Wisata Lembang Dipastikan Aman, Kemenpar Minta Pengunjung Disiplin

Kedisiplinan dan kesiapan objek wisata jadi bahan evaluasi

Bandung Barat, IDN Times - Minggu ketiga pasca-dibukanya objek wisata, kawasan Lembang mulai dipadati wisatawan. Meski demikian, pengelola objek wisata masih membatasi kunjungan dengan hanya 30 persen dari kapasitas.

Selain pembatasan kunjungan, objek wisata juga diwajibkan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Pengelola diwajibkan mengecek suhu tubuh setiap pengunjung yang datang dan menyediakan tempat cuci tangan serta hand sanitizer bagi wisatawan.

Deputi Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kurleni Ukar mengatakan, kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan dijadikan bahan evaluasi dan dasar dalam membuka kembali sektor pariwisata dengan skala nasional.

"Jangan sampai wisata kita sudah buka malah menjadi lokasi penularan baru virus corona. Itu yang harus kita hindari," ujarnya saat ditemui saat kunjungannya ke The Great Asia Afrika di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (28/6).

1. Kedisiplinan pengunjung jadi parameter

Wisata Lembang Dipastikan Aman, Kemenpar Minta Pengunjung DisiplinFloating Market. (IDN Times/Bagus F)

Dari hasil pemantauan menteri, beberapa objek wisata yang dikunjunginya sudah menerapkan protokol kesehatan. Kedisiplinan penerapan protokol kesehatan itu perlu didukung juga oleh para pengunjung yang harus selalu berdisiplin dan mematuhi protokol kesehatan.

"Yang paling penting adalah saya ingin melihat kedisiplinan masyarakat. Mungkin tempat wisata sudah punya protokol, tapi masyarakat yang datang belum tentu mematuhi itu," kata Leni.

2. Kemenpar sebut sudah ada objek wisata yang izinkan wisatawan luar negeri

Wisata Lembang Dipastikan Aman, Kemenpar Minta Pengunjung DisiplinDok. Pribadi/Intan Deviana

Hingga saat ini, sejumlah objek wisata alam sudah beroperasi di berbagai daerah. Misal, objek wisata di Bali, Banyuwangi, dan Bintan juga siap menerima kunjungan wisatawan dari Singapura. Namun kebijakan untuk membuka objek wisata kewenangannya ada di pemerintah daerah masing-masing.

“Pada prinsipnya para pengusaha wisata sudah siap, tapi pemerintah daerah yang menentukan dengan disesuaikan kondisi dan situasi di daerah,” sebutnya.

3. Disbudpar Jabar bakal gelar event untuk geliatkan sektor wisata

Wisata Lembang Dipastikan Aman, Kemenpar Minta Pengunjung DisiplinIDN Times/Bagus F

Kepala Dinas Pariwisata Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan, setelah pengelola siap menerapkan protokol kesehatan, pengunjung juga wajib mendisiplinkan diri dengan menjaga jarak dan mengenakan masker. "Paling penting sih kedisiplinan dan kewaspadaan berbagai pihak dalam penanggulangan COVID-19," tuturnya.

Sementara untuk menggeliatkan kembali sektor pariwisata, Dedi menyampaikan, pihaknya akan menggelar event Smiling West Java Adaptasi Kebiasaan Baru Great Sale, yang akan dilangsungkan mulai 1 juli sampai Agustus 2020.

4. Karyawan wisata Floating Market dipastikan negatif COVID-19

Wisata Lembang Dipastikan Aman, Kemenpar Minta Pengunjung DisiplinFloating Market. (IDN Times/Bagus F)

Public Relation Perisai Group, Intania Setiati menyatakan, empat objek wisata di bawah Perisai Group yakni Floating Market, Farmhouse, The Great Asia Afrika dan De Ranch sudah siap menerapkan protokol kesehatan sesuai standar pencegahan COVID-19.

"Selain penerapan protokol kesehatan, sebanyak 65 karyawan kita juga sudah melaksanakan rapid test dan hasilnya negatif semua. Rapid test itu memang belum keseluruhan, tapi itu tahap awal," paparnya.

5. Minggu ketiga, kunjungan wisata meningkat

Wisata Lembang Dipastikan Aman, Kemenpar Minta Pengunjung DisiplinFloating Market. (IDN Times/Bagus F)

Menurut Intan, hingga minggu ketiga sejak pembukaan objek wisata, kunjungan berangsur meningkat. Meningkatnya kunjungan pada pekan ketiga pasca-dibuka, karena bertepatan dengan selesainya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Barat.

Intan menegaskan, meski sudah terlihat ada peningkatan kunjungan wisata, pengelola objek wisata masih membatasi wisatawan hanya dari warga Jawa Barat saja. Jika didapati ada pengunjung dari luar Jawa Barat, pengelola tidak segan untuk melarangnya.

"Peningkatan kunjungan ini mungkin karena PSBB Jabar sudah selesai, dan anak-anak sekolah sudah mulai libur. Walaupun ada peningkatan, kita juga tetap membatasi kunjungan untuk 30 persen saja," tandasnya.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya