Banjir dan Longsor Terjang Ciamis-Pangandaran, 2 Orang Tewas

Tetap waspada akan cuaca ekstream

Bandung, IDN Times - Hujan lebat di Provinsi Jawa Barat kembali menimbulkan bencana. Per hari ini, terdapat dua bencana yang cukup memilukan yakni di Kabupaten Pangandaran dan Ciamis.

Kepala Seksi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar Budi Budiman Wahyu mengatakan, berdasarkan informasi yang dihimpun telah terjadi bencana longsor di Desa Pasir Gelis, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran. Kejadian longsor ini terjadi Selasa (27/10/2020) dini hari dan menimpa sejumlah rumah.

"Dari kejadian ini ada dua orang yang meninggal setelah tertimbun longsor dan ditemukan oleh warga," ujar Budi.

Sedangkan untuk data lengkapnya, Budi belum mendapatkan dari BPBD Pangandaran.

1. Di Ciamis, delapan desa terendam banjir

Banjir dan Longsor Terjang Ciamis-Pangandaran, 2 Orang TewasDok.IDN Times/Istimewa

Sementara itu, di Kabupaten Ciamis terdapat delapan desa dari dua kecamatan yang terkena banjir. Di Kecamatan Banjarsari banjir terjadi di Desa Purwasari, Desa Cibadak, Desa Banjarsari, Desa Ciherang, Desa Ratawangi, Desa Sukasari. Sedangkan di Kecamatan Banjaranyar banjir terjadi di Desa Cikaso dan Desa Sindangrasa.

Banjir ini diprediksi karena hujan yang lebat dari pukul 22.00 WIB sampai dengan pukul 02.00 WIB yang mengakibatkan sungai Ciputrahaji dan sungai Cikaso meluap

Dampaknya ada 821 KK di Desa Purwasari yang terkena banjir, 6 KK di desa Banjarsari. "Mereka sekarang ada di tempat pengungsian di pesantren Al-Islah ada 116 KK," papar Budi.

Sedangkan di Kecamatan Banjaranyar ada 3 KK atau sekitar 10 jiwa yang terdampak. Beruntung dari kejadian ini tidak ada korban jiwa.

Saat ini BPBD Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Ciamis untuk melakukan evakuasi dengan menurunkan perahu karet dan melakukan kaji cepat di lokasi kejadian.

2. Pemkot Bandung ingatkan warga bantaran sungai waspada bencana

Banjir dan Longsor Terjang Ciamis-Pangandaran, 2 Orang TewasWarga saat membongkar bangunan miliknya di bantaran Sungai Karang Mumus segmen Pasar Segiri, Jalan dr Soetomo, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu (IDN Times/Yuda Almerio)

Di Kota Bandung, Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung mengingatkan masyarakat yang tinggal di bantaran atau di sepanjang aliran sungai untuk waspada bencana saat musim hujan ini.

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Diskar PB Kota Bandung, Dian Rudianto mengatakan musim hujan saat ini diperburuk dengan adanya fenomena La Nina. Maka dari itu, intensitas hujan dan debit air di sungai akan mengalami peningkatan.

"Ada potensi dan rawan bencana selain banjir, yaitu kirmir roboh dan tanggul jebol di sepanjang aliran sungai potensinya di seluruh Kota Bandung," kata Dian dikutip dari ANTARA.

Menurut Dian, salah satu penyebab adanya potensi kirmir dan tanggul jebol, ialah juga karena pembangunan yang tidak sesuai dengan standar sehingga bantaran itu juga rawan terkena abrasi dari aliran sungai yang deras saat hujan.

3. Banyak warga yang mendirikan bangunan di sekitar bantaran

Banjir dan Longsor Terjang Ciamis-Pangandaran, 2 Orang TewasGoogle image

Selain itu, bantaran sungai, menurutnya, memang tidak seharusnya dijadikan tempat mendirikan bangunan. Di Kota Bandung sendiri bantaran sungai kerap menjadi titik pemukiman padat penduduk. Meski begitu, ia mencatat sepanjang tahun 2019 hingga saat ini tidak ada peristiwa bencana yang cukup parah.

Menurutnya bencana terjadi hanya sebatas kirmir roboh, tanggul jebol, dan banjir yang tidak berlangsung lama.

"Bencana yang banyak terjadi yakni longsor di wilayah Bandung Utara, korban jiwa tidak ada. Mudah-mudahan tidak ada," katanya.

Maka dari itu, masyarakat diminta untuk berwaspada menghadapi musim hujan ini. Salah satunya juga meningkatkan pencegahan bencana seperti menanam pohon dan juga tanaman yang dapat menangkal abrasi di bantaran sungai, serta membuat lubang biopori untuk resapan air.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya