Baru 28 Persen Fasilitas Lalin di Jabar Terpasang Optimal

Ada sekitar 2.800 titik lalin di jalan Provinsi Jawa Barat

Bandung, IDN Times - Kepala Dinas Pehubungan Jawa Barat Hery Antasari mengimbau para pemudik yang akan menggunakan jalan provinsi di Jawa Barat bisa lebih berhati-hati khususnya kala melintas pada malam hari. Sebab tidak semua titik jalan terdapat fasilitas lalu lintas (lalin) terpenuhi secara optimal.

"Untuk 2.800 di jalan provinsi baru 28 persen saja," kata Hery dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Selasa (21/5). Artinya, masih banyak titik yang belum terjangkau lalin dan membahayakan pemudik yang akan melintas.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Dishub Jabar berharap bantuan masyarakat sekitar yang paling dekat dengan daerah rawan kecelakaan untuk menyediakan rambu darurt dengan supervisi dari dinas perhubungan kabupaten/kota setempat.

1. Minta bantuan perusahaan swasta

Baru 28 Persen Fasilitas Lalin di Jabar Terpasang OptimalIDN Times/Debbie Sutrisno

Selain meminta bantuan sukarela dari masyarakat sekitar, Dishub Jabar juga telah berdiskusi dengan berbagai pihak termasuk perusahaan daerah dan swasta agar bisa memberikan bantuan tambahan lalin. Dalam praktiknya, perusahaan yang bersangkutan bisa memasang rambu-rambu dengan mencantumkan nama perusahaan.

"Tapi itu masih tergantung dengan Dishub daerahnya masing-masing," paparnya.

2. Jumlah pemudik masuk ke Jabar diperkirakan 14,9 juta

Baru 28 Persen Fasilitas Lalin di Jabar Terpasang OptimalANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Hery menuturkan, berdasarkan data Kementerian Perhubungan jumlah pemudik tahun ini akan meningkat mencapai 18,2 juta yang berasal dari kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). 14,9 juta pemudik akan melintas di daerah jawa Barat, dengan 89 persen berangkat ke arah timur untuk masuk ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan 11 persen akan menggunakan jalur selatan dan barat.

Menurut Hery, pertambahan jumlah pemudik dan sistem mudik di jalan tol yang akan menggunakan sistem one way atau satu jalan diprediksi membuat alur mudik di jalan arteri pun akan berubah. Penggunaan tol satu jalan semakin mempercepat penumpukan kendaraan yang akan akan melintas di jalur arteri baik lintas utara, tengah, maupun selatan Jabar.

"Ini (sistem satu jalur) harus segera disikapi. Dalam waktu dekat disbuh se-Jabar akan rapat dan mengevaluasi dampak dari sistem tersebut," papar Hery.

3. Angkutan non-kendaraan seperti delman akan diistirahatkan

Baru 28 Persen Fasilitas Lalin di Jabar Terpasang OptimalIDN Times/Humas Pemkab Banyuwangi

Untuk memuluskan arus mudik di perlintasan non-tol khususnya di daerah seperti Garut dan Tasikmalaya, Dishub daerah akan melakukan antisipasi kelancaran pemudik di dekat pasar tradisional yang masih ramai dengan keberadaan delman atau becak. Angkutan non-kendaraan ini akan diistirahatkan untuk tidak beroperasi selama masa mudik maupun arus balik.

"Ada kompensasi sekitar Rp 75 ribu selama satu minggu. Jadi mereka tidak narik tapi tetap dapat penghasilan," paparnya.

Baca Juga: Yuk Berburu 10 Kuliner Khas Bogor Ini Saat Mudik

Baca Juga: Arus Mudik, Tiket PELNI Habis dan Pelabuhan Semayang Ramai 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya