Tol Purbaleunyi Macet Parah, Longsor KBB Jadi Sebab
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kemacetan panjang terjadi di ruas Tol Cipularang dari Bandung mengarah ke Jakarta. Penumpukan kendaraan itu, diduga karena melambatnya pengendara di kilometer 118.
Dari pantauan, Gerbang Tol Pasteur kendaraan arah Jakarta terlihat menumpuk. Bukan hanya di Pasteur, Gerbang Tol Baros Cimahi juga mengalami kepadatan kendaraan arah Jakarta.
1. Pengemudi penasaran peristiwa longsor di KM 118
Humas Jasa Marga, Nandang Elan melaporkan, kemacetan panjang itu terjadi karena adanya pelambatan kendaraan di lokasi longsor KM 118.
"Sebagian pengemudi melambatkan perjalanannya di titik 118. Mungkin karena beberapa yang viral atau hoax longsor tentang KM 118," ujar Nandang saat dihubungi, Minggu (17/2).
2. Banyak kendaraan arus balik pascaliburan
Kemacetan itu lanjut Nandang, diakibatkan karena adanya arus balik kendaraan pribadi pascaliburan. Menurutnya, kepadatan volume kendaraan di hari weekend merupakan hal yang lumrah terjadi.
"Lalu lintas hari minggu memang padat.
Pengendara yang baru pulang kampung, maupun yang baru wisata dari Bandung," sebutnya.
3. Belum ada rekayasa lalin
Meski menyadari ada kemacetan panjang, petugas Jasa Marga belum memberlakukan rekayasa lalu lintas. Arus kendaraan masih berjalan seperti biasa.
"Untuk rekayasa dikeluarkan GT Padalarang, belum. Bahu jalan akan d buka sehingga d lokasi KM 118 bisa dilalui 3 lajur," terangnya.
4. Kondisi KM 118 sudah diantisipasi
Kondisi saat ini, di lokasi longsor KM 118+600 arah Jakarta, telah dilakukan pemasangan dolken atau cerucuk dan sandbag, pemasangan terpal untuk menghindari meresapnya air hujan secara langsung, pengaliran drainase air hujan, serta menyiagakan petugas pengawasan.
Petugas juga sudah melakukan pengujian sondir pada area longsoran untuk mengetahui karakteristik tanah. Selanjutnya, petugas merencanakan untuk penanganan lereng dengan melakukan perkuatan dengan boredpile dan retaining wall untuk menstabilkan kondisi lereng, serta melakukan penataan saluran air dan perbaikan saluran irigasi.