Beragam Aksi Warga Bandung Beri Bantuan untuk Pasien Jalani Isoman

Keikhlasan warga kunci penting hadapi dampak COVID-19

Bandung, IDN Times - Jumlah orang terpapar virus corona (COVID-19) di Kota Bandung memperlihatkan grafik yang meningkat meski permberlakukan pembatasan kegiatan masyasrakat (PPKM) Darurat hingga Level 4 tetap dijalankan.

Berdasarkan laman covid19.bandung.go.id, dari hari pertama PPKM Level 4 diberlakukan di Kota Bandung, Rabu (21/7/2021) hingga Rabu (28/7/2021), ada 3.679 kasus baru orang terpapar virus corona. Artinya rata-rata harian orang terkena virus ini sekitar 525 orang.

Kondisi ini membuat tingkat keterisian rumah sakit (RS) di Bandung melonjak drastis. Dikutip dari laman Pikobar.jabarprov.go.id, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Kota Bandung per 28 Juli mencapai 62,89 persen.

Untuk meminimalisir tingkat presentase BOR tidak kembali melonjak, pemerintah mengimbau warga yang terpapar COVID-19 tapi tidak memiliki keluhan berat untuk melakukan isolasi mandiri (isoman). Sayangnya, ketika isoman ini tidak sedikit warga yang justru kesulitan mencari makan atau obat guna meningkatkan imun tubuh.

Tak ingin masyarakat yang jalani isoman kesulitan berperang melawan virus corona, banyak individu maupun kelompok berinistiatif memberikan berbagai bantuan kepada mereka. Harapannya siapapun yang sedang isoman bisa tercukupi dalam hal makanan, obat, maupun keperluan lainnya.

1. Inisiatif bantuan untuk pasien datang dari tetangga terdekat

Beragam Aksi Warga Bandung Beri Bantuan untuk Pasien Jalani Isomanilustrasi warga yang isolasi mandiri (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

Gotong-royong dalam memberi bantuan kepada warga yang sedang jalani isolasi mandiri dilakukan Rukun Warga (RW) 01, Desa Mandalamekar, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Salah satu warga RT 02/01 Desa Mandalemakar, Rohmadi mengatakan, sejak adanya pandemik COVID-19 warga RW 01 memang sudah menginisiasi memberikan bantuan kepada tetangga sekitar.

Bantuan ini dinisiasi oleh Ketua RW dengan mengajak siapapun yang memiliki kelebihan ekonomi atau mau membantu bisa memberikan makanan apapun pada mereka yang jalani isoman.

"Sudah lama kegiatan ini karena memang banyak warga yang isoman. Bergelir kenanya dari satu keluarga ke keluarga lain. Jadi bantuan warga terus dikasih ke mereka (yang isoman)," ujar Rohmadi, Jumat (29/7/2021).

Pihak RW memberi jadwal kepada mereka yang ingin membantu dan mereka yang terpapar. Sehingga setiap hari bantuan makanan tidak terhenti baik bahan makanan pokok, kebutuhan medis, atau sekedar buah-buahan serta camilan lainnya.

Meski hampir setiap pekan harus memberi bantuan untuk warga isoman, Rohmadi tidak keberatan. Dia berpikiran ketika dirinya yang kemudian harus isoman karena terpapar COVID-19, maka akan berterimakasih ketika ada tetangga yang memberi bantuan.

2. Gunakan uang tabungan berikan bubur gratis untuk warga yang isoman

Beragam Aksi Warga Bandung Beri Bantuan untuk Pasien Jalani IsomanWarga isoman menerima bantuan makan bubur ayam gratis. IDN Times/Instagram Buburalanjaya

Sekali baik, tetap baik. Ungkapan ini bisa disematkan kepada Gufron Lana (35). Pemilik usaha Bubur Alam Alan Jaya di Jalan Terusan Suryani, Kota Bandung ini membagikan ratusan porsi bubur ayam gratis bagi pasien isoman (isolasi mandiri) di Kota Bandung.

Alasannya simpel, dia ingin mengurangi beban warga yang melakukan isoman. Cara yang mudah dan bisa dilakukannya adalah memberikan produk jualannya kepada pasien isoman yang selama ini sulit ke luar rumah membeli makanan.

Saat ini setiap pagi dan sore hari Gufron membagikan bubur gratisnya. Dalam setiap pengiriman, dia pun menanggung ongkosnya sendiri.

"Awalnya dari pesan broadcast untuk warga yang jarak tinggalnya maksimal dua kilometer dari tempat tinggal saya. Tetapi informasi itu terus meluas dan bertambah menjadi 10 kilometer," tutur Gufron.

Setelah informasi ini tersebar luas, ratusan pesan kerap masuk ke ponselnya. Gufron pun sempat kewalahan melayani pesanan bubur itu. Ia tak menduga akan ada permintaan sebanyak ini.

Karena banyaknya permintaan tersebut, dia dan istrinya bersepakat untuk memakai uang tabungan yang semula bakal dipakai untuk membayar uang muka rumah yang hendak ditempati.

"Tapi karena sudah terlanjur, saya sama istri sepakat ambil aja uang tabungan. Tadinya tabungan itu buat DP rumah sebetulnya, untuk masa depan saya," ujar Gufron.

Hari demi hari bubur olahannya banyak diminta pasien isoman. Namun uang untung membeli bahan dan pengantaran perlahan menipis. Gufron sempat khawatir banyak pasien isoman yang berharap bubur gratis tak bisa terpenuhi.

Beruntung setelah banyak orang tahu, tak sedikit pihak memberikan donasi untuk Gufron. Sehingga program bubur gratis ini bisa dijalankan hingga sekarang.

Program ini sendiri rencananya akan dijalankan Gufron hingga masa PPKM Darurat berakhir. Tapi, ia berencana memperpanjangnya jika ada rezeki atau donasi dari mana saja yang bisa membuatnya terus berproduksi.

Baca Juga: LaporCovid19 Catat 2.707 Pasien COVID Wafat Saat Isoman dalam Sebulan

3. Berikan bantuan suplai oksigen gratis

Beragam Aksi Warga Bandung Beri Bantuan untuk Pasien Jalani IsomanPengisian ulang tabung oksigen gratis. IDN Times/Istimewa

Tak hanya makanan, bantuan untuk warga yang tengah menjalani isoman pun bisa berupa gas oksigen. Salah satunya dilakukan yayasan Little Project. Agung Setiawan salah satu penggerak yayasan ini menuturkan, pihaknya membuat program 100 tabung oksigen gratis untuk mereka yang isolasi di rumah dan membutuhkan suplai oksigen.

Kegiatan yang sudah berjalan selama satu bulan ini awalnya hanya 10 tabung. Ketika permintaan bertambah dari pasien, Little Project perlahan naik higga 40 tabung. Saat harga oksigen dan tabungnya naik, Agung lantas menarik tabung yang sebelumnya dipinjamkan untuk menangani kebakaran lahan di Riau.

"Sekarang kita punya 79 tabung oksigen ukuran satu kubik, dan 20 tabun isi enam kubik," kata Agung ketika dihubungi IDN Times.

Selain meminjamkan tabung gas oksigen, Little Project pun sekarang memberi bantuan isi ulang tabung secara gratis. Penggratisan ini dilakukan karena banyak warga yang isoman kesulitan mencari tempat isi ulang, atau tidak punya cukup uang untuk mendapatkan oksigen tersebut. Selain kepada individu, pihaknya juga mulai meminjamkan tabung oksigen kepada sejumlah rumah sakit (RS) yang membutuhkan.

Tak hanya oksigen, lanjut Agung, yayasan ini juga memberi bantuan makanan untuk pasien isoman. Setidaknya sudah 400 paket makanan pada Juli 2021 yang bisa tersalurkan.

"Ada dari titipan donatur yang tertarik dengan program kita. Sekarang banyak komunitas juga yang bantu untuk meminjamkan oksigen, dan itu gratis," paparnya.

Untuk syarat meminjam atau mendapat bantuan dari Little Project tidak sulit. Mereka cukup mengisi nama lengkap, alamat, mencantumkan saturasi oksigen, umur, foto, pasien. Mereka bisa menghubungi pusat pelayanan di 085261845994.

"Sebelumnya kita pinjamkan hanya di sekitar Rancaekek, Kopo, Cimahi, hingga Lembang. Sekarang ada dari Situbondo, Bondowoso, Banyumas, hingga Yogyakarta," pungkasnya.

4. Jual 2 unit mobil untuk pengadaan suplai makanan

Beragam Aksi Warga Bandung Beri Bantuan untuk Pasien Jalani IsomanTubagus Zainal/Instagram Uncle Teebob

Keinginan saling membantu warga yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) terus bermunculan di tengah pandemik COVID-19. Baik perorangan maupun kelompok gotong royong memberikan bantuan demi kemudahan orang yang isoman.

Salah satu yang memiliki inisiatif ini adalah Tubagus Zainal, atau akrab disapa Uncle Teebob. Dia bersama sejumlah relawan mendirikan dapur umum mandiri yang berlokasi di Jalan Cipedes, Sukajadi, Kota Bandung. Dari dapur ini makanan siap saji meluncur kepada masyarakat yang isoman di sekitar Bandung Raya. Ribuan nasi kotak sudah dibagikan, lengkap dengan vitamin peningkat imunitas.

"Kegiatan ini berjalan hampir satu bulan. Kita bagikan makanan kepada mereka yang membutuhkan," ujar Tabagus ditemui di dapur umum Sukajadi.

Dia mengatakan, ide awal membuat gerakan bantu isoman tercetus usai dirinya selesai menjalani isolasi mandiri akibat terpapar COVID-19. Saat itu Tubagus dan keluarga mendapat banyak bantuan dari masyarakat sekitar. Merasa tersentuh, Tubagus berjanji pada sang istri bila kelak dia sembuh akan membuat gerakan serupa supaya manfaatnya bisa dirasakan masyarakat luas.

"Dapur isolasi mandiri, pada saat saya menjadi orang yang terpapar, warga sini dengan segala keterbatasannya memberi saya makanan. Dari sana saya bersama istri menyampaikan janji, begitu saya sembuh akan lakukan hal yang sama seperti mereka," kata dia.

Tubagus kemudian mengajak teman-temannya di Sahabat Uncle Teebob untuk membuat dapur umum. Dia memberdayakan ibu-ibu di lingkungan rumahnya untuk memasak kebutuhan nasi kotak. Setiap hari dapur umum isoman menyiapkan hingga 500 bungkus nasi.

Supaya gerakan sosial ini bisa berjalan lancar, setiap harinya Uncle mengeluarkan uang pribadi mencapai Rp 10 juta. Itu dibagi ke dalam dua komponen, yakni nasi bungkus dan vitamin.

"Saya sampai jual dua mobil untuk gerakan ini. Karena setiap hari untuk nasi bungkus bisa habis Rp5 juta sampai Rp6 juta dan vitamin itu Rp4 juta," ungkapnya.

Tak disangka gerakan ini bisa menginspirasi teman-teman di wilayah lain. Semula gerakan ini diprediksi hanya akan disebar ke 200 sampai 300 warga saja. Tapi setelah dijalankan pasien isoman yang meminta bantuan tembus 3.000 orang. Saat ini dapur isoman sendiri serupa telah dibangun di tiga wilayah lain, yakni Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kota Cimahi, dan Kota Bogor.

5. Keikhlasan warga untuk saling membantu penting selama pandemik masih berlansung

Beragam Aksi Warga Bandung Beri Bantuan untuk Pasien Jalani IsomanIDN Times/Humas Bandung

Gotong Royong sejauh ini dianggap cara paling ampuh tangani dampak COVID-19. Pemkot Bandung pun mengapresiasi langkah saling memberi ini.

Ketua Harian Satgas COVID-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, saat ini banyak warga warga saling membantu jika ada warga lain yang terpapar COVID-19. Bahkan ada juga kantor RW yang disulap menjadi tempat isoman.

Meskipun setiap wilayah berbeda penanganan, ia yakin warga mampu gotong-royong saling membantu kepada warga yang membutuhkan.

"Harus kompak, kita bantu warga yang membutuhkan," katanya.

Ema mengatakan, aparat kewilayahan harus berkoordinasi dengan puskesmas untuk penanganan COVID-19. Sehingga aparat bisa mengontrol warganya.

"Komunikasi dan kordinasi itu penting. Para RT, RW sampai lurah dan camat harus memastikan warganya dalam keadaan baik," tutur Ema.

Baca Juga: Menaker Berharap Bantuan Subsidi Upah Ringankan Beban Ekonomi Pekerja 

Baca Juga: Hadapi Pandemik COVID-19, Yuk Saling Berbagi di #WargaBantuWarga

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya