Cerita Korban Keracunan Massal di KBB Usai Acara Kenaikan Kelas

Keracunan diduga berasal dari mengkonsumsi hidangan

Bandung Barat, IDN Times - Dugaan keracunan massal menimpa ratusan siswa dan wali murid SDN Gandasari, Desa Sindangkerta, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Hingga Rabu (26/6/2024) pagi ada 125 korban yang mengalami gejala keracunan.

Peristiwa itu bermula ketika SDN Gandasari mengadakan acara kenaikan kelas pada Senin (24/6/2024). Para siswa yang hadir diberikan konsumsi makan berat berupa nasi box yang berisi nasi dan ayam tepung atau fried chicken.

"Tapi makanannya itu sama saya dibawa ke rumah, gak makan di sekolah," tutur Yani Suryani (43) salah satu orangtua siswa saat ditemui di Puskesmas Sindangkerta, Rabu (26/6/2024).

1. Korban tiba-tiba alami diare

Cerita Korban Keracunan Massal di KBB Usai Acara Kenaikan Kelas(Bangkit Rizki/IDN Times)

Kemudian sesampainya di rumah, anaknya yang duduk di kelas 3 mengkonsumsi ayam tepung tersebut. "Ayamnya itu dimakan sama anak, sedangkan nasinya saya yang makan. Makannya di rumah, sepulang acara samen (kenaikan kelas)," ucapnya.

Namun pada Selasa (25/6/2024) sekitar pukul 01.00 WIB lebih, anaknya tiba-tiba meriang hingga mengalami muntah dan diare. Sebab khawatir, ia dan suaminya membawa anaknya itu ke klinik terdekat.

"Anak saya tiba-tiba meriang, muntah sama diaere. Langsung dibawa ke dr. Yoga (klinik), katanya gak usah dirawat, dikasih obat aja langsung pulang," kata Yani.

2. Sudah ada 125 pasien yang diduga keracunan

Cerita Korban Keracunan Massal di KBB Usai Acara Kenaikan KelasSiswa Korban Diduga Keracunan Mendapat Perawatan di Puskesmas Sindangkerta, KBB. (Bangkit Rizki/IDN Times)

Namun hingga Selasa malam anaknya masih merasakan sakit pada bagian perutnya sehingga pada Rabu (26/6/2024) pagi akhirnya dibawa ke Puskesmas Sindangkerta untuk dilakukan observasi.

"Saya juga sempet kemarin diare, bolak-balik kamar mandi. Tapi alhamdulillah sudah sembuh," ujarnya.

Kepala Puskesmas Sindangkerta Dini Silvia Sari mengatakan hingga Rabu (26/6/2024) pukul 09.00 WIB tercatat ada 125 pasien yang diduga mengalami keracunan. Para siswa dan orangtua yang diduga keracunan itu mendatangi sejumlah fasilitas kesehatan seperti Puskesmas Sindangkerta, Klinik dr. Yoga, Klinik Sikembar, Klinik Pratama Hati, Klinik Dokter Taufik, Bidan Eneng hingga dirujuk ke RSUD Cililin.

"Data sampai hari ini pukul 09.00 WIB total sudah ada 125 orang yang diduga keracunan. Ada anak-anak dan dewasa, tapi 85 persen anak-anak. Alhamdulillah sekarang lebih banyaknya sudah pulang," katanya.

3. Puskesmas lakukan penelusuran

Cerita Korban Keracunan Massal di KBB Usai Acara Kenaikan KelasKepala Puskesmas Sindangkerta, KBB Dini Silvia Sari. (Bangkit Rizki/IDN Times)

Dini mengatakan puskesmasnya mulai kedatangan pasien yang diduga keracunan itu pada Selasa (25/6/2024) sekitar pukul 10.40 WIB. Jumlah pasien ternyata terus berdatangan hingga sempat membuat petugas kesehatan kewalahan.

Semua pasien yang datang ke Puskesmas dan fasilitas kesehatan terdekat lainnya dari mulai usia sekolah hingga dewasa mengeluhkan lemas-lemas, muntah, diare juga ada yang sesak nafas.

"Setelah itu mulai jam 10.40 WIB itu bahkan sampai malam pasien tidak berhenti datang ke Puskesmas," ucap Dini.

Selain melakukan penanganan terhadap pasien yang diduga keracunan, petugas Puskesmas Sindangkerta juga melakukan penelusuran di lapangan. Hasilnya, semua pasien yang mengalami gejala keracunan usai mengkonsumsi makanan berisi nasi, ayam tepung atau fried chicken dan saus yang dibagikan dalam acara kenaikan kelas di SDN Gandasari.

"Setelah ditangani di Puskesmas ternyata hampir semuanya setelah mengonsumsi nasi boks dari sekolah dalam acara kenaikan kelas di SD Gandasari, Sindangkerta," kata dia.

Dirinya mengatakan, berdasarkan informasi total ada 142 box nasi yang dibagikan kepada siswa.

"Data dari yang datang udah 125 itu tidak hanya siswa SD saja tapi keluarga yang mendampingi juga ikut memakan nasi. Hampir semua pasien yang datang ke Puskesmas itu setelah makan nasi boks dan chicken mereka menderita mual-mual muntah-muntah dan mencret," tandas Dini.

Baca Juga: Tambah Lagi, Korban Keracunan Makanan di SD KBB Jadi 125 Orang

Baca Juga: Adik Ipar Raffi Ahmad dapat Rekomendasi PAN di Pilkada KBB

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya