Berkaca dari Kasus Unilever, Pabrik Harus Perketat Protokol Kesehatan

10 persen karyawan pabrik harusnya jalani tes swab

Bandung, IDN Times - Dinas Kesehatan Jawa Barat mengimbau agar pelaku industri bisa menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat. Mulai dari rapid test, penggunaan masker, penempatan tempat cuci tangan, dan hal lainnya yang bisa meminimalisir penyebaran virus wajib dijalankan.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani menuturkan, kejadian penemuan puluhan pekerja di PT Unilever, Kabupaten Bekasi, yang positif COVID-19 sebenarnya merupakan dampak dari penerapan protokol kesehatan yang ketat. Melalui rapid test dan tes swab maka bisa didapatkanlah data pekerja yang terpapar COVID-19 tersebut.

"Di Jawa Barat banyak ditemukan reaktif rapid tes atau positif swab justru karena Jabar melakukan tes secara masif dan pro aktif. Karena meyakini bahwa testing (pengetesan) dan tracing (pelacakan) salah satu upaya terbaik mengendalikan wabah COVID-19," ujar Berli ketika dihubungi, Sabtu (4/7/2020).

1. Pembukaan industri dipantau gugus tugas akan menerapkan standar kesehatan

Berkaca dari Kasus Unilever, Pabrik Harus Perketat Protokol KesehatanIDN Times/Debbie Sutrisno

Dengan diterapkan adaptasi kebiasaan baru atau normal baru di kawasan industri, Berli mengimbau seluruh manajemen perusahan bisa menerapkan protokol kesehatan mulai dari kedatangan pegawai sampai kepulangannya. Baik karyawan tetap maupun tidak wajib mengikuti protokol tersebut.

"Kalau ditemukan kasus positif (swab), sdh disiapkan protokol desinfektan maupun penutupan sementara area pabrik. Semuanya dilakukan melalui koordinasi dan kolaborasi Gugus Tugas Provinsi dan kabupaten/kota," ujar Berli.

2. Kasus Unilever jadi cambukan bagi Pemprov Jabar

Berkaca dari Kasus Unilever, Pabrik Harus Perketat Protokol KesehatanIDN Times/Debbie Sutrisno

Sebanyak 36 orang yang terdiri dari 21 karyawan dan 15 anggota keluarga karyawan PT Unilever Savoury Factory di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dinyatakan positif virus corona. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memerintahkan rapid test dilakukan secara masif ke wilayah industri.

"Kita akan fokus ke industri karena kasus Unilever yang di Kabupaten Bekasi itu lintas wilayah, kerjanya di Kabupaten Bekasi di pabriknya tapi tadi dilaporkan domisilinya ada di Karawang sebagian," ujar Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (3/7).

3. Seluruh kepala daerah di Jawa Barat diminta terus lakukan tes masif

Berkaca dari Kasus Unilever, Pabrik Harus Perketat Protokol KesehatanRapid test kepada pedagang di pasar Bantul yang digaler oleh Dinas Kesehatan. IDN Times/Daruwaskita

Menurut Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, saat ini ada tren peningkatan kasus dan reproduksi COVID-19 di Jawa Barat. Maka dari itu, seluruh kepala daerah diminta terus melakukan tes masif rapid test dan swab test untuk mengetahui penyebaran corona.

"Saat ini peningkatan reproduksi COVID-19 di Jabar sudah masuk ke zona lampu kuning lah, hampir menyentuh di angka satu," jelasnya.

4. Industri besar wajib melakukan tes PCR mandiri minimal 10 persen dari total pekerja

Berkaca dari Kasus Unilever, Pabrik Harus Perketat Protokol KesehatanIDN Times / Haikal

Emil pun mengingatkan, kasus PT. Unilever Savoury Factory di Kabupaten Bekasi menjadi alarm pada sejumlah pelaku industri Jabar agar terus memperhatikan kondisi pekerja dan karyawannya. Ia menyebut, perusahaan harus mulai melakukan tes masif kembali agar mengetahui keamanan pekerjaannya.

"Meminta kepada kepala daerah untuk mewajibkan industri besar melakukan tes PCR mandiri minimal 10 persen dari total pekerja secara acak untuk memaksimalkan tidak ada anomali lainnya," katanya.

Baca Juga: Karyawannya Positif Corona, Unilever Tutup Pabrik Cikarang Sementara

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya