5.200 Orang Jalani Vaksinasi Massal di Kampus Itenas

Pemkot Bandung targetkan vaksinasi 50 ribu orang per hari

Bandung, IDN Times - Pemkot Bandung menggandeng sejumlah pihak untuk melakukan vaksinasi massal guna mempercepat timbulnya herd immunity. Salah satu yang melaksanakannya adalah kampus Institut Teknologi Nasional (Itenas) dan Universitas Parahyangan (Unpar).

Di Itenas jumlah warga yang sudah mendaftar untuk mengkuti vaksinasi pada 6 Juli hingga 8 Juli 2021 jumlahnya mencapai 5.200 orang. Jumlah tersebut terdiri dari mahasiswa Itenas, termasuk mahasiswa baru angkatan 2021, serta masyarakat umum dengan prioritas usia pra-lansia.

“Pada saat pelaksanaan vaksinasi, agar tidak terciptanya kerumunan, maka Panitia membagi peserta ke dalam tujuh sesi setiap harinya. Tiap-tiap peserta akan mendapatkan informasi mengenai hari dan sesi melalui WhatsApp dan dapat dilihat pada situs resmi, hanya dengan memasukkan NIK,” kata Ketua Panitia Gebyar 5.000 Vaksin Itenas Dwi Aryanta melaui siaran pers, Selasa (6/7/2021).

1. Pemkot Bandung latih 1.000 tenaga vaksinator percepat program vaksinasi

5.200 Orang Jalani Vaksinasi Massal di Kampus ItenasIlustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Jojon)

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, pihaknya sudah menggelar pelatihan vaksinasi COVID-19. Saat ini, Pemkot Bandung telah melatih lebih dari 1.000 tenaga vaksinator. Para tenaga vaksinator tersebut juga telah bersertifikat.

Dengan semakin banyak vaksinator yang dimiliki, Pemkot Bandung optimistis bisa mencapai target 50.000 orang tervaksin per harinya.

"Kalau per hari satu orang vaksinator bisa menyuntik 50 orang, saya pikir bisa 50.000 orang per hari," katanya di sela-sela meninjau vaksinasi di Vihara Tanda Bhakti, Bandung.

Selain itu, untuk mempercepat terbentuknya herd immunity, Pemkot Bandung berupaya memasifkan vaksinasi dengan menggandeng berbagai pihak.

“Alhamdulillah hari ini kita lihat percepatan proses vaksinasi lagi bagi masyarakat Kota Bandung, karena kita update situasi perkembangan penyebaran covid-19 di Kota Bandung kemarin itu perhari penambahannya 381 orang,” kata Yana.

2. Animo masyarakat ingin mendapatkan vaksinasi COVID-19 membludak

5.200 Orang Jalani Vaksinasi Massal di Kampus ItenasPetugas bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada tenaga kesehatan saat kegiatan vaksinasi massal (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Yana bersyukur animo masyarakat untuk mengikuti vaksinasi begitu besar. Ia pun berterima kasih kepada masyarakat yang sudah mau divaksin, karena mereka menjadi salah satu pahlawan COVID-19.

Setelah divaksin protokol kesehatan masyarakat tetap diimbau menjaga diri. Terlebih, saat ini penyebaran virus corona begitu cepat dan Kota Bandung sedang menerapkan PPKM Darurat hingga 20 Juli mendatang.

“Saya ingatkan, meskipun bapak ibu sudah divaksin, pada dasarnya vaksin yang diberikan adalah dari virus yang dimatikan sehingga membutuhkan waktu 1-2 bulan untuk membentuk imun. Jadi saya titip, tetap disiplin protokol kesehatan,” tuturnya.

3. Limbah medis vaksinasi tidak akan berceceran

5.200 Orang Jalani Vaksinasi Massal di Kampus ItenasIlustrasi Sampah Medis (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Terkait dengan limbah medis COVID-19 dan limbah vaksinasi, BUMD Jawa Barat Jasa Medivest akan berperan dalam pengelolaan tersebut. Limbah vaksinasi terdiri dari spuit dan jarum, sisa vaksin, botol vaksin/ampul/vial, swab alcohol, masker, sarung tangan dan alat pelindung diri.

Direktur PT Jasa Medivest Olivia Allan mengatakan, limbah seperti ini menjadi tantangan bersama agar dapat dikelola secara baik, benar dan aman, agar tidak mengakibatkan dampak pencemaran lanjutan, baik terhadap manusia, ekosistem lainnya, terutama lingkungan

“Sentra vaksinasi membutuhkan tata kelola limbah vaksin yang mumpuni, sehingga limbah tidak berdampak pada kehidupan manusia dan lingkungan," kata dia.

Pada helatan vaksinasi massal di Itenas misalnya, Jasa Medivest turut mendukung dengan ketersediaan safety box dan plastik limbah infeksius (berwarna kuning) sebagai wadah limbah vaksinnya. Wadah tersebut bisa langsung dimasukkan kedalam sejumlah wheeled bin (wadah beroda) yang telah disediakan pada area vaksinasi. Hal ini merupakan standar prosedur yang berfungsi agar mengurangi risiko sentuhan fisik bagi para tenaga kesehatan yang bertugas.

Tiap harinya, selepas kegiatan para petugas ber-APD lengkap akan melakukan disinfeksi kemudian mengangkut wadah limbah vaksin tersebut dari sejumlah bilik vaksin yang tersedia, kedalam armada berizin milik PT Jasa Medivest, untuk segera dimusnahkan di plant dawuan, kawasan pengolahan limbah B3 Infeksius berteknologi ramah lingkungan.

Baca Juga: Potret Limbah Medis Vaksinasi Berserakan di Lokasi Vaksinasi di Banten

Baca Juga: Cara Cek Data Vaksinasi COVID-19, Ada Lokasi Vaksinasi Terdekat    

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya