Pengamatan di Bosscha Lumpuh, Pemkab Bandung Barat: Belum Konsen

Pengamatan Bosscha lumpuh akibat polusi cahaya

Bandung Barat, IDN Times - Pemkab Bandung Barat angkat suara terkait polusi cahaya yang membuat aktivitas pengamatan bintang di Observatorium Bosscha Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat lumpuh karena lampu sorot tempat hiburan. Polusi cahaya itu membuat alat bantu pengamatan seperti kamera dan teleskop tak bisa menangkap benda langit.

Kepala Bidang Tata Kelola Lingkungan Hidup pada Dinas Lingkungan Hidup KBB Zamilia Floreta mengatakan, pengendalian polusi cahaya belum jadi fokus utama pemerintah meski dampak dari paparan binar artifisial ini terus mengancam kegiatan pengamatan ilmu astronomi dan aktivitas hewan malam atau nokturnal.

"Belum ada konsen khusus ke sana (polusi cahaya). Jadi kita juga gak bergerak dalam pengendaliannya. Kita masih fokus ke skala prioritas dan inkitator kinerja utama yakni pengendalian lingkungan di air, udara, tutupan lahan," kata Zamilia saat dihubungi, Jumat (19/7/2024).

1. Pemkab Bandung Barat tak buat aturan

Pengamatan di Bosscha Lumpuh, Pemkab Bandung Barat: Belum Konsen(Dok/Istimewa)

Dia mengatakan Pemkab Bandung Barat
tak ikut terjun dan membuat aturan khusus untuk pemakaian tudung lampu bagi masyarakat atau pembatasan pemakaian lampu papan reklame di malam hari.
Apalagi, efek dari bauran cahaya belum berdampak secara langsung terhadap manusia. Selama ini, fokus utama DLH adalah pengendalian polusi di air, udara, dan menjaga daerah tutup lahan.

Meski begitu, upaya pencegahan polusi cahaya telah dijalankan saat penyusunan dokumen lingkungan dalam proses perizinan usaha. Misalnya, untuk kegiatan usaha jenis perdagangan dan pariwisata di Kawasan Bandung Utara (KBU), mesti mempertimbangkan radius dengan Observatorium Bosscha dan pembatasan operasional agar tak sampai buka hingga malam hari.

"Di dokumen lingkungan waktu perizinan, setiap kegiatan usaha harus mempertimbangkan polusi cahaya dengan membatasi jam operasional sampai sore hari. Paling itu yang bisa kita lakukan. Nah tapi ini harus dilihat apakah dijalankan atau tidak dalam praktiknya," jelas Zamilia.

2. Pemkab Bandung Barat revisi Perda

Pengamatan di Bosscha Lumpuh, Pemkab Bandung Barat: Belum KonsenGedung Koepel atau Rumah Teropong Bintang Zeiss di Observatorium Bosscha (bosscha.itb.ac.id)

Aturan terkait itu telah tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengendalian Kawasan Bandung Utara. Namun sejak diberlakukannya sistem perizinan Online Single Submission atau OSS, dokumen pengendalian polusi cahaya kerap diabaikan sebagai salah satu syarat.

"Upaya pencegahan dan pengendalian polusi cahaya hanya di dokumen lingkungan, tapi semenjak OSS, itu tidak dipersyaratkan. Kita berharap pengendalian bisa memakai Perda Tata Ruang. Sekarang lagi tahap revisi perda tata ruang," jelasnya.

3. Pengamatan benda langit di Bosscha lumpuh

Pengamatan di Bosscha Lumpuh, Pemkab Bandung Barat: Belum Konsen(Dok/Istimewa)

Sebelumnya, aktivitas pengamatan astronomi di Observatorium Bosscha Lembang, KBB terkendala polusi cahaya yang berasal dari lampu sorot beberapa lokasi tempat hiburan. Kondisi ini mengakibatkan alat bantu pengamatan seperti kamera dan teleskop tak bisa menangkap benda langit.

Hasil tangkapan instrumen dipenuhi dengan buyaran cahaya lampu sorot. Hal itu mengakibatkan hampir seluruh data pengamatan yang diambil teleskop tak bisa digunakan.

Peneliti Observatorium Bosscha, Yatni Yulianti menjelaskan polusi cahaya dari lampu sorot berasal dari 3 lokasi yakni dari sebelah Utara, Barat, dan Selatan Observatorium Bosscha. Asal lampu sorot ini diduga berasal dari kegiatan hiburan salah satunya pasar malam.

"Ini sudah berlangsung sekitar satu bulan terakhir. Saat ini ada tiga sumber polusi cahaya yakni dari Utara, Barat, dan Selatan," kata Yatni.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat dan pihak terkait agar bijak menggunakan penerangan. Karena selain melumpuhkan pengamatan astronomi di Observatorium Bosscha dampak cukup serius. Mengingat sebagian besar penduduk Bumi hidup di bawah langit yang tercemar cahaya, dengan demikian kondisi ini sudah menjadi masalah internasional.

"Observatorium Bosscha menghimbau kita semua untuk menggunakan penerangan luar dengan bijak. Terangi yang hanya perlu diterangi," imbuhnya.

Baca Juga: Nenek Omot, Pemilih Tertua di Pilkada KBB Berusia 106 Tahun

Baca Juga: Banyak Polusi Cahaya Hiburan, Pengamatan di Bosscha Lembang Lumpuh

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya