30 Bus Pariwisata Baru Disebar ke 27 Kabupaten/Kota di Jabar

Yang lagi jalan-jalan di Jabar jangan lupa cobain yah

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) kembali mendistribusikan bus pariwisata ke 27 kabupaten/kota. Sebanyak 30 bus disebarkan pada akhir 2019 sehingga total seluruh bus pariwisata di Jabar telah ada 47 unit.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, bus pariwisata merupakan moda transportasi massal yang nantinya bisa digunakan untuk mengangkut wisatawan yang ingin berkeliling perkotaan. Selama ini wisatawan kerap kesulitan ketika ingin menjelajah tempat wisata di satu daerah. Dengan adanya bus ini maka mereka bisa berkunjung dari satu tempat ke tempat lainnya.

"Dulu di Bandung saya sudah bikin Bandros (Bandung Tour on Bus). Karena saya sekarang gubernur maka saya bikin di seluruh daerah," ujar Ridwan dalam peluncuran bus pariwisata di Masjid Pusdai, Senin (30/12).

1. Bus ini hanya digunakan untuk berkeliling di perkotaan

30 Bus Pariwisata Baru Disebar ke 27 Kabupaten/Kota di JabarIDN Times/Debbie Sutrisno

Emil mengatakan, bus ini nantinya hanya boleh digunakan untuk pariwisata di sekitar perkotaan. Artinya bus jangan sampai dibawa terlalu jauh apalagi ke medan yang menanjak.

Bus ini lebih bagus dipakai berkeliling kota seperti Alun-alun, kantor bersejarah di daerah tersebut, dan wisata lainnya yang berdekatan. "Pakainya jarak pendek saja," ujar Emil.

Untuk tarif penggunaan bus, Emil menyerahkan seluruhnya kepada pemerintah daerah setempat. Bus itu bisa dioperasikan oleh Dinas Perhubungan atau Organda sekitar.

2. Didesain dengan lebih lucu dan perpaduan warna

30 Bus Pariwisata Baru Disebar ke 27 Kabupaten/Kota di JabarIDN Times/Debbie Sutrisno

Bus pariwisata yang diserahhkan kali ini memang tidak satu warna. Setiap bus desainnya disesuaikan dengan permintaan dari daerahnya masing-masing serta kekhasan daerah tersebut.

Misalnya untuk Kota Cirebon, dipilih warna hijau dengan tulisan Katons atau Cirebon Katon Tour on Bus. Kemudian ada bus berwarna kuning untuk dijalankan di Kabupaten Bandung dengan nama Si Jalak Harupat. Selain itu ada bus untuk Kota Banjar dengan nama Ranginang.

"Ini saya desain sendiri. Warnanya jangan standar, harus kaya permen ada hijau, kuning, oranye, dan lainnya. Kita berharap ini jadi primadona (di masing-masing daerah)," paparnya.

3. Pariwisata jadi faktor pertumbuhan ekonomi di Jabar

30 Bus Pariwisata Baru Disebar ke 27 Kabupaten/Kota di JabarIDN Times/Debbie Sutrisno

Pemberian bus pariwisata berwarna-warni ini tidak sembarang. Emil sudah mengonsep bahwa keberadaan bus tersebut bisa berdampak pada perkembangan perekonomian di Jabar melalui sektor pariwisata.

Mantan Wali Kota Bandung ini mengatakan, dalam menumbuhkan ekonomi tidak bisa hanya dari perindustrian. Pariwisata pun harus terus didongkrak karena dampaknya bisa langsung pada masyarakat kecil seperti pelaku UMKM.

Misalnya, ketika wisatawan datang dan menikmati pariwisata di satu daerah maka mereka bisa menginap lebih lama, di mana artinya harus menyewa penginapan. Selain itu ketika berwisata mereka pun akan mencari makanan baik di pinggir jalan atau restoran. Dan ketika wisatawan bahagia, berapapun nominal yang dikeluarkan itu tak jadi persoalan.

"Makanya saya bilang pariwisata itu bisnis kebahagiaan. Apa saja yang bisa membuat seseorang bahagia bisa dilakukan," paparnya.

4. Pengadaan bus pariwisata tahun depan lewat dana CSR

30 Bus Pariwisata Baru Disebar ke 27 Kabupaten/Kota di JabarIDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Hery Antasari mengatakan, dengan total penyerahan hari ini maka sudah ada 43 bus pariwisata yang tersebar di Jabar. targetnya setiap daerah minimal mendapatkan dua bus sehingga total untuk semua kabupaten/kota harus ada 54 bus.

"Kita masih kurang 11 bus lagi kalau menyesuaikan target. Nanti tahun depan kita akan ada pengadaan lagi," ujar Hery.

Untuk 2020, pengadaan bus tambahan diperkirakan menggunakan dana CSR perusahaan. Sejauh ini sudah ada beberapa perusahaan yang ingin membantu pengadaan bus, tapi sampai sekarang masih dibahas siapa yang akan mendanai pengadaan tersebut.

Dalam membangun 30 bus tahun ini anggaran yang dikeluarkan Dishub mencapai Rp28 miliar. Artinya untuk satu bus diperkirakan menelan biaya Rp1 miliar.

Baca Juga: Bus Pariwisata Angkut Para Guru TK di Blitar Terjun ke Sungai, 5 Tewas

Baca Juga: Kumpulan Foto dan Video Terbakarnya Bus di Gerbang Tol Kalikangkung

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya