500 Tenaga Kesehatan Disebar Bantu Penanganan COVID-19 di Puskesmas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melepas 500 tenaga kesehatan yang tergabung dalam program Puskesmas Terpadu dan Juara (Puspa). Mereka akan ditempatkan pada sejumlah puskesmas guna membantu penanganan pandemik COVID-19 di Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, sebanyak 500 tenaga kesehatan (nakes) tersebut sebelumnya telah menjalani seleksi, di mana sebelumnya terdapat 6.900 yang ikut serta.
"Hari ini, kami mengirim 500 pasukan Komando khusus ya, Komando Pasukan Khusus yang akan ditempatkan di puskesmas-puskesmas yang terpilih yang perjuangannya paling berat," ujar Ridwan Kamil, Selasa (16/3/2021).
1. Mereka akan bekerja fokus pada penanganan COVID-19
Emil menambahkan, setelah terpilih menjadi bagian dalam program Puspa ini, sebanya 500 nakes tersebut mendapatkan pelatihan selama tiga pekan. Hal ini dilakukan agar lebih bersiap tatkala ditempatkan ada sejumlah puskesmas.
"Satu melakukan identifikasi secara terukur, kerjanya full time ngurus covid kira-kira begitu. selama ini Covid itu diurus disambil sama orang-orang yang ada urusan lain, tapi Kopassus ini di urusan yang kita sebut Puspa ini pasukan khusus ini kerjanya full time hanya ngurusin COVID-19" paparnya.
2. Para nakes miliki empat peran penting
Ketika bertugas di puskesmas nanti, sebanyak 400 orang ini akan memiliki empat peran, yaitu mengidentifikasi pasien Covid-19 dan kontak eratnya, kemudian melakukan pencegahan dengan tindakan terukur dan ketiga memastikan pelayanan umum puskesmas tidak terganggu oleh pandemi.
"Keempatnya melakukan surveilans yang untuk dasar dari 3T, dan yang ke-5 nya melakukan komunikasi persuasi publik, pelibatan komunitas, menyukseskan vaksinasi dan lain-lain," kata Emil.
3. Anggaran untuk program ini capai Rp80 miliar
Emil berharap dengan melibatkan ratusan nakes ini dapat menjadi strategi jitu dalam memutus penyebaran rantai Covid-19 di Jabar. Dengan demikian, maka kasus positif Covid-19 dapat kian ditekan.
"Kami membelanjakan sekitar Rp 80 miliar selama 6 bulan ini untuk kepada 100 Puskesmas (untuk PUSPA). mudah-mudahan dengan strategi ini kasus di Jawa Barat bisa lebih menurun secara maksimal, sambil kitanya juga beradaptasi, kan virusnya juga bermutasi," pungkasnya.
Baca Juga: Setahun Pandemik, Tenaga Kesehatan Disebut Lebih Siap Hadapi Wabah
Baca Juga: 50 Nakes dan ASN Jateng Batuk dan Mual-mual Setelah Vaksinasi COVID-19