Pemkab Bandung Barat Tetapkan Status Darurat Bencana Pergerakan Tanah

Sekolah dan rumah warga rusak

Bandung Barat, IDN Times - Pemkab Bandung Barat menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul adanya bencana pergerakan tanah di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat yang merusak bangunan sekolah dan rumah warga

Akibat bencana ini, sebanyak 48 bangunan rumah rusak dan 192 jiwa diungsikan. Dari 48 bangunan, sebanyak 10 rumah roboh, 1 kompleks bangunan SD runtuh, serta 38 rumah rumah lainnya retak-retak dengan lebar antara 10 centimeter hingga 5 meter.

"Kita tetapkan tanggap darurat bencana pergerakan tanah sejak kemarin sampai sepekan ke depan. Kebijakan ini supaya proses penanganan lebih cepat," papar Pejabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Arsan Latif, saat meninjau lokasi, Jumat (1/3/2024).

1. Pj Bupati sebut wilayah itu tidak laik ditinggali

Pemkab Bandung Barat Tetapkan Status Darurat Bencana Pergerakan Tanah(Bangkit Rizki/IDN Times)

Arsan menilai, lokasi bencana pergerakan tanah di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, sudah tak laik untuk jadi tempat pemukiman, lantaran daerah itu rawan bencana longsor dan tanah bergerak. Daerah itu berada di lereng curam dan kondisi tanahnya terus bergerak sehingga tak ideal untuk dibangun rumah.

"Untuk langkah relokasi kita akan putuskan segera. Nanti kita cari dulu lokasi yang pas dan aman," jelas Arsan.

Menurutnya, untuk memutuskan kebijakan relokasi terhadap 48 rumah warga, Pemda Bandung Barat akan menggandeng Badan Geologi supaya lakukan kajian terkait struktur tanah serta penyebab bencana pergerakan tanah di lokasi tersebut.

"Kajian geologi pasti kita lakukan. Itulah tugas Pemerintah harus hadiri di sana untuk memastikan keselamatan. Bagaimana teknisnya, biar kami yang urus," ujar dia.

2. Pj Bupati sebut warga siap direlokasi

Pemkab Bandung Barat Tetapkan Status Darurat Bencana Pergerakan Tanah(Bangkit Rizki/IDN Times)

Arsan menyebutkan sudah berkomunikasi dengan beberapa kepala keluarga saat menyambangi lokasi pengungsian. Mayoritas kepala keluarga tak keberatan dengan rencana tersebut.

"Sudah kita bicarakan dengan masyarakatnya, dan mereka bersedia (direlokasi). Artinya beban saya sudah berkurang, tinggal melaksanakan pembahasan rencana tersebut dan pemilihan lokasinya," ucap Arsan.

3. Warga terdampak mengungsi sementara

Pemkab Bandung Barat Tetapkan Status Darurat Bencana Pergerakan Tanah(Bangkit Rizki/IDN Times)

Salah satunya Asep Kurnia (52). Rumahnya memang belum ambruk seperti yang lain, namun jika opsi relokasi tersebut benar-benar terealisasi maka ia sama sekali tak keberatan.

"Ya nggak apa-apa, asal pindah ke tempat yang aman. Kalau di sini juga kan berbahaya, jadi istri sama ibu saya itu sering dengar suara gedebruk dari bangunan ambruk, terus merasa getaran seperti gempa," kata Asep.

Sejak hari kejadian, ia dan keluarganya sudah mengungsi ke kerabatnya. Baru dua hari belakangan ia bermalam di pengungsian bersama warga lain yang terdampak pergerakan tanah.

"Kalau di pengungsian baru dua hari, sebelumnya di rumah saudara. Terus kadang siang balik dulu ke rumah," kata Asep.

Baca Juga: Bangunan Sekolah di Ujung KBB Ambruk Tergerus Pergerakan Tanah

Baca Juga: Pergerakan Tanah di KBB, 130 Warga Pelosok Terpaksa Mengungsi

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya