Apindo Rayu Pelaku Usaha agar Tak Relokasi Pabrik ke Luar Jabar 

Ribuan karyawan nganggur karena penutupan pabrik

Bandung, IDN Times - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar terus merayu pengusaha dan investor pabrik untuk tidak merelokasi usahanya ke luar Jawa Barat. Sebab, jika hal ini terus terjadi akan berdampak terhadap angka pengangguran di Jabar.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar, Ning Wahyu Astutik mengatakan, berdasarkan data sepanjang 2023, banyak pabrik yang tutup dan merelokasi usaha mereka ke luar Jawa Barat. Meskipun, angka investasi yang masuk ke Jawa Barat cukup tinggi. Namun, masih banyak pabrik yang tutup atau merelokasi pindah ke provinsi lain.

Karena itu, Ning mengungkapkan, untuk membendung relokasi itu, Apindo terus menjalin komunkasi dengan pelaku usaha agar tetap menjalankan bisnisnya di Jawa Barat.

"Kami mengrayu-rayu supaya gak relokasi," kata Ning kepada wartawan, Rabu (31/1/2024).

1. Sudah 28 perusahaan relokasi dari Jabar

Apindo Rayu Pelaku Usaha agar Tak Relokasi Pabrik ke Luar Jabar asap keluar dari pipa pabrik (pexels.com/Pixabay)

Ning menuturkan, sejauh ini sudah ada 28 perusahaan yang melakukan relokasi dari wilayah Jawa Barat sejak 2022 . Ia mengungkapkan, beberapa perusahaan padat karya lebih memilih untuk merelokasi kegiatan usahanya seperti terjadi di Sukabumi dan Purwakarta. 

"Salah satunya faktor upah yang kompetitif," katanya.

Menurutnya, relokasi perusahaan itu akan tetap terjadi karena ada daerah-daerah industri yang dulu sangat kompetitif dalam memberlakukan upah. 

"Memang daerah-daerah yang untuk padat karya sudah mulai terdampak. Sementara di Jawa Tengah masih ramah," ujarnya.

Meskipun demikian, kondisi upah tersebut tidak banyak berpengaruh terhadap usaha padat modal. Mereka akan tetap bertahan di Jawa Barat. Untuk itu, ia mengaku optimis investasi di Jawa Barat akan terus menunjukan trend yang positif.

"Kalau padat modal itu nggak pengaruh mereka akan tetap bertahan. Tapi kita juga harus ingat, perusahaan yang masuk itu juga jauh lebih banyak. Bahkan, investasi di Jawa Barat sudah jauh melebihi target," pungkasnya.

2. Capaian investasi pada 2023 sangat baik

Apindo Rayu Pelaku Usaha agar Tak Relokasi Pabrik ke Luar Jabar Money.kompas.com

Realisasi investasi Jawa Barat pada tahun 2023 tercatat menunjukkan hasil yang positif. Jawa barat tercatat berhasil membukukan realisasi investasi di sepanjang tahun 2023 sebesar Rp210,6 triliun, atau sebesar 112 persen dari target yang ditetapkan oleh Kementerian Investasi. Capaian tersebut, turut berdampak signifikan terhadap perekonomian Jawa Barat seiring dengan jumlah penyerapan tenaga kerja sebesar 253.424 orang, dengan jumlah Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) sebanyak 94 469 LKPM.

Dengan capaian tersebut, didukung teryaganya konsumsi rumah tangga dan kinerja sektor ekonomi unggulan, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2023 diperkirakan sebesar 4,7-5,5 persen (yoy).

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Bambang Pramono, menyampaikan bahwa keberhasilan dalam menciptakan iklim investasi yang harmonis menjadi kunci realisasi investas! Jawa Barat yang semakit melesat di 2023. Hal tersebut merupakan necessary condition dalam menciptakan tklim investasi yang kondusif dan terpercaya bag! para investor. Selain itu, realisasi investasi yang tinggi juga sangat berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat seiring dengan nilai Incremental Capital Output Ration (ICOR) yang relatif stabil dari tahun ke tahun.

"Untuk itu seluruh pemangku kebijakan terkait investasi di Jawa Barat juga perlu secara aktif melakukan berbagai upaya proaktif dan inovatif dalam mengidentifikasi potential project yang diminati investor juar negeri saat ini, khususnya bagi para calon investor yang sedang dalam posisi! mencar pilinan penempatan dana investasi yang aman dan nyaman," kata dia.

3. Produk hilirisasi terus dilakukan pada 2024

Apindo Rayu Pelaku Usaha agar Tak Relokasi Pabrik ke Luar Jabar Bing Image Creator

Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Taufiq Budi Santoso, menyampaikan bahwa raihan positif investasi Jawa Barat tersebut merupakan buah sinergi, komitmen dan dukungan dari seluruh pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Bank Indonesia Jawa Barat. Raihan ini juga turut memberikan pesan kepada masyarakat bahwa investas! menjadi salah satu motor penggerak perekonomian di Jawa Barat.

Meski demikian, ke depan realisasi investasi yang unggul tersebut, disamping yang bersifat berdaya saing seperti Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), perlu untuk dilakukan upaya pemerataan di seluruh wilayah Jawa Barat. Hal tersebut sejalan dengan peta persebaran investasi di Jawa Barat yang terkonsentrasi di bagian utara seperti Kab Bekasi (25%) hingga Kabupaten Karawang (22%).

Menyongsong tahun 2024, Provinsi Jawa Barat optimis dalam meraih target realisasi investasi nasional yang dipatok meningkat 17,9 persen . Dalam mencapai target tersebut, sinergi antar stakeho/ders terkait investasi di Jawa Barat akan semakin diperkuat.

Berbagai program akselerasi investasi juga akan difokuskan pada perbaikan kebyakan investas! yang berkelanjutan, pelayanan dan insentif investasi berdaya saing, serta fokus pada investas! yang bernilal tambah serta berorientasi pada green investment.

Kemudian, kebijakan hilirisasi juga diarahkan pada industri berbasis potensi daerah dan sektor unggulan guna menciptakan semakin banyak lapangan pekerjaan hingga meningkatkan daya saing UMKM dalam global value chain. Dengan kinerja investas! dan dukungan permintaan domestik yang tetap kuat seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan tingginya multiplier effect dari tahun politik terhadap perekonomian secara agregat, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2024 diperkirakan tetap tinggi dan berada pada kisaran 4,9 persen — 5,7 persen (yoy).

Baca Juga: Masa Depan di Tanganmu, Coba Yuk Investasi SBN Ritel di BRImo

Baca Juga: Tips Menghadapi Risiko dalam Investasi, Simak sebelum Bikin Keputusan!

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya