Berpacu Ciptakan Herd Immunity Lawan Penyebaran Mutasi COVID-19 

Jangan takut divaksin agar pandemik COVID-19 segera sirnah

Bandung, IDN Times - Kasus penularan virus corona di Indonesia mengalami lonjakan serius paska libur Lebaran tahun ini. Kondisi itu diperkuat dengan data keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) khusus pasien COVID-19 yang nyaris 100 persen di berbagai daerah.

Bukan hanya angka keterpaparan yang semakin tinggi, tapi jumlah kematian karena virus ini pun bertambah banyak. Bahkan pada Senin (21/6/2021), penambahan kasus aktif COVID-19 menyentuh angka 14.000 dalam satu hari.

Di Kota Bandung misalnya, jumlah orang yang dikuburkan di pemakaman khusus COVID-19 pun naik dua kali lipat pada Juni 2021. Pandemik seakan semakin memperlihatkan wujudnya saat angka keterisian tempat tidur khusus pasien COVID-19 di 29 rumah sakit di Bandung menipis. Menandakan banyak pasien tengah dirawat baik dalam kondisi sedang hingga parah. Dan ini membuat para tenaga kesehatan di setiap rumah sakit kewalahan.

Tak ingin pandemik kian memperparah kesehatan dan perekonomian bangsa, Pemerintah Indonesia mulai menggalakan program vaksinasi massal. Presiden Joko "Jokowi" Widodo berharap vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat bisa tercapai 1 juta orang per hari mulai Juli 2021.

1. Pemkot Bandung kebut pemberian vaksin kepada masyarakat

Berpacu Ciptakan Herd Immunity Lawan Penyebaran Mutasi COVID-19 Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Jojon)

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menjadi salah satu pemerintah daerah yang ngebut untuk pemberian vaksin COVID-19. Kepala Dinas Kesehatan Bandung, Ahyani Raksanagara mengatakan, sudah mengintruksikan seluruh pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) membuka pendaftaran vaksinasi COVID-19. Penyuntikan vaksin di puskesmas diharap bisa meminimalisir kerumunan yang terjadi beberapa waktu lalu saat ada program vaksinasi massal.

"Karena sudah diizinkan maka pelaksanaan di faskses (Puskesmas)," ujar Kepala Dinas Kesehatan Ahyani saat dihubungi IDN Times, Senin (21/6/2021).

Dinkes Bandung pun telah menyebarkan informasi di berbagi platform media sosial agar masyarakat bisa segera mendaftarkan diri ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan vaksin. Setidaknya ada 80 UPT Puskesmas yang siap mengggelar vaksinasi.

Selain itu, bekerja sama dengan banyak pihak seperti universitas, Pemkot Bandung pun memberikan izin agar mereka ikut serta menyukseskan program vaksinasi massal.

2. Vaksinasi massal juga tetap dilakukan di lapangan

Berpacu Ciptakan Herd Immunity Lawan Penyebaran Mutasi COVID-19 Vaksinasi TNI dan Polri di GBLA (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung bakal menggelar vaksinasi massal di Sport Jabar Arcamanik Kamis, 24 Juni. Vaksinasi ini diperuntukan bagi warga Kota Bandung yang berusia di atas usia 18 tahun. Targetnya, sebanyak 2.100 penerima vaksin.

Kepala DPPKB Kota Bandung, Andri Darusman mengungkapkan, vaksinasi massal dinilai tepat dilakukan pada Harganas 2021. Sebab, saat ini klaster keluarga dinilai cukup meningkat.

"Ini untuk umum tapi datanya nanti oleh tiap kecamatan, pendataan dikoordinasikan oleh camat. Tapi sasaran diutamakan dari lingkungan Arcamanik, Antapani, Cinambo, Mandalajati," kata dia,

Nantinya aparat dari Polsek dan Forkopimcam ikut mengatur. Misalkan, dalam setiap jam ada 200 orang yang ikut vaksinasin..

"Sehingga tidak terjadi penumpukkan di lokasi vaksinasi," ucapnya.

3. Sejumlah rumah sakit turut serta membuka pendaftaran vaksinasi

Berpacu Ciptakan Herd Immunity Lawan Penyebaran Mutasi COVID-19 Ilustrasi (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Guna mendongkrak banyaknya warga segera mendapatkan vaksin COVID-19. Sejumlah rumah sakit di Bandung juga membuka pendaftaran bagi mereka dengan umur 18 tahun ke atas, seperti RSHS Bandung, RSUD Bandung, dan RS Mata Cicendo.

Pelaksana Harian Direktur Pelayanan Medik, Perawatan dan Penunjang RSHS, dr. Yana Akhmad Supriatna Sp.PD-KP mengatakan, pihaknya sekarang sudah membuka untuk masyarakat umum, di mana sebelumnya lebih fokus untuk tenaga kesehatan dan pelayan publik khusus.

"Pemerintah berusaha seluruh masyarakat harus menjalani vaksinasi. Kemarin-kemarin prioritas untuk nakes, lansia, populasi tertentu, pelayanan publik.
Awal Juni sasaran masyarakat umum," ujar Yana dalam keterangannya dikutip, Selasa (22/6/2021).

Yana mengatakan, mulai Juli 2021 RSHS mulai melakukan vaksinasi massal untuk masyarakat umum. Sasaran utama adalah warga 18 tahun ke atas.

"Perlu sama-sama diketahui kita sedang menghadapi pandemi sampai sekarang belum beres. Salah satu upaya adalah vaksinasi ini," ujarnya.

4. Pemberian vaksin diharap timbulkan kekebalan di tubuh

Berpacu Ciptakan Herd Immunity Lawan Penyebaran Mutasi COVID-19 pexels.com/cottonbro

Dia berharap seluruh masyarakat bisa mengikuti pemberian vaksin ini. Sebab dengan vaksinasi ini diharap virus corona tidak akan menjangkit kepada siapapun dengan adanya kekebalan yang timbul.

Meski dengan adanya kekebalan, Yana memang tidak bisa memastikan virus itu tidak ada dan tak berdampak pada penyakit tertentu. Meski demikian vaksinasi ini bisa meminimalisir kejadian tersebut.

"Jadi mari kita dukung bersama-sama untuk menjalani vaksinasi," ujarnya.

Baca Juga: Genjot Vaksinasi, Stok Vaksin di Jabar Capai Delapan Juta Dosis

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya