan Institut Teknologi Bandung sebagai suatu Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Perguruan Tinggi Negeri dengan status badan hukum adalah sesuatu tanpa preseden dalam sejarah Pendidikan Tinggi di Indonesia.

Hal ini diawali dengan terbitnya PP No. 61 tahun 1999 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri sebagai Bahan Hukum yang kemudian disusul dengan terbitnya PP No. 155 tahun 2000 tentang Penetapan Institut Teknologi Bandung menjadi Bahan Hukum Milik Negara. Maka dengan terbitnya PP 155 tersebut, sejak tanggal 26 Desember 2000, ITB resmi menjadi badan hukum sebagaimana layaknya badan hukum lainnya.

6. Saat ini ITB telah memiliki 120 ribu alumni dan mendirikan kampus cabang di beberapa daerah

Besok Usianya Genap Seabad, Ini Sepenggal Sejarah ITBInstagram/itb1920

Pada 3 Juli 2020, ITB secara de facto berusia 100 tahun di mana telah menghasilkan lebih dari 120.000 alumni, memiliki 12 fakultas, 128 program studi, 111 Kelompok Keahlian. Tak hanya itu, mereka juga memiliki lebih dari 26 ribu mahasiswa program sarjana, master, dan doktor, juga 1.510 dosen dengan 195 Guru Besar, dan berlokasi di dua tempat lain yakni Kampus Ganesa Bandung yaitu Jatinangor dan Cirebon.

ITB juga menjadi perguruan tinggi terbaik nasional dan pelopor kemajuan sains, teknologi, dan seni di Indonesia.

Baca Juga: Ini Tiga Alat Tes COVID-19 yang Diproduksi Tim Unpad-ITB

Baca Juga: Peringati Hardiknas, ITB Luncurkan Sistem Belajar Daring Edunex

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya