7 Siswa SD di Bandung Barat Keracunan Usai Jajan 'Daya'
ilustrasi keracunan (pexels.com/Sora Shimazaki)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung Barat, IDN Times - Sejumlah siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) II Bojong di Desa Bojong, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) keracunan massal pada Selasa (27/2/2024). Para siswa mendapat perawatan di Puskesmas setempat.
"Betul kita terima informasi pada hari ini pukul 10.45 WIB bahwa ada beberapa anak sekolah dari SDN II Bojong berobat ke Puskesmas Rongga diantar oleh guru mereka," kata Sekretaris Dinas Kesehatan, Maisara SR Hanif saat dikonfirmasi, Selasa (27/2/2024).
1. Para siswa merasakan gejala sakit perut
Sebanyak 123 warga yang mengalami keracunan gas dari PT SMGP, Mandailing Natal (Dok. IDN Times)Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Puskesmas Rongga, ungkap Maisara, awalnya para siswa yang berjumlah tujuh orang yang berusia 9-12 tahun itu
mengeluhkan gangguan pencernaan seperti sakit perut, muntah-muntah, dan sakit kepala usai mengkonsumsi jajanan.
Para siswa yang mengeluhkan dugaan keracunan itu langsung dilarikan ke Puskesmas Rongga untuk mendapatkan penanganan medis. Selanjutnya Puskesmas Rongga melakukan penyelidikan epidemiologi lanjutan untuk mengetahui apa penyebab keracunan massal yang dialami sejumlah siswa tersebut.
"Dari hasil pemeriksaan, seluruh pasien ini mengaku memakan jajanan merk Daya yakni jajanan berupa aci ditaburi cabe pedas kering," ujar Maisara.
2. Siswa keracunan usai mengkonsumsi jajanan
Sebanyak 123 warga yang mengalami keracunan gas dari PT SMGP, Mandailing Natal (Dok. IDN Times)Para siswa tersebut mengkonsumsi jajanan itu saat jam istirahat sekolah dan membelinya dari pedagang asongan yang berjualan di sekitar sekolah. Setelah itu pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap pedagang tersebut.
"Dari pengakuan penjual, jajanan itu dibeli dari warung mainan grosir di Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor," ujar Maisara.
3. Pihak dinas koordinasi dengan orang tua siswa
Pixabay/RewindKetujuh anak tersebut sudah diberikan penanganan berupa pengobatan dan penanganan medis lanjutan. Pihak Puskesmas Rongga sudah memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada pihak sekolah dan orang tua siswa.
"Kita sudah koordinasi dengan pihak sekolah, orang tua murid. Kita juga sudah melakukan penyelidikan epidemiologi kepada para siswa terdampak," ucapnya.
Baca Juga: Jalur Akses Wisata di KBB Rusak Parah, Mobil Sulit Melintas
Baca Juga: Bawaslu KBB Terima Laporan Dugaan Manipulasi Suara Pileg 2024
