Sianida dan E Coli jadi Penyebab Keracunan Massal Siswa SD di KBB

Hasil uji laboratorium sudah keluar

Bandung Barat, IDN Times - Penyebab keracunan massal ratusan siswa dan wali murid di SDN Gandasari, Kecamatan Singdangkerta usai kegiatan kenaikan kelas akhirnya terungkap. Penyebabnya karena bakteri Escherichia coli (E.coli) dan kandungan zat kimia nitrit serta sianida.

Temuan penyebab keracunan didapat berdasarkan hasil uji Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat (Jabar) terhadap sejumlah sampel makanan yang dibagikan kepada para peserta acara kenaikan kelas SDN Gandasari.

"Kita lakukan uji laboratorium sampel makanan untuk menyelidiki penyebab keracunan di Singdangkerta. Hasilnya kita liat kontaminasi bakteri E.coli dan zat nitrit serta sianida," ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB, Deni Achmad saat dikonfirmasi, Jumat (12/7/2024).

1. Dinkes KBB kirim 4 sampel makanan

Sianida dan E Coli jadi Penyebab Keracunan Massal Siswa SD di KBB(Bangkit Rizki/IDN Times)

Sebelumnya, Dinkes KBB mengirimkan empat sampel makanan berupa ayam krispi, ayam mentah marinasi, saus sambel tomat dan saus sambel cabe. Selain itu, petugas juga mengirim satu sampel muntahan korban serta dua sampel air bersih yang dipakai pedagang untuk memasak nasi dan ayam tepung.

Untuk menemukan penyebab keracunan massal tersebut, pengecekan dilakukan menggunakan dua metode. Yakni uji laboratorium mikrobiologi serta toksikologi.

"Untuk hasil mikrobiologi, ternyata terdapat bakteri E.coli di air yang digunakan buat masak nasi dan ayam. Sedangkan hasil toksikologi positif nitrit di air bersih, dan kandungan sianida di sampel muntahan," jelasnya

2. Dinkes KBB akan awasi pembuatan makanan

Sianida dan E Coli jadi Penyebab Keracunan Massal Siswa SD di KBB(Bangkit Rizki/IDN Times)

Sebelumnya, acara kenaikan kelas di SDN Gandasari mengakibatkan 125 warga dan siswa keracunan, Senin 24 Juni 2024. Saat acara tersebut, para siswa dan orang tua diberi konsumsi makanan berupa nasi dan goreng ayam tepung.

Sehari setelahnya, Selasa 25 Juni 2024, para peserta acara Samenan mendadak mual, demam, dan diare. Para korban menjalani perawatan di beberapa fasilitas kesehatan yakni di Puskesmas Sindangkerta, Klinik dr. Yoga, Klinik Sikembar, Klinik dr Taufik, Bidan Neneng, Klinik Permata Hayati dan RSUD Cililin.

"Untuk antisipasi kejadian serupa kita akan melakukan pengawasan lebih ketat terhadap pelaksanaan pembuatan makanan untuk konsumsi jumlah besar. Kami akan kolaborasi dengan berbagai stakeholder," kata Deni.

3. Pemkab Bandung Barat bakal lakukan pembinaan

Sianida dan E Coli jadi Penyebab Keracunan Massal Siswa SD di KBBKorban Dugaan Keracunan Dibawa ke RSUD Lembang. (Dok/Istimewa)

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat Ade Zakir mengatakan pihaknya akan memberikan pembinaan terhadap para pedagang sehingga makanan dan minuman yang dijual dipastikan aman.

"Sementara untuk jajanan sekolah, karena di KBB juga pernah beberapa kali kejadian para pedagangnya akan diberikan pembinaan khusus. Hanya bagi yang sudah mendapat pembinaan diperbolehkan berjualan di sekitar lingkungan sekolah. Nanti kami pasang stiker aman di tempat jualannya," tutur Ade Zakir.

Baca Juga: Remaja di KBB Tersengat Listrik Lalu Tenggelam di Waduk Saguling

Baca Juga: Diduga Loncat ke Dalam Sumur, Perempuan di KBB Meninggal Dunia

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya