Anggaran Rp100 Miliar untuk Citarum Diupayakan Cair Bulan Ini 

Kawasan Bandung Utara yang rusak jadi penyebab banjir

Bandung, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sedang mengupayakan agar anggaran untuk program Citarum Harum bisa segera turun ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Dana yang pertama sebesar Rp100 miliar itu diharapkan bisa cair bulan ini.

"April harusnya turun. Nanti akan saya cek," ujar Luhut usai menghadiri cara di Gedung Konferensi Asia Afrika, Jumat (5/4).

Dalam kunjungannya ke Kota Bandung, Luhut pun akan bertemu dengan sejumlah pihak yang fokus menangani Sungai Citarum. Luhut bakal mengecek apa yang telah dan akan dilakukan untuk memperbaiki sungai ini.

1. Luapan Sungai Citarum kerap menimbulkan banjir

Anggaran Rp100 Miliar untuk Citarum Diupayakan Cair Bulan Ini ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Kondisi aliran air Sungai Citarum selama ini memang kerap membuat banjir sejumlah daerah yang dilintasi. Salah satunya adalah Kabupaten Bandung yang hingga sekarang masih tergenang air.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, untuk menjaga agar banjir koordinasi antara satuan tugas (satgas) Citarum akan berupaya untuk merevitalisasi kawasan Bandung Utara yang menjadi sumber utama sungai ini.

"Kita akan memperbaiki kualitas sistem di Bandung Utara sehingga minimal dengan koordinasi antar kepala daerah, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat minimal pencegahan sumber air ke cekungan Bandung bisa termenej secara ekologis," ujar Ridwan Kamil

2. Pengetatan aturan di KBU telah dijalankan

Anggaran Rp100 Miliar untuk Citarum Diupayakan Cair Bulan Ini instagram.com/warmanwardhani

Emil, sapaan akrabnya, memastikan Pemprov Jabar telah menjalankan aturan secara komprehensif terkait dengan pemberian izin bangunan di kawasan bandung utara (KBU). Meski belum berdampak banyak, tapi dia memastikan akan mempercepat perbaikan di kawasan tersebut.

"Ini tinggal menunggu timing saja," paparnya.

Salah satu yang akan dilaksanakan yakni dengan penanaman pohon. pemprov sekarang tengah mengkaji daerah perkebunan mana yang terbilang kritis dan tidak bisa menahan laju air dalam waktu lama. Diharapkan nantinya ada pola yang bisa diterapkan agar perkebunan di daerah tinggi bisa bernilai ekonomi tinggi sekaligus menahan laju air.

Baca Juga: Banjir Melanda Bandung Selatan, Ratusan Warga Kembali Mengungsi

Baca Juga: Bandung Sering Dilanda Banjir, Akademisi ITB Salahkan Pemerintah

3. Konservasi tanah resapan untuk atasi banjir Bandung

Anggaran Rp100 Miliar untuk Citarum Diupayakan Cair Bulan Ini Instagram/Farhanpenyiar

Sementara itu, Politisi Partai NasDem Muhammad Fahran mengatakan, menilai, KBU memang menjadi titik utama penyebab banjir di Kota Bandung dan sekitarnya. Dia pun meminta Pemprov Jabar memperhatikan konservasi tanah resapan air di kawasan tersebut.

"Karena itu adalah tanggung jawab dari pemerintah provinsi," ujar Farhan.

Baca Juga: Wajib Catat 10 Peristiwa Langit April 2019, Ada Banyak Hujan Meteor!

4. Masih saling lempar tanggung jawab

Anggaran Rp100 Miliar untuk Citarum Diupayakan Cair Bulan Ini Dokumen Pribadi

Pakar Tata Ruang Kota Nirwono Joga melihat masalah banjir di KBU dapat diselesaikan jika ada koordinasi yang baik antara pemerintah kota/kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat. Selama ini, lemahnya koordinasi dan saling melempar tanggungjawab membuat masalah banjir di Bandung tak pernah tuntas.

"Banjir bisa tuntas, karena siklus alam dari dulu selalu sama. Volumen hujan sama saja. Tetapi harus ada pembagian tugas yang jelas untuk mulai menyelesaikannya," kata Nirwono.

Dia menjelaskan, ada dua penyebab utama banjir di Bandung. Pertama, banjir kiriman dari daerah dataran tinggi seperti Bandung bagian utara. Ini terjadi karena kawasan hutan lindung, dan kawasan hijau sudah sangat ter-eksplorasi.

Seharusnya daerah-daerah hutan di dataran tinggi itu menjadi kawasan tangkapan air, sehingga volume air bisa dikurangi. Namun yang terjadi, pembangunan pemukiman dan viilla di daerah pegunungan ini justru semakin masif.

Penyebab kedua banjir di Bandung adalah buruknya drainase atau saluran air. Volume air dari daerah dataran tinggi sangat besar karena kurangnya daerah resapan, sedangkan di daerah yang lebih rendah saluran air tidak berfungsi dengan baik. Misalnya, gorong-gorong atau selokannya sangat sempit. Hal ini menyebabkan air meluap ke pemukiman.

"Masalah banjir semakin parah karena daerah Bandung penduduknya semakin padat dari tahun ke tahun," ujarnya.

Baca Juga: Mungkinkah Sungai Citarum Layak Diminum dalam Lima Tahun ke Depan

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya