Baru 59.000 Lansia di Jabar Menerima Vaksin COVID-19

Jumlah penerima vaksin COVID lansia sebanyak 4,5 juta

Bandung, IDN Times - Pemeriintah pusat dan daerah tengah gencar melakukan vaksinasi kepada warga dengan kategori lanjut usia (lansia). Di Bandung, sejumlah gedung dijadikan tempat penyuntikan massal lansia guna mempercepat jumlah warga yang menerima vaksin COVID-19.

Sayangnya, berbagai upaya yang dilakukan masih belum membuahkan hasil. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jawa Barat, Marion Siagian menuturkan, dari total 4,5 juta lansia di Jabar baru sekitar 59 ribu orang yang ikut atau 1,35 persen saja.

"Untuk itu kita juga memohon berbagai pihak agar bagaimana menggerakkan lansia ini," ujar Marion dalam diskusi virtual, Senin (22/3/2021).

1. Jumlah pelayan publik menerima vaksin pun belum banyak

Baru 59.000 Lansia di Jabar Menerima Vaksin COVID-19Vaksinasi lansia di Sentra Vaksinasi BUMN di PRPP Jateng Semarang. IDN Times/Pertamina MOR IV Jateng-DIY.

Selain lansia, lanjut Marion, tahap II ini Pemprov Jabar memiliki target 2,1 juta petugas pelayanan publik yang harus mendapat vaksinasi. Namun, hingga Minggu (21/3/2021) malam, mereka yang telah mendapat vaksinasi baru 299.505 atau 13,64 persen.

"Jadi ini juga kita harus cepat. Setelah selesai (vaksinasi tahap II) habis, kita minta (vaksin baru) ke pusat)," paparnya.

Dia menyebut, untuk mendapat suplai vaksin dari pemerintah pusat, pemerintah daerah harus terlebih dulu menghabiskan vaksin yang sudah diterima. Ketika vaksin belum habis maka stok akan diberi kepada pemerintah daerah lain yang membutuhkan.

"Jadi mohon juga untuk menggerakkan sasaran ke fasilitas pelayanan kesehatan," papar Marion.

2. Pemprov Jabar targetkan penerimaan vaksin tahap II capai 6,6 juta jiwa

Baru 59.000 Lansia di Jabar Menerima Vaksin COVID-19Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (Antara FOTO)

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan penyuntikan vaksin COVID-19 pada tahap II bisa mencapai 6,6 juta jiwa. Rinciannya, ada 4.403.984 lansia yang jadi target, sementara petugas publik mencapai 2.195.215 orang.

Berdasarkan data yang dihimpun Pemprov Jabar, hingga 12 Maret 2021, jumlah lansia yang sudah mendapat vaksin dosis pertama mencapai 60.204 orang. Sedangkan pelayanan publik sudah ada 279.528 yang mendapat dosis vaksin pertama, dan ada 11.032 telah mendapat dosis kedua.

"Jabar harus sukses vaksinasi dan kami sudah menghitung kalau hanya mengandalkan Puskesmas, tidak akan cukup. Maka, kami manfaatkan gedung-gedung besar," ujar Emil beberapa waktu lalu.

3. Jabar jadi salah satu provinsi yang cepat dalam proses vaksinasi

Baru 59.000 Lansia di Jabar Menerima Vaksin COVID-19Warga melintas di depan spanduk sosialisasi tentang vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/1/2021). Sosialisasi tersebut bertujuan agar masyarakat umum tidak takut melakukan vaksinasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengapresiasi Pemda Provinsi Jabar dan provinsi lain yang berkomitmen mempercepat dan memperluas cakupan sasaran vaksinasi.

"Ada beberapa provinsi yang tercatat sudah habis stok vaksinnya yaitu Jabar, Sumsel, Lampung, Jatim, Jateng dan Papua. Kami ucapkan terima kasih dan akan kami suplai lagi stoknya ke daerah yang vaksinnya sudah habis. Mohon daerah lain agar cepat vaksinasi maksimal," tutur Dante.

Dante mengatakan, pemerintah pusat menargetkan vaksinasi tahap II dengan sasaran lansia selesai pada akhir Juni 2021. Jika itu tercapai, vaksinasi tahap selanjutnya dapat dimulai pada Juli 2021.

"Semoga vaksinasi lansia ini bisa kita selesaikan Mei atau akhir Juni 2021 sehingga kita bisa masuk ke kategori masyarakat rentan dan masyarakat lainnya di bulan Juli," ucapnya.

4. Alokasi vaksin untuk daerah akan ditambah lagi

Baru 59.000 Lansia di Jabar Menerima Vaksin COVID-19Berbagai sumber

Selain memanfaatkan gedung-gedung besar, kata Dante, vaksinasi tetap akan dilaksanakan pada Bulan Ramadan. Hal itu dilakukan guna mempercepat proses penyuntikan vaksin COVID-19.

"Termasuk bulan puasa pun kita akan tetap vaksinasi sehingga target untuk herd immunity pada akhir tahun ini atau paling tidak pertengahan tahun depan sudah tercapai," tuturnya.

"Kami harap tidak mengandalkan faskes, tapi gandeng klinik swasta dan bikin sentra vaksinasi tentunya dengan pengawasan dinas kesehatan," imbuhnya.

Menurut Dante, pihaknya akan menambah alokasi vaksin COVID-19 bagi daerah yang stok vaksinnya habis. Sampai Mei, Kemenkes memiliki sekitar sembilan juta dosis vaksin yang siap didistribusikan.

"Suplai vaksin untuk mendukung percepatan itu kita punya sembilan juta dosis vaksin yang ada di lapangan sampai Mei yang siap disalurkan sesuai yang diperlukan," katanya.

Percepatan vaksinasi perlu dilakukan. Selain untuk membentuk kekebalan kelompok, vaksin COVID-19 yang digunakan saat ini memiliki kedaluwarsa selama enam bulan.

Oleh karena itu, Dante mendorong semua daerah untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

"Vaksin Sinovac harus segera dihabiskan karena ada expire date (selama) enam bulan," katanya.

Baca Juga: Jika Tak Ditangani Dengan Tepat, Limbah Vaksin Bisa Picu Vaksin Palsu

Baca Juga: Temui Kiai di Jatim, Jokowi: Pesantren Siap Vaksinasi AstraZeneca

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya