Ingin Ikut Pilkada, Eks Wali Kota dan Sekda Bersaing Cari Restu Golkar

Dua nama ini akan disurvei sebelum diputuskan

Cimahi, IDN Times - Mantan Wali Kota Cimahi Ngatiyana ternyata juga dilirik Partai Golkar untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Dia masuk penjaringan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Cimahi tahun ini bersama Sekretatis Daerah (Sekda) Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan.

"Memang di Kota Cimahi itu ada dua nama yang masuk radar Golkar, yang pertama Pa Dikdik, Pa Letkol Purnwirawan Ngatiyana," kata Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar, MQ Iswara saat dikonfirmasi, Jumat (3/4/2024).

1. Golkar lakukan tiga kali survei

Ingin Ikut Pilkada, Eks Wali Kota dan Sekda Bersaing Cari Restu GolkarIlustrasi Pilkada (IDN Times/Mardya Shakti)

Iswara mengatakan, kepastian nama yang akan diusung nantinya di Pilkada Kota Cimahi akan ditentukan oleh hasil dari lembaga survei. Ngatiyana dan Dikdik akan mengukuti tahapan tersebut sebelum akhirnya nanti diputuskan.

Iswara menyebut, mekanisme survei penetapan calon kepala daerah ini juga berlaku bagi nama-nama yang akan maju di Pilkada 2024 di seluruh daerah. Adapun proses survei ini akan berlangsung selama tiga kali. Pertama survei penjaringan, kedua penyaringan, yang ketiga survei pasangan nanti di bulan Agustus.

"Dua nama itu (Ngatiyana dan Dikdik) yang akan di survei. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum bahwa ini akan survei dulu untuk popularitas dan elektabilitas, akan di survei selama tiga kali," ujarnya.

2. Nama yang diusung masih bisa berubah

Ingin Ikut Pilkada, Eks Wali Kota dan Sekda Bersaing Cari Restu GolkarIlustrasi Pilkada Serentak 2024 (ANTARA/Afif/fqh)

Oleh karena itu, kata dia, perubahan nama calon yang akan diusung di Pilkada 2024 termasuk di Kota Cimahi pun masih sangat mungkin terjadi bergantung kepada hasil dari survei popularitas dan elektabilitas nanti.

"Masih bisa (berubah), disampaikan bahwa pada saat di DPP kan yang hadir ternyata ada lebih dari yang diundang, sehingga Ketua Umum membuka kesempatan jika ingin mendaftar dipersilahkan untuk mengikuti survei yang pertama sekarang sedang berlangsung," katanya.

3. Golkar gunakan dua lembaga survei di Jabar

Ingin Ikut Pilkada, Eks Wali Kota dan Sekda Bersaing Cari Restu GolkarIlustrasi Pemilu. (IDN Times/Mhd Saifullah)

MQ Iswara mengungkapkan ada 14 lembaga survei yang akan melakukan penilaian terhadap semua bakal calon kepala daerah di seluruh Indonesia. Untuk Provinsi Jabar, kata Iswara telah ditetapkan dua lembaga survei yang akan mensurvei Pilgub Jabar dan Pilkada kabupaten/kota se-Jabar.

"Di Jawa Barat itu kebagian dua lembaga survei yaitu Poltracking dan Puspoll, jadi 2 lembaga itu yang akan mensurvei Pilgub Jabar dan Pilkada kabupaten/kota se-Jawa Barat," ujarnya.

Lembaga survei tersebut ditentukan oleh DPP bukan oleh bakal calon. Adapun jika bakal calon memiliki lembaga survei sendiri sebagai pendamping itu diperbolehkan. Iswara mengatakan, nantinya hasil dari survei kedua lembaga tersebut akan dilaporkan ke DPP dan dibahas oleh DPP sebelum diputuskan pada Agustus mendatang.

"Lembaga survei itu melaporkan ke DPP, dibahas di DPP, penyaringan-penyaringan sampai nanti penetapan pasangan calon di Agustus awal," ucapnya.

Baca Juga: Daftar Nama Anggota DPRD Cimahi Terpilih 2024-2029

Baca Juga: May Day 2024: Kala Krisis Global Guncang Perusahaan di Kota Cimahi

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya