AMSI: Keberadaan AI Jadi Tantangan Media Massa di Era Digital

Kalian sudah coba pakai ini

Bandung, IDN Times - Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) saat ini menjadi platform yang bisa menggerus keberadaan media massa. Meski bisa memberikan banyak manfaat, platform ini pun bisa berdampak buruk karena adanya informasi bias yang disajikan.

Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Wenslaus Manggut mengatakan, pemanfaatan teknologi digital di industri harus disambut dan dimaksimalkan oleh perusahaan media. Meski demikian kecemasan teknologi ini akan menggantikan peran sumber daya manusia (SDM) di media massa pun mulai bermunculan.

AI pun bisa mengubah fokus utama dan isu-isu terkait hak penerbit serta mengganggu ekosistem media konvensional. Untuk itu AMSI mendorong agar pemberlakuan hak penerbit (publisher right) segera diatur sebelum kehilangan relevansinya dalam ekosistem media.

"Karena sekarang banyak juga platform yang banyak digunakan Gen Z kita mulai kehilangan beberapa persen (pemasukan) dengan adanya platform tersebut (lewat AI)," kata Wenslaus dalam acara Indonesia Digital Conference 2023 di Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (22/8/2023).

1. Waspada informasi bias dalam kecanggihan ini

AMSI: Keberadaan AI Jadi Tantangan Media Massa di Era Digitalqs.com

Wenslaus menuturkan, saat ini banyak aplikasi yang bisa dipakai dengan memanfaatkan AI. Namun, tidak sedikit informasi yang dihimpun lewat platform tersebut bias.

Sayangnya informasi tersebut sekarang banyak dipublikasikan pihak tertentu dan menjadi konsumsi anak-anak muda melalui berbagai platform. Untuk itu, harus ada cara agar teknologi ini tetap bisa dimanfaatkan dengan menghasilkan informasi yang tepat untuk masyarakat.

"Tapi kalau kita maksimalkan ini (AI) bisa saja menggantikan kita, setidaknya itu yang kita cemaskan benar atau tidaknya," papar Wenslaus.

Di kalangan penerbit, ada kekhawatiran terkait fenomena di mana iklan beralih ke platform-platform baru, sementara penerbit masih bergantung pada platform lama.

2. Kecanggihan teknologi bisa berikan dampak ekonomi

AMSI: Keberadaan AI Jadi Tantangan Media Massa di Era Digital

Sementara itu, Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria mengatakan, AI saat ini menjadi hal yang dibicarakan banyak pihak. Keberadaan AI pun sudah lama dipakai dan mulai mendistrupsi atau memengaruhi kehidupan masyarakat.

Berdasarkan data yang dihimpun, pemanfaatn AI dalam teknologi di Indonesia diprediksi bisa meraup pendapatan sekitar 366 miliar US Dollar pada 2030. Litbang Kompas juga mencatat bahwa sektor informasi dan komunikasi menjadi salah satu sektor yang paling terpapar dari AI.

"Memang kalau kita lihat ada banyak pekerjaan juga yang mungkin akan digeser oleh tadi informasi tentang AI termasuk dalam pemiliu. Ke depan AI ini bisa menghilangkan beberapa pekerjaan yang biasa muncul termasuk konsultan politik," kata dia.

3. Banyak pekerjaan bisa muncul dengan teknologi ini

AMSI: Keberadaan AI Jadi Tantangan Media Massa di Era Digitalweb

Meski demikian, Nezar menyebut bahwa munculnnya teknologi baru ini tidak hanya mengeleliminasi beberapa sektor pekerjaan, tapi juga bisa menghadirkan pekerjaan baru.

"Jadi kemungkinan pekerjaan-pekerjaan baru akan muncul dengan seiring dengan kemunculan teknologi ini cuma memang dengan kemajuan yang cepat tetapi efek ekonominya atau impact ekonominya belum bisa diperkirakan," kata dia.

Menurutnya, yang harus diantisipasi adalah bagaiamana agar hal negatif dari kecanggihan AI ini bisa disiapkan antisipasinya sehingga tidak terlalu buruk ketika digunakan secara massal oleh masyarakat.

Baca Juga: 5 Tools AI (Artificial Intelligence) Gratis untuk Content Creator

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya