217 Orang Keracunan Massal, Bupati Hengky Duga Sanitasi Warga Buruk

Kasus ini sempat terjadi di KBB beberapa waktu lalu

Bandung, IDN Times - Jumlah warga di Desa Wangunsari, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, yang mengalami keracunan massal bertambah menjadi 217 orang. Dari jumlah itu, 184 di antaranya dirawat di posko darurat Masjid Jami Al Hudaya dan 21 dirujuk ke RSUD Lembang.

Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan telah mengunjungi warga yang dirawat di RSUD Lembang. Mereka yang keracunan mengalami diare dan mual usai menyantap makanan dalam sebuah acara.

Hengky menuturkan, peristiwa keracunan massal ini menjadi yang kedua terjadi di wilayah Bandung Barat. Sebelumnya, awal Februari ini juga terjadi peristiwa serupa di Kecamatan Gununghalu.

“Hari ini untuk kedua kalinya di dua bulan ini, pertama di Gununghalu, kedua di Lembang. Lalu dinkes bergerak cepat dengan membawa pasien atau masyarakat yang kondisinya parah ke RSUD Lembang,” katanya ditemui di RSUD Lembang, Selasa (28/2/2023).

1. Air yang digunakan warga mencuci makanan diduga tidak bersih

217 Orang Keracunan Massal, Bupati Hengky Duga Sanitasi Warga BurukIlustrasi sanitasi dan air bersih

Berkaca dari kasus keracunan massal di Gununghalu yang diduga berasal dari air yang tidak bersih dan terinfeksi bakteri pada makanan, ia pun menduga kejadian ini bisa disebabkan karena sanitasi yang buruk.

Kendati demikian, pemerintah masih akan menunggu hasil laboratorium sampel makanan yang sudah diambil Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat.

“Kami belum tahu hasil lab ini, tetapi kemarin di Gununghalu kan dari air yang dipergunakan mencuci beras tidak bersih,” kata dia.

2. Masih ada warga yang buang kotoran ke sungai

217 Orang Keracunan Massal, Bupati Hengky Duga Sanitasi Warga Burukrimarahayu.wordpress.com

Ia mengungkapkan, Pemkab Bandung Barat selama ini telah berusaha membuat jamban komunal di beberapa wilayah sudah dilakukannya. Pemkab menganggarkan hampir Rp50 miliar untuk pembuatan sanitasi yang baik.

“Ini prediksi saya saja, terkait jamban komunal kan sudah hampir merata anggaran kami. Sanitasi juga sudah diperbanyak. Saya khawatir mungkin masih ada yang kebiasaan buang air di sungai,” ujarnya.

3. Dinkes sudah lakukan uji lab

217 Orang Keracunan Massal, Bupati Hengky Duga Sanitasi Warga BurukIDN Times/Istimewa

Sementara itu, Kepala Dinkes Bandung Barat Hernawan Widjajanto menyebutkan, sampel air yang dibawa untuk diuji lab yakni sumber air yang terakhir digunakan oleh warga untuk mengolah makanan di pesta pernikahan tersebut.

“Selain mengaji sampel makanan, kami juga langsung melakukan uji laboratorium air dari keran atau titik terakhir yang digunakan warga untuk memasak makanan,” ucap Hernawan.

Sampel makanan yang dibawa dan diuji di Labkesda mulai dari nasi, rolade, beef steak, sop, kentang mustopa, capcay, dan rujak. Makanan itu disajikan kepada tamu undangan pada pesta pernikahan itu.

“Hasil uji labnya kira-kira keluar sekitar satu pekan hingga sepuluh hari, setelah itu penyebabnya bisa diketahui apakah dari makanan atau dari air,” sebutnya.

Baca Juga: 7 Langkah Mudah untuk Bantu Jaga Sanitasi Air, Bisa Jadi Resolusi 2023

Baca Juga: Polisi Beberkan Penyebab Keracunan Massal Mahasiswa UB

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya