11 Pasien DBD di KBB Meninggal Dunia, Rumah Sakit Penuh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung Barat, IDN Times - Kasus demam berdarah dangue (DBD) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat terus melonjak. Total hingga kini sudah ada 1.243 kasus DBD di KBB, dengan angka kematian mencapai 11 orang.
Jumlah kasus DBD di Bandung Barat itu terdata sejak Januari hingga 23 Maret 2024. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Diskes) KBB, Nurul Rasihan saat dikonfirmasi, Minggu (24/3/2024).
"Jika dilihat dari sebaran kasus DBD, Kecamatan tertinggi yakni Cililin dengan 165 kasus, Lembang 152 kasus, dan Cipongkor dengan 98 kasus," kata Nurul.
1. Kasus DBD naik, rumah sakit penuh
Tingginya kasus DBD diawal tahun ini berdampak terhadap okupansi rumah saki di KBB. Ruang rawan inap semuanya penuh. Agar layanan kesehatan terhadap masyarakat tetap berjalan, rumah sakit diharap melakukan penambahan ruang perawatan pasien.
"Betul beberapa rumah sakit mulai penuh. Memang gak semuanya pasien DBD, ada penyakit lain. Tapi untuk sekarang DBD cukup mendominasi," ujar dia.
Dari total kasus DBD yang terdata, dari sebanyak 71 orang masih dirawat di rumah sakit dengan rincian 10 di RSUD Lembang, 16 di Rumah Sakit Karisma Cimareme (RSKC), 21 di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan, 14 di RSIA Graha Medika Padalarang, dan 10 pasien di RS IMC Padalarang.
"Karena ruang rawat sudah penuh, rumah sakit akan melakukan penambahan bed, itu sudah SOP. Apalagi mereka punya pengalaman tatkala menghadapi pandemi COVID-19," ucap dia.
2. Case fatality rate DBBd mencapai 0,77%
Dengan catatan angka kasus DBD ini, Bandung Barat menempati Insidens Rate (IR) 61 kasus per 100.000 penduduk, artinya dari 100.000 penduduk warga Bandung Barat terdapat potensi 61 kasus DBD. Sedangkan indeks fatalitas penyakit atau Case Fatality Rate (CFR) mencapai 0.77 persen, artinya dari seluruh penduduk KBB ada sekitar 0.77% diantaranya meninggal karena DBD.
Menurutnya, peningkatan kasus DBD ini dipicu beberapa faktor. Namun paling utama karena telah memasuki musim hujan sehingga perkembangbiakan jentik nyamuk aedes aegypti lebih cepat. Jenis nyamuk itu diketahui merupakan penyebar penyakit DBD.
3. Warga diminta lakukan PSN
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap DBD, pihaknya terus menyosialisasikan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan prinsip 3M Plus yaitu dengan menguras tempat air, menutup tempat air dan mengubur barang-barang yang berpotensi membuat air tergenang. Dengan pola seperti itu maka kasus DBD diharapkan dapat menurun.
"Kami juga kumpulkan kader kesehatan di Bandung Barat untuk terus menekan penyebaran DBD sampai kasus demam berdarah di daerah menurun. Untuk pelaksanaan fogging sudah dilakukan sebanyak 30 kali," kata Nurul.
Baca Juga: Truk Pengangkut Sampah ke TPA Sarimukti Terguling di KBB