Bandara Husein Sastranegara, Bangunan Belanda yang Berdiri Sejak 1920

Bandara ini dulunya disebut Lapangan Andir

Bandung, IDN Times - Sabtu, 28 Oktober 2023 menjadi sejarah baru dalam penerbangan komersil di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung. Sebab, mulai 29 Oktober 2023, pemerintah memutuskan jika penerbangan pesawat jet di Bandara Husein Sastranegara dipindah ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka.

Bandara Husein tetap melayani penerbangan domestik dengan penerbangan proppeler atau pesawat baling-baling dan general aviation seperti private jet. Saat ini, rute penerbangan proppeler melayani rute Bandung-Yogyakarta.

Lalu seperti apa sejarah Bandara Husein Sastranegara yang menjadi salah satu ikon Kota Bandung? Mengutip laman angkasapura2.co.id, Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara adalah sebuah bandar udara internasional yang terletak di Jalan Pajajaran Nomor 156, Kelurahan Husen Sastranegara, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung (ibu kota provinsi Jawa Barat).

Pada awalnya Bandar Udara Husein Sastranegara merupakan sebuah peninggalan Pemerintah Hindia Belanda dengan sebutan Lapangan Terbang Andir, yaitu suatu nama lokasi di mana lapangan terbang tersebut berada.

Nama Husein Sastranegara kemudian diambil dari nama seorang pilot militer AURI yang telah gugur pada saat latihan terbang di Yogyakarta tanggal 26 September 1946. Pada masa penjajahan Jepang daerah tersebut dijadikan basis Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang.

1. Sempat tak digunakan selama lima tahun

Bandara Husein Sastranegara, Bangunan Belanda yang Berdiri Sejak 1920Pesawat N-250 Gatotkaca saat akan jalani uji terbang di Bandara Husein Sastranegara Bandung, 10 Agustus 1995. (Repro. "Rudy: Kisah Masa Muda Sang Visioner" (Bentang Pustaka, 2015))

Pada 1920 Belanda mendirikan sebuah lapangan terbang yang diberi nama Luchtvaart Afdeling atau Vliegveld Andir. Setelah 1942, lapangan terbang tersebut kemudian di ambil alih oleh Jepang sampai 1945. 

Ketika Indonesia telah merdeka, keadaan lapangan udara pada saat itu sempat mengalami keadaan vakum dari 1945 hingga 1949. Setelah itu, lapangan terbang tersebut di ambil alih oleh AURI sebagai pangkalan militer pada 1969 sampai 1973. Sampai akhirnya tahun 1973 lapangan terbang tersebut boleh dipergunakan untuk penerbangan komersial.

2. Mulai jadi bandara komersil pada 1974

Bandara Husein Sastranegara, Bangunan Belanda yang Berdiri Sejak 1920IDN Times/Azzis Zulkhairil

Pada 1974 mulai dilakukan kegiatan pelayanan lalu lintas dan angkutan udara komersial secara resmi yaitu dengan berdirinya kantor Perwakilan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan nama Stasiun Udara Husein sastranegara Bandung untuk kepentingan kegiatan penerbangan komersial sipil. 

Selanjutnya pada tahun 1983 berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM 68/HK 207/PHB-83 tanggal 19 Februari 1983, klasifikasi Pelabuhan Udara ditingkatkan dari kelas III mejadi kelas II.

Pada Tahun 1994 dilaksanakan Pengalihan Pengelolaan Bandar Udara dari Departemen Perhubungan kepada PT. Angkasa Pura II sesuai PP RI Nomor 26 Thn 1994 tanggal 30 Agustus 1994 tentang Penambahan Penyertaan modal Negara RI ke dalam Modal sahan PT. Angkasa Pura II.

3. Pergerakan penumpang meningkat setiap tahun

Bandara Husein Sastranegara, Bangunan Belanda yang Berdiri Sejak 1920(Bandara Husein Sastranegara) IDN Times/Azzis Zulkhairil

Keberadaan bandara ini pun memberikan dampak signifikan pada perekonomian Kota Bandung dan sekitarnya. Sebab jumlah penumpang maupun kargo terus meningkat setiap tahunnya.

Dari data terakhir yang tercatat pada 2014 hingga 2018, bandara ini selalu memberikan dampak signifikan. Dari jumlah pergerakan penumpang misalnya, pada 2014 jumlahnya mencapai 2.927.302 kemudian naik menjadi 3.860.314 pada 2018. Kenaikan ini sejalan dengan meningkatkan jumlah pergerakan pesar dari 22.354 pada 2014 menjadi 31.865 pada 2018.

Untuk pergerakan kargo angkanya bahkan jauh lebih tinggi, di mana pada 2014 hanya ada 5.854.658 kilogram (kg) menjadi 19.210.313 kg.

4. Tentang Bandara Husein

Bandara Husein Sastranegara, Bangunan Belanda yang Berdiri Sejak 1920IDN Times/Yogi Pasha

Bandara yang berada di Kota Bandung ini memang tergolong kecil sebagai salah satu akses penerbangan krusial di Jawa Barat. Lahan bandara hanya mencapai 145 hektare (Ha). Untuk landasan pesaran pun hanya 2.20 meter x 45 meter. Apron area mencapai 24.415 meter dengan area terminal 17.000 meter. Kemudian kapasitas terminal ada 3,4 juta pax per tahun dengan luasa kargo ada 149 meter.

Baca Juga: Bandara Husein Sastranegara Kian Sepi Imbas Peralihan Pesawat ke BIJB

Baca Juga: Murah dan Cepat, Ini Daftar Harga Angkutan Umum ke BIJB Kertajati

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya