19 Tahun Dipakai, Lahan Transmigran di Tasikmalaya Belum Disertifikasi

Daerah ini banyak transmigran dari Aceh

Tasikmalaya, IDN Times - Lahan bagi para trasnmigran yang ada di Legok Pal Desa Campaka Sari, Kecamatan Bojong Gambir, Tasikmalaya, kerap menjadi persoalan bagi sejumlah pihak. Sebab, lahan yang selama ini digarap belum memiliki sertifikat resmi padahal sudah 19 tahun digunakan.

Hal ini disampaiikan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat Muchamad Ade Afriandi. Menurutnya, sertifikat lahan ini sangat penting agar para pekerja bisa mengolah lahan untuk menghasilkan produk tanpa dihantui pihak lain yang bisa saja melarang penggunaan kawasan tersebut.

"Selain itu persoalan akses jalan yang rusak dan infrastruktur lain yang belum memadai membuat para transmigran kewalahan," ujar Ade melalui siaran pers, Rabu (10/7).

1. Disnakertrans kumpulkan data valid untuk memudahkan sertifikasi

19 Tahun Dipakai, Lahan Transmigran di Tasikmalaya Belum DisertifikasiIDN Times/Debbie Sutrisno

Ade mengatakan, Disnakertrans akan berupaya untuk mengatasi tiga persoalan tersebut dengan program-program dan kewenangan yang dimilikinya. Untuk masalah sertifikasi, pihaknya tengah mengumpulkan data-data dan mendorong untuk melakukan sertifikasi lahan.

Berbagai data yang diperlukan akan dikumpulkan untuk keperluan sertifikasi itu. “Setelah adanya data-data, denah, atau pun pendukung lain, akan mudah melakukan pensertifikatan,” katanya.

2. Lahan ini mayoritas dihuni masyarakat dari Aceh

19 Tahun Dipakai, Lahan Transmigran di Tasikmalaya Belum DisertifikasiDok.IDN Times/Istimewa

Menurut Ade, lahan Legok Pal mulai dihuni transmigran pada 2000. Daerah ini dihuni warga asal Aceh yang saat itu terjebak konflik. Semula jumlahnya 200 kepala keluarga, tapi jumlahnya perlahan berkurang dan kini tinggal 128 kepala keluarga.

Area transmigran lokal sendiri berada di lahan seluas 200 ha. Satu kepala keluarga kini mengelola kurang 0,25 hektare 2.500 meter.

3. Disnakertrans berikan pelatihan kepada kaum ibu

19 Tahun Dipakai, Lahan Transmigran di Tasikmalaya Belum DisertifikasiIDN Times/Debbie Sutrisno

Untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat transmigrasi lokal Legok Pal, Disnakertrans memberikan pelatihan keterampilan kepada kaum ibu. Keterampilan diarahkan pada peningkatan produk yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

"Diperlukan inovasi produk dalam memasarkan produk. Sampeu tong dibuat kiripik deui, kiripik deui. Harus ada inovasi lain,” katanya.

Berbagai pelatihan telah dilakukan instansi. Namun, katanya, ada yang perlu diubah dalam manajemen pelatihan di mana jangan sampai mereka yang ikut dalam kegiatan ini orangnya masih sama.

Baca Juga: Kemarau Diprediksi Ekstrem, Kementan Kumpulkan Dinas Pertanian Daerah

Baca Juga: 5 Khasiat Cengkeh untuk Kesehatan, Wajib Tahu

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya