60 Ribu Lowongan Pekerjaan Baru akan Hadir di Jawa Barat, Berminat?

Ini didapat dari banyaknya investasi baru ke Jabar

Bandung, IDN Times - Di tengah pandemik COVID-19 yang juga menerpa Indonesia, tak menyurutkan langkah pemerintah untuk menarik investasi sebesar-besarnya. Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang paling diminati dalam hal investasi.

Banyaknya investor yang menanamkan modalnya di Jabar diharapkan terus mendorong peluang pekerjaan baru bagi masyarakat. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Jabar Taufik Garsadi menuturkan, lowongan kerja yang terus bertambah ini memang tidak lepas dari banyaknya investor yang mempercayakan Jabar sebagai salah satu daerah yang tepat untuk berbisnis.

"Ini lowongan pekerjaan memang rencana dalam hal investasi yang akan dilakukan di Jawa Barat," ujar Taufik ketika dihubungi, Sabtu (25/7/2020).

Namun, untuk rincian berapa banyak lowongan di suatu daerah, dia belum memiliki. Sebab data ini masih ada di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar.

1. Puluhan ribu loker ini akan hadir secepatnya

60 Ribu Lowongan Pekerjaan Baru akan Hadir di Jawa Barat, Berminat?unsplash/Persnickety Prints

Sementara itu, dikutip dari akun Instagram Gubernur Jabar Ridwan Kamil, menyebut setidaknya akan ada 60 ribu lowongan kerja (loker) baru di Jabar secepatnya. Loker ini akan mengkonversi hilangnya sejumlah pekerjaan di berbagai sektor dampak pandemik COVID-19

"Jawa Barat selama semester1 tahun 2020 ini menempati ranking 1 dalam realisasi investasi PMA (penyertaan modal asing) ditambah PMDN (penyertaan modal dalam negeri) sebesar Rp57,9 triliun yang bisa mempekerjakan sekitar 60 ribu lowongan pekerjaan," ujar Emil.

2. Upayakan pemulihan ekonomi secepatnya

60 Ribu Lowongan Pekerjaan Baru akan Hadir di Jawa Barat, Berminat?Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Emil mengatakan, investasi yang didapatnya sejauh ini merupakan hasil karya bersafari bisnis tahun lalu ke sejumlah negara. Di sana dia berusaha meyakinkan investor agar mau menanamkan modalnya di Jabar.

Mantan Wali Kota Bandung ini pun berharap perekonomian di Jabar bisa kembali pulih secepatnya. "Mari jadikan Jawa Barat provinsi yang mampu mengendalikan covid dan terdepan dalam recovery ekonomi," paparnya.

3. Hipmi siap bantu minimalisir PKH di berbagai sektor

60 Ribu Lowongan Pekerjaan Baru akan Hadir di Jawa Barat, Berminat?Ilustrasi PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) siap meminimalisir Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi sebagai dampak pandemi COVID-19.

"Kita jaga untuk meminimalisir PHK. Kita jaga eksositem dunia usaha agar bisa hadapi pandemi COVID-19. Bersama Gugus Tugas Insya Allah kita bisa sinergi bersama," kata Ketua Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Mardani H. Maming dilansir Antara.

Menurutnya, para pemangku kepentingan ekonomi nasional baik pengusaha, buruh, pemerintah, dan UMKM diminta mengedepankan kepentingan nasional dalam mengambil keputusan dan bertindak.

Sebaliknya, mereka harus bekerja bersama untuk menciptakan kondisi dan solusi yang saling menguntungkan (win-win solution) ketimbang berselisih.

"Bersama-sama kita semua bisa menghadapi situasi yang sangat tidak menentu ini. Kami berharap, pemerintah pusat dan daerah fokus mengatasi pandemi COVID-19 ini supaya cepat terkendali," ujarnya.

4. Industri harus tetap terapkan protokol kesehatan

60 Ribu Lowongan Pekerjaan Baru akan Hadir di Jawa Barat, Berminat?Perempuan dari Desa Kalihurip, Karawang, KSH memutuskan untuk memproduksi masker kain (Dok. IDN Times)

Ketua Bidang Ketenagakerjaan, Vokasi, dan Kesehatan BPP Hipmi Sari Pramono mengatakan untuk mencegah masyarakat terpapar COVID-19 dan PHK, BNPB dan Hipmi akan melakukan sosialisasi bersama agar seluruh pengusaha menaati protokol kesehatan dalam menjalankan kegiatan perekonomiannya.

"Kami dan BNPB terus mengadakan sosialisasi untuk protokoler kesehatan. Kita fokus adaptasi di era new normal. Insya Allah ke depan kita akan mengadakan webinar bersama soal PHK yang bisa dihubungkan dengan pandemi COVID-19. Jadi, para pengusaha harus cerdas dan siap," ujar Sari.

Menurut Sari, peran sumber daya manusia (SDM) sangat penting bagi perekonomian sebuah negara dan salah satu masukan penting bagi pembangunan industri yang berdaya saing. Pada 2030-2040, Indonesia akan mengalami bonus demografi di mana jumlah usia produktif mencapai 64 persen dari total penduduk 297 juta jiwa.

Baca Juga: Ada Lowongan di MRT Jakarta Nih, Kamu Minat?

Baca Juga: Kasus PHK Tinggi, 1,15 Juta Pekerja Indonesia Ajukan Klaim JHT

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya