Pemilu 2024, Anggota KPPS di KBB Meninggal Dunia 

Anggota KPPS yang meninggal sempat mendapat perawatan

Bandung Barat, IDN Times - Mumuh Muchroni (58), anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat meninggal dunia pada Minggu (18/2/2024). Ia sempat menjalani perawatan di rumah sakit hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

Pria asal Kampung Babakan Cianjur, RT 04/10, Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, KBB itu bertugas di TPS TPS 04, Desa Gadobangkong. Ia dikebumikan pada
pada Senin (19/2/2024) di pemakaman keluarga yang tidak jauh dari kediamannya.

"Kami menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya bapak Mumuh. Beliau merupakan anggota KPPS dan pahlawan demorkasi dan ikut menyukseskan pemilu.
Mudah-mudahan meninggalnya Bapak Mumuh husnul khotimah," ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) KBB, Rifqi Ahmad Sulaeman di pemakaman.

1. Mumuh tidak memiliki riwayat penyakit

Pemilu 2024, Anggota KPPS di KBB Meninggal Dunia (Bangkit Rizki/IDN Times)

Dia mengatakan, mendiang Mumum meninggal dunia di rumah sakit setelah mendapatkan perawatan karena kesehatannya mengalami penurunan usai melakukan pemungutan hingga penghitungan suara Pemilu 2024 yang berlangsung pada Rabu (14/2/2024).

Rifqi mengungkapkan, berdasarkan hasil skrining atau pemeriksaan kesehatan yang dilakukan saat seleksi anggota KPPS, almarhum tidak memiliki riwayat penyakit. Sehingga pihaknya menduga mendiang Mumuh meninggal karena mengalami kelelahan.

"Sebetulnya ada cek kesehatan, Pak Mumuh hasil skrining sehat. Mungkin kelelahan melaksanakan tugas di KPPS, harusnya istirahat ini ada aktivitas lagi," ujar dia.

Rifqi melanjutkan, jika melihat tugas di Pemilu 2024 ini sama seperti Pemilu 2019 dimana ada tahapan pemungutan hingga penghitungan lima jenis surat suara. Hanya saja untuk mengatisipasi hal yang tidak diinginkan KPU memberlakukan pembatasan usia bagi anggota KPPS di Pemilu 2024.

"Memang kalau lihat kerja KPPS pada Pemilu 2024 tidak jauh berebda dengan 2019. Dari pemungutan kemudian dilanjut ke penghitungan surat suara untuk lima jenis suara, memang tidak berhenti," ujarnya.

2. Almarhum merasakan tidak enak badan

Pemilu 2024, Anggota KPPS di KBB Meninggal Dunia (Bangkit Rizki/IDN Times)

Aldi Faisal (27), keponakan mendiang Mumuh mengatakan pamannya itu sudah mengeluh tak enak badan sejak H-2 pelaksanaan pemungutan suara 14 Februari lalu. Namun karena memiliki rasa tanggung jawab ia tetap menjalankan tugasnya.

"Sebelumnya mengeluh sakit, ada gejala kurang enak badan lah H-2 pencoblosan. Cuma karena tanggungjawab, makanya terus jalan," ucap Aldi.

Aldi mengatakan kondisi Mumuh sempat membaik pada hari pemungutan suara. Hari itu, ia sudah diwanti-wantu oleh rekan-rekannya agar tidak memaksakan diri dalam menjalankan tugasnya.

"Sudah diingatkan sama saya dan anggota yang lain juga jangan memaksakan, ya itu balik lagi tanggungjawab. Waktu pencoblosan pulang jam 1 malam. Nah besoknya ngeluh lagi sakit, seperti masuk angin," ujar Aldi.

3. Mumuh akhrinya dibawa ke rumah sakit

Pemilu 2024, Anggota KPPS di KBB Meninggal Dunia (Bangkit Rizki/IDN Times)

Puncaknya terjadi pada Minggu pagi, Mumuh pingsan lalu dibawa ke klinik oleh keluarganya. Namun klinik yang dituju tutup sampai akhirnya Mumuh dibawa ke Rumah Sakit IMC, Cimareme.

"Jadi ke klinik tutup, ke RS Kharisma Cimareme penuh, baru terakhir ke RS IMC. Di situ ditangani, ternyata sudah serangan jantung. Akhirnya dinyatakan meninggal dunia jam 2 siang tadi," kata Aldi.

Aldi menyebut Mumuh tak punya riwayat penyakit jantung. Pemicunya selain kelelahan, yakni angin duduk yang ternyata sudah menyerang almarhum pada H-2 pemungutan suara.

"Jadi waktu sakit pertama itu, angin duduk, cuma nggak dirasa jadi dianggapnya masuk angin biasa. Padahal angin duduk itu yang akhirnya jadi sakit jantung," tutur Aldi.

Baca Juga: Demam Gemoy, Prabowo-Gibran Menang Mutlak di TPS Terpencil KBB

Baca Juga: Viral karena Fotonya, Komeng Justru Kalah di TPS Terpencil KBB

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya