Bangkit di Tengah Pandemik, Promosi Destinasi Wisata di Jabar Digenjot

Perekonomian masyarakat terbantu dengan tumbuhan pariwisata

Bandung, IDN Times - Pariwisata sejatinya menjadi salah satu penyumbang perekonomian di Provinsi Jawa Barat (Jabar). Geografis Jabar yang kaya akan pemandangan alam mulai dari gunung hingga laut menjadi magnet bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Sayangnya, pandemik COVID-19 yang menerjang membuat geliat pariwisata Jabar redup. Sejumlah tempat wisata bahkan sempat dilarang dibuka agar penyebaran virus corna tidak meluas.

Setelah dua tahun, pemerintah mulai melakukan relaksasi dalam segala aspek, termasuk menghilangkan kewajiban tes antigen atau PCR untuk masyarakat yang bepergian di dalam negeri. Kabar gembira ini pun seiring dengan peluncurkan West Java Calendar of Event 2022 (WJCOE 2022).

Program ini bakal menghadirkan 50 event besar sebagai wajah sektor pariwisata Jawa Barat yang diharapkan mampu menggenjot ekonomi daerah. Dengan berbagai kegiatan pariwisata di 27 kabupaten/kota, Pemprov Jabar menargetkan 36 sampai 40 juta kunjungan wisata di Jabar. Harapannya ragam strategi yang dibuat Disparbud Jabar bisa kembali mengulang kejayaan pariwisata Jabar pada tahun 2018 dengan 60 juta kujungan wisatawan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar, acara ini dibuat sebagai bentuk kebijakan pemerintah untuk meningkatkan gairah pelaku industri kreatif yang sangat terdampak selama pandemi. 

Selama kurang lebih 2 tahun pandemi berlangsung perekonomian di bidang industri kreatif, khususnya penyelenggaraan event dan MICE cenderung merosot. Serta, banyak pelaku event dan MICE sulit mengadakan perhelatan tatap muka langsung karena adanya aturan pembatasan kegiatan masyarakat.

"Dari 222 event yang akan digelar di tahun ini, sebanyak 50 event yang terkurasi di launching pada acara WJCOE 2022," beberapa waktu lalu.

Proses kurasi, kata dia, dilakukan oleh tim independen seperti Keni Kurniasari Soeriaatmadja, Dicky Sukmana, dan juga Ricky Arnold melalui Aspek 3C, yaitu Creative Value, CEO Commitment dan Commercial Value, dengan berbagai macam kategori event yaitu : Seni Budaya, Tradisi, Fashion, Musik, Olahraga, Industri Kreatif, Teknologi, MICE dan Lainnya.

1. 25 obyek wisata di Majalengka diprioritaskan bagi wisatawan

Bangkit di Tengah Pandemik, Promosi Destinasi Wisata di Jabar DigenjotIlustrasi wisata terasering. (Dok. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Di Kabupaten Majalengka, Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Adhy Setya Putra mengatakan, berbagai persiapan sudah mulai dilakukan pemerintah daerah. Termasuk menyebar kalender kegiatan pariwisata yang diharap bisa menggaet wisatawan bertandang ke Kota Angin.

Untuk merangsang pertumbuhan di masa pandemik yang belum usai, protokol kesehatan menjadi poin penting. Meski ingin pariwisata tumbuh agar mampu menggerakan perekonomian masyarakat, kewaspadaan tetap harus dijalani dengan ketat.

"Kita harus lebih teliti dan sigap menjalankan protokol kesehatan di tempat wisata. Karena namanya wisata pasti banyak orang datang. Kita harus beli pengalaman wisata yang menyenangkan tanpa mengabaikan protokol kesehatan. Sehingga mereka bisa nyaman dan mau kembali berwisata ke Majalengka," ujarnya.

Menurutnya, pada 2013 dan 2014 wisatan yang datang ke Majalengka hanya ada sekitar 135 ribu. Angka ini bahkan menurun pada 2015 yang hanya 71 ribu.

Namun, setelah ada akses tol Cipali jumlah wisatawan langsung membludak di mana kenaikkanya mencapai tiga kali lipat, sampai 444 ribu pada 2016. Angkanya terus naik hingga sebelum ada pandemik COVID-19.

Tumbuhnya jumlah wisatawan kemudian berdampak pada pembukaan tempat-tempat wisata baru baik yang diinisiasi pemerintah daerah atau usulan masyarakat. Saat ini setidaknya ada 100 tempat wisata di Majalengka yang bisa disambangi masyarakat. Dari jumlah itu terdapat 25 obyek wisata unggulan yang ditawarkan kepada wisatawan.

Yang menjadi fokus pada pengembangan kawasan wisata di Majalengka adalah yang berkaitan dengan alam. Mulai dari pemandangan perkebunan, air terjun, hingga bermain di sungai disajikan bagi mereka yang suka kegiatan berpetualang.

"Kekuatan kami ada di sana (wisata alam). Dengan wisata ini kami juga berupaya agar alam tetap asri, tidak dirusak tapi wisatawan masih bisa bersenang-senang dengan alam dan budaya di Majalengka," kata Adhy.

Konsep wisata alam yang disuguhkan pun dibuat agar tidak sama dengan daerah lainnya yang ada di sekitar Majalengka. Harapannya, wisatawan dari perkotaan seperti Jakarta yang sudah lelah bekerja selama sepekan melihat gedung-gedung tinggi akan menikmati akhir pekan berpetualang di alam Majalengka.

2. Cirebon siapkan kawasan wisata baru bagi pelancong

Bangkit di Tengah Pandemik, Promosi Destinasi Wisata di Jabar Digenjottwitter.com/rahardi_b

Di Kota Cirebon, pemerintah daerah coba menghadirkan sejumlah kawasan wisata baru untuk menyambut wisatawan yang diprediksi kembali meningkat tahun ini. Terbaru, Wali Kota Cirebon bakal membangun sentra UMKM di sekitar Alun-alun Kejaksaan. Harapannya tempat ini juga jadi sentra kegiatan pariwisata.

Adanya sentra UMKM melengkapi destinasi wisata di Alun-alun Kejaksan. Wisatawan yang melakukan wisata religi di Masjid Raya At Taqwa sekaligus bisa berwisata di Alun-alun Kejaksan yang letaknya saling berhadapan.

"Dengan adanya sentra UMKM, wisatawan sekaligus bisa membeli oleh-oleh sebagai kenang-kenangan untuk keluarga tercinta. Bahkan wisatawan juga bisa berkuliner di Alun-alun Kejaksan ini,” ungkap Azis.

Selain itu ada juga rencana pengembangan kawasan heritage di Pelabuhan Cirebon. Kawasan heritage tersebut juga diyakini akan menunjang pariwisata di Kota Cirebon.

Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati menyambut baik rencana tersebut. “Selama tidak mengganggu kegiatan di pelabuhan, saya tentu bersyukur, “ ungkap Eti.

Pengembangan Pelabuhan Cirebon menjadi kawasan heritage tentu akan menjadi daya tarik pariwisata di Kota Cirebon. Terlebih Pelabuhan Cirebon berdekatan dengan kawasan kota tua yang saat ini juga telah dikembangkan dan dibangun untuk menjadi lokasi wisata.

Sektor pariwisata merupakan salah satu program prioritas bagi Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon. Karena meskipun sepanjang 2021 Kota Cirebon dilanda pandemik Covid-19, sektor pariwisata masih bisa melebihi target. 

Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, Hanry David menjelaskan, pada tahun 2021 ini ada 3.669.195 wisatawan yang datang ke Kota Cirebon. Jumlah itu melebihi target yang ditetapkan, yakni 2.100.000 wisatawan. 

“Data tersebut, merupakan akumulasi dari pengunjung 20 hotel bintang, 41 hotel non-bintang, 63 rumah makan/resto dan 39 objek wisata dan tempat hiburan. Jika dipersentase, maka mencapai 173,72 persen,” jelasnya, Kamis (27/1/2022). 

Pencapaian sektor pariwisata itu, kata David, adanya perbaikan teknik perhitungan, baik secara manual maupun digital. Selain itu koordinasi antara pemda dengan pelaku usaha bisa berjalan baik. 

“Kita juga memperbaiki kerja internal di Disbudpar, utamanya tim pengumpul dan pengelola data. Kita bergerak kumpulkan data dan hasil setelah dijumlah, kita mendapatkan hasil mencapai target,” ungkap David.

Hanry menambahkan, pencapaian ini juga buah hasil kebijakan pimpinan daerah dan Satgas Covid-19 yang mampu dimaksimalkan para pelaku usaha. “Hasil ini tidak lepas dari kebijakan pimpinan, sehingga bisa membantu pelaku usaha,” tuturnya. 

Dari jumlah wisatawan yang datang ke Kota Cirebon, sambung David, Jakarta menjadi kota asal yang paling tinggi, yakni 25,28 persen. Disusul Ciayumajakuning 22 persen, Bandung 9,20 persen dan Bekasi 3,54 persen. 

“Dari wisatawan asing juga ada, benua Asia paling tinggi mencapai 88,60 persen dari jumlah wisatawan asing yang datang,” katanya.

Sedangkan untuk target di tahun 2022, David optimistis, jumlah wisatawan di Kota Cirebon bisa menembus angka empat juta. Baik dari kunjungan hotel, kuliner, objek wisata dan tempat hiburan.

3. Gaet anak muda untuk jadi 180 ambasador promosikan wisata di Jabar

Bangkit di Tengah Pandemik, Promosi Destinasi Wisata di Jabar Digenjotlovedcommunity.com

Saat ini Disparbud Jabar tengah membuka pendaftaran Smiling West Java (SWJ) Ambassador. Ajang ini dimaksudkan untuk mempromosikan 108 destinasi wisata prioritas Jawa Barat.

Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Jabar Benny Bachtiar mengatakan, SWJ Ambassador terbuka untuk semua kalangan dan tidak dibatasi usia. Yang terpenting adalah mampu menjalankan tugasnya sebagai ambasador.

"Ambasador ini akan mengeksplor destinasi wisata di Jabar untuk meningkatkan promosi, serta membuat viralitas terhadap pariwisata Jawa Barat. Sedikitnya ada 108 destinasi wisata yang akan digarap," tutur Benny.

Adapun kriteria SWJ Ambassador menyasar influencer atau kreator konten yang memiliki ketertarikan terhadap dunia pariwisata di Jabar dan hobi traveling.

"Ambasador yang terpilih akan diberdayakan untuk mengeksplor destinasi wisata, membuat konten kreatif, kemudian diunggah ke media sosial masing-masing," jelasnya.

Sebanyak 108 Ambasador yang terpilih akan dikontrak selama 8 bulan, yakni dari April hingga November 2022. Selama masa kontrak, Ambasador akan melakukan eksplorasi dan mempromosikan 108 destinasi wisata prioritas Jabar.

"Untuk 108 Ambasador dan 108 destinasi wisata itu akan dibagi ke dalam 27 klaster. Setiap klaster terdiri dari empat hingga lima orang dan destinasi wisata, sehingga tiap Ambasador akan mengunjungi empat sampai lima destinasi wisata," terangnya.

Benny juga menjelaskan, setiap Ambasador akan mendapatkan nilai kontrak eksklusif dengan Disparbud Jabar, jalan-jalan dan  eksplorasi wisata gratis.

Bagi wargi Jabar yang tertarik menjadi SWJ Ambassador bisa mendaftar melalui website www.swjambassador.com, dan untuk informasi lebih lanjut bisa follow IG @swj.ambassador.

Baca Juga: Wisata Alam Capolaga Subang, Wisata Alam Menakjubkan 

Baca Juga: Pesona Alamnya Menawan, 5 Curug di Purwakarta Ini Cocok untuk Healing

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya