Bantuan untuk Warga Gaza Terus Mengalir tapi Sulit Disalurkan 

Mari tetap berdonasi bantu warga yang kurang mampu

Bandung, IDN Times - Berbagai lembaga filantropi di Indonesia masih terus menggalang bantuan untuk warga Gaza, Palestina, khususnya di bulan Ramadan. Setelah perang panjang bersama Israel, warga di Gaza sangat kesulitan mengakses makanan baik untuk sahur maupun berbuka karena suplai makanan ke daerah tersebut sulit dilakukan.

CEO Rumah Zakat Irvan Nugraha, bersama mitra lokal di Palestina, Rumah Zakat sudah menyalurkan 11.500 paket berbagi ifthar, 400 paket sayuran, 7 ton kurma, dan 100 paket food basket. Hingga 13 Ramadan total penerima manfaat program Ramadan Rumah Zakat sebanyak 99.454 penerima manfaat atau 28,42 persen dari target.

"Antusiasme masyarakat Indonesia dalam membantu saudara-saudara di Gaza sangat tinggi. Mohon doanya supaya proses distribusi bantuan Ramadaan untuk Palestina berjalan lancar,” kata Irvan dalam konferensi pers, Senin (25/3/2024).

1. Ada pembatasan barang untuk masuk ke Gaza

Bantuan untuk Warga Gaza Terus Mengalir tapi Sulit Disalurkan IDN Times/Debbie Sutrisno

Chief Program Officer Rumah Zakat, Muhammad Sobirin menuturkan, penyaluran bantuan di Gaza memang sangat sulit. Ribuan truk sebenarnya sudah mengantri di Rafffah untuk bisa masuk ke Gaza. Namun masuknya truk setiap hari dibatasi hanya 50 saja paling banyak.

Termasuk muatan dari Indonesia pun akan disortir terlebih dulu oleh otoritas setempat sehingga dipastikan mana barang yang bisa dimakan, diminum, atau aman untuk masyarakat d sana.

"Jangankan ke Raffah, keluar bandara saja sudah susah, cek poinnya banyak. Kami memiliki lokal patner untuk membantu masyarakat agar bisa mendapatkan penyaluran barang dari lembaga di Indonesia," ungkap Sobirin.

2. Warga Gaza kesulitan makan dengan peralatan memadai

Bantuan untuk Warga Gaza Terus Mengalir tapi Sulit Disalurkan Staf UNRWA di Gaza. (twitter.com/UNRWA)

Menurutnya, kondisi di Gaza Utara sekarang sudah tidak ada nasi, ayam, atau sayuran yang layak. Mereka mayoritas memasak secara massal untuk dibagikan kepada masyarakat menggunakan panci, mangkok, dan wadah lain yang seadanya.

Rumah Zakat pun tak bisa menjanjikan kepada para donatur bahwa bantuan yang diberikan bisa seluruhnya sampai di Gaza. Karena banyak hal yang menjadi pertimbangan ketika memberikan bantuan ke sana, berbeda dengan bencana lainnya di Indonesia yang hanya terkendala akses.

"Kami tak bisa berikan janji manis, karena di Gaza ini bukan bencana alam biasa," ungkapnya.

3. Kemudahan tingkatan donasi capai 347 persen

Bantuan untuk Warga Gaza Terus Mengalir tapi Sulit Disalurkan IDN Times/Debbie Sutrisno

Di sisi lain, dalam menunaikan ZIS di bulan Ramadhan, Rumah Zakat menyediakan beragam kanal kemudahan mulai dari transfer zakat, zakat via laman, aplikasi RZ Apps, jemput zakat, 34 kantor cabang Rumah Zakat, dan juga 17 booth zakat di 13 kota. Selain itu Rumah Zakat bekerjasama dengan 40 merchant untuk memudahkan masyarakat dalam berzakat di Rumah Zakat.

“Alhamdulillah kanal terbaru yang dapat digunakan masyarakat untuk menunaikan zakat adalah BRImo dari Bank BRI. Lewat BRImo, umat muslim dapat menitipkan ZIS via Rumah Zakat kapanpun dan dimanapun,” ungkap CFO Rumah Zakat Didi Sabir.

Dia menyampaikan bahwa 78 persen donatur Rumah Zakat di bulan Ramadhan merupakan donatur perorangan dengan pertumbuhan donasi sebesar 27 persen, sedangkan 22 persen merupakan donatur berbentuk badan dengan pertumbuhan donasi di angka 347 persen.

Baca Juga: Sekjen PBB: Pemblokiran Bantuan untuk Gaza Adalah Kebiadaban Moral

Baca Juga: Catat! Ini Waktu Terbaik Mengeluarkan Zakat Fitrah

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya