206 SMK Negeri di Jabar Gunakan Kurikulum Berbasis Ekonomi Digital

Siswa SMK diajak untuk bisa menjadi pelaku usaha digital

Bandung, IDN Times - Sistem pendidikan di Jawa Barat mulai menyongsong persaingan dalam ekonomi digital. Dalam menghadapi kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai menerapkan sistem pendidikan digital untuk siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) Negeri.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, saat ini sudah ada 206 sekolah SMK Negeri di Jabar yang menggunakan kurikulum berbasis ekonomi digital. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang ekonomi digital.

"206 sekolah SMK akan menggunakan kurikulum Shoppe supaya lulusannya bisa diserap langsung oleh e-commerce menandakan kami sudah bergeser kurikulumnya yang tadinya biasa menjadi sangat luar biasa, merespons 4.0," katanya, Selasa (23/11/2021).

1. Lulusan SMK terlalu fokus untuk bekerja

206 SMK Negeri di Jabar Gunakan Kurikulum Berbasis Ekonomi DigitalSiswa memperagakan menghias kue pada acara Gelar Karya Siswa SMK di SMK Negeri 1 Kudus, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Selama ini, kata dia, lulusan SMK disiapkan untuk siap bekerja menjadi karyawan karena karakter kurikulumnya masih mengikuti yang lama.

"Tingkat pengangguran tertinggi saat ini masih dari SMK, karena pasarnya sudah bergeser, tapi kurikulumnya masih merespons wajah lama ekonomi kita. Nah, sekarang kita sudah sepakat masa depan dunia itu di 4.0," ucapnya.

Menurutnya, ke depan diperkirakan akan hilang 78 juta lapangan pekejaan dan hadir 100 juta lapangan pekerjaan baru di era 4.0.

"Kami tidak mau dikelompok yang hilang pekerjaan, kami bergeser ke kelompok yang datang pekerjaan baru, karena shopee bidangnya e-comerce lulusannya nanti dipilih sehingga sudah canggih dan mudah-mudahan jadi pengusaha jangan semuanya jadi karyawan," katanya.

2. Ekonomi digital harus diajarkan sejak dini

206 SMK Negeri di Jabar Gunakan Kurikulum Berbasis Ekonomi DigitalIlustrasi ekonomi digital (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Christin Djuarto menjelaskan, komitmen Shopee untuk mendigitalisasi lebih banyak UMKM lokal. Ini sejalan dengan komitmen #ShopeeAdaUntukIndonesia, dan melihat potensi kerja sama dan manfaat jangka panjang.

Menurutnya, generasi muda yang dilatih tentang bisnis digital diharapkan mampu membantu lebih banyak UMKM lokal untuk juga bisa masuk dalam platform dagang daring, sehingga dapat bertumbuh bersama Shopee.

Pelatihan Pengembangan Bisnis Digital ini diberikan dalam bentuk kurikulum pembelajaran dan
praktik pengembangan kurikulum yang diberikan, termasuk kurikulum pembelajaran dengan menyusun kurikulum pembelajaran melalui modul pelatihan yang akan diberikan kepada guru dan murid di SMK.

"Kami juga melakukan pengembangan kelas industri pada konsentrasi manajemen logistik, bisnis daring, dan pemasaran serta ritel. Ada juga praktik pengembangan kurikulum di antaranya pemberian training of trainer (tot).

3. Sudah ada 26 ribu siswa yang ingin belajar ekonomi digital

206 SMK Negeri di Jabar Gunakan Kurikulum Berbasis Ekonomi DigitalIlustrasi siswa SMK. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi mengatakan, ada 2.952 SMK di Jawa Barat dan 206 diantaranya merupakan SMK Negeri yang sudah melakukan sosialisasi dan penyusunan kurikulum bekerja sama dengan e-commers Shopee.

"Jadi, kurikulum itu sudah dilakukan (sosialisasi) dari Juni sampai September ini dan Shopee juga sudah melakukan pelatihan dengan Bapak Ibu Gurunya sebanyak 406 orang, hari ini penandatanganan MOU untuk pelatihan terhadap siswanya," ujar Dedi.

Di saat gurunya mendapatkan pelatihan, kata dia, dibuka link bagi siswa yang ingin mendaftar untuk mengikuti pelatihan kurikulum digital Shopee yang telah disusun.

"Dari target 20 ribu, sampai hari ini sudah 26 ribuan yang mendaftar. Diposisi yang lain kita dari Juni pun juga punya inovasi sekolah pencetak wirausaha," katanya.

Selama ini, kata dia, SMK selalu dikaitkan dengan Industri, sehingga lebih banyak mendidik menjadi karyawan.

"Makanya dari Juni, kita juga program sekolah pencetak wirausaha digital ujungnya sama untuk ekonomi digital juga," ucapnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya