Telkom University: Kebijakan Mendikbud Harus Didukung Industri

Telkom University sambut baik kebijakan Kampus Merdeka

Bandung, IDN Times - Kebijakan 'Kampus Merdeka' yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim disambut baik oleh Rektor Telkom University (Tel-U). Kebijakan itu merupakan kelanjutan dari konsep merdeka belajar.

Empat poin dalam kebijakan itu meliputi; pembukaan prodi baru, hak bagi mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar program studi yang sedang ditempuh, program re-akreditasi, dan kebebasan bagi perguruan tinggi negeri badan layanan umum (PT BLU) dan Satuan Kerja (Satker) untuk menjadi perguruan tinggi badan hukum atau biasa disebut dengan PTN BH.

"Terkait dengan Kampus Merdeka, itu kan merupakan kebijakan dari Mas Menteri. Dan prinsipnya, kami sebagai perguruan tinggi adalah menyambut baik kebijakan tersebut dan segera melakukan penyesuaian-penyesuaian," ungkap Rektor Telkom University, Prof. Adiwijaya saat dihubungi, Jumat (31/1).

1. Harus ada komitmen bersama dengan Kementerian Perindustrian

Telkom University: Kebijakan Mendikbud Harus Didukung IndustriRektor Telkom University, Prof Adiwijaya. (Dok. Humas Tel-U)

Meski demikian, Adiwijaya mengatakan bahwa ada hal yang perlu diperhatikan oleh Mendikbud pada implementasi kebijakan Kampus Merdeka. Menurutnya, kebijakan itu harus didukung dengan komitmen bersama antara Kemendikbud dan Kementerian Perindustrian. Sebab, pada kebijakan Kampus Merdeka yang dicanangkan itu, bakal erat kaitannya dengan distribusi mahasiswa ke sektor industri.

Oleh karenanya, menurut Adiwijaya, selain menyiapkan mahasiswa untuk belajar di luar kampus atau magang, industri yang siap menampung mahasiswa magang juga mesti disiapkan.

"Jadi kalau dipaksa untuk magang saja, atau sudah ada jutaan mahasiswa yang siap magang, tapi industrinya tidak siap menerima, itu kan berat. Bagaimana kita bisa menjalankan itu?" ucapnya.

"Jadi komitmen bersama di dalam pemerintahan terutama Kemendikbud dengan Kementerian Perindustrian itu sangat diharapkan. Karena ini programnya bagus tetapi di dalam implementasi perlu dikawal dengan baik," tambahnya.

2. Tel-U sudah siap jalankan sejak beberapa tahun lalu

Telkom University: Kebijakan Mendikbud Harus Didukung IndustriRektor Telkom University, Prof Adiwijaya. (Dok. Humas Tel-U)

Adiwijaya menyebutkan, Tel-U sudah melihat konsep yang dicanangkan Mendikbud sejak beberapa tahun lalu. Bahkan beberapa dari konsep itu sudah dijalankan di kampus swasta itu.

"Kalau di Tel U memang sudah mulai melihat hal tersebut sejak satu dua tahun lalu. Jadi kami sudah melakukan antisipasi-antisipasi," ujarnya.

3. Peran dosen sebagai fasilitator

Telkom University: Kebijakan Mendikbud Harus Didukung Industrihttps://unsplash.com/

Adiwijaya mengambil contoh pembelajaran di kampusnya. Peran dosen di kelas bukan hanya sebagai pengajar melainkan sebagai fasilitator. Mahasiswa yang datang pun tidak hadir dengan pengetahuan yang kosong, melainkan memiliki bekal yang siap diargumentasikan dalam forum kelas.

"Contoh misalkan waktu itu, kita inginnya generasi millennial itu bisa belajar kapan pun dan di mana pun. Makanya kita membangun suatu center of e-learning and open education. Jadi dari sana mahasiswa bisa mengakses sistem pembelajaran itu," kata Adiwijaya.

"Yakni sebelum mereka masuk kelas, mereka sudah tau dari mulai konten pembelajaran termasuk kedalaman materi dan seterusnya. Sehingga nanti di kelas itu benar benar dosen itu menjadi fasilitator atau penggerak. Jadi tidak dimulai dari nol di kelas itu," imbuhnya.

4. Hubungan baik Tel U dengan industri sudah terjalin

Telkom University: Kebijakan Mendikbud Harus Didukung IndustriInstagram.com/telkomuniversity

Tel-U hingga saat ini, kata Adiwijaya, sudah menjalin hubungan yang baik dengan Kementerian Perindustrian. Mahasiswa yang siap magang pun sudah dipersiapkan setiap tahunnya.

"Kalau dari sisi pembelajaran di luar kampus, ataupun tidak hanya berbasis pembelajaran di kelas saja, itu pun kami sudah mengantisipasi. Kami kan sudah berjalan program internship dua tahun ini magang di BUMN," terangnya.

Menurutnya, hubungan baik Tel-U dengan dengan industri sudah terjalin. Tinggal industri-industri yang menjadi mitranya itu bisa menerima seberapa banyak mahasiswa dari Tel-U.

5. Kelulusan mahasiswa berdasar kompetensi

Telkom University: Kebijakan Mendikbud Harus Didukung IndustriIlustrasi tes sistem CAT seleksi CPNS. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Selain itu, Telkom University juga sudah menerapkan penilaian mahasiswanya berdasar pada kompetensi program studi yang ditempuh. Mata kuliahnya pun akan dipilah untuk menjadi pendukung kompetensi itu.

"Kelulusan mahasiswa pun berdasarkan kompetensi yang telah dicapai dari mata kuliah itu," paparnya.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya