Atasi Banjir Cimindi, Oded-Ngatiyana Kolaborasi Bangun Kolam Retensi

Pembangunan baru akan dilakukan 2023

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung dan Cimahi berkolaborasi mengatasi banjir yang sering terjadi di kawasan Cimindi. Kolaborasi ini dilakukan dengan cara membangun kolam retensi di Kampung Singkur Mulya, Kelurahan Pasirkaliki, Cimindi, Kota Cimahi.

Pelaksana tugas Wali Kota Cimahi Letkol Inf. (Purn.) Ngatiyana menuturkan, kolam retensi akan dibangun di atas lahan seluas satu hektare (Ha). Pembangunan ini diharap bisa mengurangi genangan air di kawasan Cimindi dan perumahan di daerah tersebut.

"Kami coba atasi kawasan banjir yang ada di daerah irisan Bandung dan Cimahi. Ini akan mengurangi debit air dari sungai Cilember," kata Ngatiyana ditemui di lokasi pembangunan kolam retensi, Rabu (17/1/2021).

1. Baru dibangun pada 2023

Atasi Banjir Cimindi, Oded-Ngatiyana Kolaborasi Bangun Kolam RetensiIDN Times/Istimewa

Saat ini pembangunan kolam retensi baru sekedar pembukaan lahan. Karena anggaran yang tidak memungkinkan bagi Kota Cimahi, maka pembuatan embung tersebut bakal diserahkan ke balai besar wilayah sungai (BBWS).

Rencananya baru pada 2023 pembangunan oleh BBWS dilakukan. Sementara saat ini lahan coba dikeruk agar air tetap mengalir ke kolam retensi meski tempatnya belum sempurna.

"Harapannya dua tahun lagi embung ini bisa dibangun agar jadi permanen dalam mengatasi banjir," kata Ngatiyana.

2. Bandung ikut terdampak luapan Sungai Cilember

Atasi Banjir Cimindi, Oded-Ngatiyana Kolaborasi Bangun Kolam RetensiIDN Times/Istimewa

Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, banjir yang terjadi di Cimidi juga terjadi di Kota Bandung. Maka, ketika kolam retensi ini rampung harapannya banjir di perbatasan yang juga berdampak pada warga Bandung bisa teratasi.

"Saya sering juga dapat aduan dari masyarakat sekitar sini yang kena banjir. Saya sering ke situ juga karena sebagai tetangga kan harus empati," ujar Oded.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bandung Didi Ruswandi menyebut lahan yang dipakai mencapai 10.000 meter ini tidak seluruhnya dimanfatkan untuk kolam rentnesi. Ada juga lahan bakal dipakai dalam penyediaan sumber air minum masyarakat.

"Jadi untuk banjirnya diharap bisa mengurangi 30 persen debit banjir di Cimindi," kata dia.

3. Upaya penanganan banjir di Jabar pun manfaatkan kolam retensi

Atasi Banjir Cimindi, Oded-Ngatiyana Kolaborasi Bangun Kolam RetensiIDN Times/Istimewa

Penanganan banjir yang terintegrasi dan melibatkan semua pihak, mulai dari pemerintah, komunitas, sampai masyarakat, dapat meminimalkan potensi sekaligus dampak banjir di Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jabar Dikky Achmad Sidik mengatakan, untuk menekan potensi terjadi banjir, Pemprov Jabar dan pemerintah pusat sudah melakukan sejumlah upaya pengendalian.

Pertama, Pemprov Jabar telah mengidentifikasi titik-titik rawan banjir. Selain itu, pemerintah pusat pun sudah dan sedang membangun beberapa infrastruktur pengendali banjir.

"Untuk Citarum, kita bisa lihat sendiri, sudah banyak yang dilakukan, mulai dari Terowongan Nanjung, kemudian Floodway Cisangkuy, kemudian juga ada pembangunan kolam retensi yang sedang dikerjakan," kata Dikky.

Dikky menuturkan, infrastruktur banjir tidak hanya dibangun di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Citarum, tetapi juga Wilayah Sungai lainnya seperti Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane. Ia mencontohkan saat ini pemerintah pusat sedang menuntaskan pembangunan Bendungan Sukamahi dan Ciawi.

Selain itu, pemerintah pusat sedang membangun Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terjaga dan pengendalian banjir.

"Dari semua kegiatan tersebut, yang paling utama adalah kita berkolaborasi untuk pengendalian banjir ini. Karena kalau kita lihat berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh BBWS maupun kita. Tentunya, kegiatan ini membutuhkan biaya yang sangat besar dan waktu yang cukup panjang," ucapnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya