Pergerakan Tanah di KBB, 130 Warga Pelosok Terpaksa Mengungsi

Sebanyak 10 rumah dan 1 sekolah rusak berat

Bandung Barat, IDN Times - Pergerakan tanah menyebabkan 44 kepala keluarga (KK) atau sekitar 130 jiwa warga Kampung Cigombong, RT 04/13, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat harus mengungsi sementara.

Sebelumnya bencana pergerakan tanah yang dimulai sejak 19 Februari 2024 itu menyebabkan 10 rumah warga dan satu sekolah mengalami kerusakan yang cukup parah. Sedangkan 44 rumah warga sisanya terancam dampak pergerakan tanah susulan.

"Jadi warga yang terdampak ini sekarang mengungsi ke rumah saudaranya. Kemudian ada juga yang mengungsi ke Masjid Nurul Huda di Kampung Cigombong," ujar Kepala Desa Cibedug, Engkus Kustendi saat dihubungi, Rabu (28/2/2024).

1. Warga mengungsi diprediksi sambil menunggu kajian

Pergerakan Tanah di KBB, 130 Warga Pelosok Terpaksa Mengungsi(Dok/Istimewa)

Engkus mengatakan sesuai arahan dari Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) KBB, warga yang terdampak diimbau tidak menempati rumahnya karena pergerakan tanah terus meluas. Dikatakannya, warga akan kembali ke rumahnya jika sudah ada kepastian keamannnya.

"Warga masih mengungsi sambil menunggu hasil assessment, apakah bisa kembali ke rumah masing-masing atau ada tindakan lain dalam waktu dekat. Kami memang minta supaya segera ada Badan Geologi meneliti kondisi di sini," kata Engkus.

Dampak lainnya kata dia, warga kini mulai mengalami kesulitan ekonomi lantaran mereka tak bisa beraktivitas. Seperti bertani, berjualan, bahkan anak-anak sekolah terpaksa mengungsi ke bangunan MTs.

"Sebagian besar korban terdampak hanya bekerja sebagai serabutan, jadi mereka butuh bantuan. Yang saat ini dibutuhkan itu tentu makanan, karena itu tadi warga jadi nggak bisa bekerja," ucap Engkus.

2. 10 rumah rusak berat, 40 lainnya terancam

Pergerakan Tanah di KBB, 130 Warga Pelosok Terpaksa Mengungsi(Dok/Istimewa)

Engkus membeberkan, 10 rumah yang mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah itu mayoritas bagian temboknya retak menganga. Alhasil warga yang rumahnya terdampak terpaksa mengungsi terlebih dahulu. Sedangkan rumah yang terancam ada 44 unit ,dan sekolah sudah tidak dipakai lagi untuk sementara ini.

"Untuk warga yang rumahnya rusak sudah mengungsi ke rumah saudaranya. Kemudian untuk sekolah, sekarang sudah tidak bisa dipakai karena akan membahayakan murid nanti," kata Engkus.

Selain bangunan, pergerakan tanah itu juga menyebabkan jalan kampung mengalami kerusakan. Warga kemudian membuat jalan alternatif agar bisa dilintasi kendaraan.
"Jalan kampungnya juga ambles, jadi kendaraan tidak bisa lewat. Sekarang warga membuat jalur alternatif," tandas Engkus.

3. Lokasi pergerakan tanah akan digaji Geologi

Pergerakan Tanah di KBB, 130 Warga Pelosok Terpaksa Mengungsi(Dok/Istimewa)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB sudah melakukan assement terhadap bencana pergerakan tanah tersebut. Hasil sementara dugaan awal bencana itu dikarenakan kondisi tanah yang labil sehingga tidak kuat saat hujan deras mengguyur selama tiga hari berturut-turut.

"Dugaan awal karena hujan deras berhari-hari dan tanah labil," ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD KBB, Asep Sehabudin.

Namun untuk memastikannya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BPBD Provinsi Jawa Barat dan Badan Geologi untuk melakukan kajian di wilayah tersebut. Cuma kita harus pastikan lagi penyebabnya berdasarkan kajian pihak terkait seperti Badan Geologi," ujarnya.

Baca Juga: Ngeri! Pergerakan Tanah di KBB Rusak 10 Rumah dan Satu Sekolah

Baca Juga: Bawaslu KBB Usut Kasus Dugaan Money Politic Caleg PAN

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya