2.200 dari 4.966 SMA/SMK di Jabar Siap Gelar Belajar Tatap Muka

Pembelajaran tatap muka tetap sesuai protokol kesehatan

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih mempersiapkan sekolah mana saja yang berhak menggelar pembelajaran tetap muka (PTM) di saat pandemik COVID-19. Rencananya, PTM akan mulai dilakukan Juli 2021.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi menuturkan, di Provinsi Jawa Barat (Jabar) ada sekitar 4.966 sekolah mulai dari tingkat SMA, SMK, SLB negeri maupun swasta yang berada di bawah naunganemprov. Dari jumlah tersebut hanya ada 2.200 sekolah yang siap melakukan PTM.

Disdik Jabar pun sudah melakukan langkah-langkah dengan pengkategorian klaster yang di analisis. Misalnya, berdasarkan angka kasus positif COVID-19, angka kepadatan penduduk per sekolah, termasuk juga pertimbangan sinyal internet di lokasi tersebut.

"Dari sekitar 2.200 yang mengajukan, untuk saat ini kalau kita lihat dengan pengkategorian klaster ada sekitar 383 Kecamatan, dikategorikan aman untuk pembelajaran," ucap Kadisdik Jabar Dedi Supandi, Minggu (4/4/2021).

1. Simulasi terus dilakukan sekolah yang berminat lakukan PTM

2.200 dari 4.966 SMA/SMK di Jabar Siap Gelar Belajar Tatap MukaIlustrasi Sekolah di Tengah Pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha)

Terkait simulasi PTM, kata Dedi, dijalankan dengan melihat bagaimana kondisi kelas, cara pengaturan jarak pada saat tatap muka karena jarak antarsiswa di sekolah itu sekitar 1,5 meter. Dengan adanya jarak tersebut, maka untuk satu kelas yang biasa diisi 36 siswa nantinya hanya diperbolehkan 18 siswa saja. Berbeda dengan yang kondisi SLB, kalau SLB dengan ruangan seperti itu hanya terjadi sekitar 5 peserta didik.

Selain itu, terkait jam pembelajaran yang harus sesuai dengan aturan. Jam pembelajaran di sekolah harus melakukan empat jam dengan kapasitas rombel dengan shif. Termasuk juga pihak sekolah wajib mengikuti adaptasi kebiasaan baru (AKB) baik itu mempersiapkan masker yang menutup hidung, mulut sampai ke dagu, tempat mencuci tangan, hand sanitaizer, jaga jarak dan tidak kontak fisik, dan lainnya.

"Dalam kondisi PTM seperti ini, sebetulnya kami Disdik Jabar dan satuan pendidikan di sekolah, lebih pada menyediakan layanan. Layanan yang disediakan itu apabila PTM diberlakukan dan kita sudah siap, dan apabila PJJ diberlakukan juga kami juga sudah siap. Artinya orang tua atau wali siswa dapat untuk memilih apakah PTM atau PJJ," paparnya.

2. Upayakan tenaga pendidik segera mendapat vaksinasi

2.200 dari 4.966 SMA/SMK di Jabar Siap Gelar Belajar Tatap MukaIlustrasi vaksinasi COVID-19 (Antara FOTO)

Selain itu kata Dedi, pihaknya tengah berupaya agar seluruh satuan pendidikan dan tenaga pendidik yang belum di vaksin, harus melakukan vaksinasi, hal ini untuk mencegah atau tertular COVID-19.

"Saya berharap, untuk para orang tua siswa, mari kita bersama-sama memastikan tiap anak itu di Jabar belajarnya aman dan sehat. Dan untuk kepada teman-teman bapak/ibu kepala sekolah, kalaupun nanti pada saat PTM kami mempersilahkan, sekolahpun bisa memanfaatkan ruang terbuka sebagai tempat PTM," pungkasnya.

3. Menteri Agama dukung rencana pembelajara tatap muka

2.200 dari 4.966 SMA/SMK di Jabar Siap Gelar Belajar Tatap MukaMenteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas (Dok. IDN Times/Istimewa)

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan setuju dan mendukung rencana pemerintah untuk memulai pembelajaran tatap muka terbatas di tengah situasi pandemik COVID-19. Ia mengatakan, sistem pembelajaran tersebut tetap memprioritaskan keselamatan dan keamanan siswa serta tenaga pendidik.

"Kita melaksanakan kebijakan penyelenggaraan pembelajaran pasca-vaksinasi guru, dosen, dan tenaga kependidikan di masa pandemik COVID-19 ini dengan menempatkan aspek kesehatan, keselamatan, dan keamanan siswa sebagai aspek gloritas yang perlu diperhatikan dan dijunjung tinggi," ujar Yaqut dalam konferensi pers yang disiarkan langsung oleh YouTube Kemendikbud RI, Selasa (30/3/2021).

4. PJJ selama ini dianggap sudah berjalan baik

2.200 dari 4.966 SMA/SMK di Jabar Siap Gelar Belajar Tatap MukaIlustrasi Sekolah dari Rumah (IDN Times/Arief Rahmat)

Gus Yaqut mengapresiasi satuan pendidikan, khususnya mereka yang berada di bawah binaan Kementerian Agama, karena berhasil menjalankan proses pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sebab, inovasi dan kreasi tetap berjalan walaupun kegiatan pembelajaran di tengah pandemik serba terbatas.

"Tidak sedikit siswa dan mahasiswa menjadikan situasi pandemik sebagai momen terbaik untuk mengukir prestasi di berbagai ajang kompetisi dan kompetensi, baik di dalam maupun luar negeri," ujarnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya