828 Personel Polda Jabar Amankan Obyek Vital saat Demo 11 April

Demo besok diharap tidak anarkis

Bandung, IDN Times - Kepolisian dari Polda Jawa Barat mulai melakukan persiapan jelang aksi mahasiswa yang rencananya digelar besok, Senin (11/4/2022). Salah satu kesatuan yang mempersiapkan diri adalah Ditpamobvit Polda Jabar.

Wakapolda Jabar Brigjen Bariza Sulfi mengatakan, apel pagi yang dilaksanakan hari ini merupakan persiapan untuk kegiatan esok hari di mana polisi siap mengamankan dan melayani mahasiswa yang berencana melakukan aksi unjuk rasa.

"Perlu diperhatikan khusus terutama dalam pengamanan obyek vital nasional yang ada di wilayah Jawa Barat, di mana jumlahnya ada 88. Baik yang sektor migas, tambang, energi dan kawasan wisata. Termasuk jalan tol perlu pengamanan supaya produktivitasnya tidak terganggu," ujar Bariza dalam sambutannya pada apel di Ditpamobvit Polda Jabar, Minggu (10/4/2022).

1. Waspada ancaman kerawanan unras

828 Personel Polda Jabar Amankan Obyek Vital saat Demo 11 AprilIlustrasi Keterbatasan Berpendapat/Orasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Untuk total anggota yang bakal melakukan penjagaan di obyek vital seluruh kawasan di bawah pengawasan Polda Jabar mencapai 828. Masing-masing anggota bertanggung jawab atas ancaman kerawanan, seperti pengrusakan sarana dan prasana.

Untuk itu harus ada kesiapsiagaan bersama dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang terdampak aksi unjuk rasa.

"Ini sejalan dengan implementasi program prioritas Kapolri dalam upaya peningkatan kualitas layanan publik," ujarnya.

2. Jangan gunakan tongkat dan senjata amankan para mahasiswa

828 Personel Polda Jabar Amankan Obyek Vital saat Demo 11 AprilIDN Times/Arief Rahmat

Dalam upacara kali ini, Bariza pun meminta para personil untuk melepas tongkat yang digunakan. Itu sebagai penanda bahwa personil tidak diperkenankan memakai tongkat atau senjata apapun dalam pengamanan obyek vital khususnya ketika ada gangguan dari pengunjung rasa.

"Karena besok kelihatannya adek mahasiswa, mereka adalah penerus bangsa dan kita akan melayani mereka. Yang penting tidak ada pihak lain yang menyusup, makanya tidak perlu menggunakan tongkat dan kita harus layani mereka sebagai generasi penerus kita," paparnya.

Meski demikian, Bariza tetap mengingatkan para personil untuk meningkatkan kewaspadaan dan peka terhadap potensi kerawanan kamtimbmas sekecil apapun. Agar bisa diantisipasi dan ditangani secara tuntas sehingga tidak berkembang menjadi gangguan nyata.

3. Jangan ada aksi anarksi dalam unras kali ini

828 Personel Polda Jabar Amankan Obyek Vital saat Demo 11 AprilAnggi Muliawati

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, menggelar rapat koordinasi di kantor Kemenkopolhukam, Sabtu (9/4/2022). Rapat membahas mengenai aksi demonstrasi mahasiswa yang bakal digelar di depan Istana Negara pada Senin, 11 April 2022. Rapat tersebut diikuti Menteri Sekretaris Negara, Menteri Dalam Negeri, Panglima TNI, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), hingga Wakabaintelkam. 

Dalam rapat, Mahfud menyebut, pemerintah tidak akan melarang mahasiswa berunjuk rasa. Sebab unjuk rasa adalah bagian dari demokrasi. 

"Meski demikian, Indonesia juga adalah negara demokrasi dan hukum. Maka, pemerintah mengimbau agar di dalam menyampaikan aspirasi supaya dilakukan dengan tertib, tidak anarkis dan tidak melanggar hukum. Yang penting, aspirasi bisa didengar oleh pemerintah dan masyarakat," kata Mahfud dalam keterangan tertulis, hari ini. 

Namun, Mahfud menyebut, tidak akan menghambat wacana politik yang muncul di tengah publik dengan segala pro dan kontranya. Sebab, kebebasan itu lah, kata dia, yang diperjuangkan. 

"Aspirasi politik di masyarakat harus dibuka salurannya. Kemudian, lembaga-lembaga politik bisa mengambil keputusan sesuai dengan aspirasi masyarakat," tutur dia. 

Baca Juga: Usai Bertemu Wiranto, BEM Nusantara Ngaku Tak Akan Ikut Demo 11 April

Baca Juga: Bersua Ketua DPD, Andika Dukung Aparat Tak Represif pada Demo 11 April

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya