Telah Diuji Menhub, Ini 4 Bandara yang Sudah Terapkan GeNose

Sebelumnya GeNose sudah diterapkan di 44 stasiun kereta

Bandung, IDN Times - Setelah dinilai efektif diterapkan di puluhan stasiun kereta api, alat deteksi COVID-19 buatan anak bangsa GeNose mulai dipakai di bandara-bandara tanah air. Penerapan GeNose di sejumlah bandara ini sebagai salah satu alat penyaringan atau screening kesehatan pada para penumpang dalam negeri dengan menggunakan transportasi udara.

Penerapan GeNose di Bandara ini sebagai bentuk tindak lanjut atas Surat Edaran Satuan Tugas No 12 Tahun 2021 tentang Tentang Perjalanan Orang Dalam Negeri Dalam Masa Pandemi COVID-19 yang diturunkan dalam SE Kemenhub No 26 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dalam Negeri dengan Transportasi Udara dalam Masa Pandemi COVID-19.

1. Ada empat bandara yang terapkan GeNose

Telah Diuji Menhub, Ini 4 Bandara yang Sudah Terapkan GeNoseDok. Kemenhub RI

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengatakan, ada empat bandara yang kini memakai alat deteksi COVID-19 GeNose. Di keempat bandara itu, pelaku perjalanan tidak lagi repot melakukan tes COVID-19 di pelayanan kesehatan, melainkan hanya perlu di-screening menggunakan GeNose.

Empat bandara yang sudah memakai GeNose di antaranya ialah Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dan Bandara Husein Sastranegara Bandung yang dikelola PT Angkasa Pura II, serta  Bandara Internasional Yogyakarta, dan Bandara Intenasional Juanda Surabaya yang dikelola PT Angkasa Pura I.

"Alhamdulillah, pertama kali GeNose diberlakukan atau dipakai di empat bandara, Bandung, Palembangg, Yogya, dan Surabaya. GeNose adalah produk anak bangsa yang memang sesuai dengan arahan pak Presiden, kita harus mengutamakan produk dalam negeri," ujar Budi di Bandara Husein Sastranegara, Kamis (1/4/2021).

2. GeNose teruji di 44 stasiun kereta

Telah Diuji Menhub, Ini 4 Bandara yang Sudah Terapkan GeNoseSeorang anak melakukan tes deteksi COVID-19 dengan metode GeNose C19 di Stasiun Pasar Turi, Surabaya, Jawa Timur, Senin (15/2/2021). (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Menurut Budi, GeNose merupakan alat deteksi COVID-19 yang diciptakan oleh anak bangsa yang sudah teruji. GeNose diklaim efektif untuk menyaring pelaku perjalanan antar daerah. Sebelumnya, GeNose sudah diterapkan di 44 stasiun kereta api.

"Namun demikian, produk ini juga tangguh teruji. GeNose sudah digunakan di 44 statsiun, dan sudah melakukan pengujian kepada lebih dari 300 ribu orang. Massa (uji coba dilakukan) di stasiun selama tiga bulan di stasiun," kata Budi.

3. GeNose baru ada di pelabuhan, stasiun, dan bandara

Telah Diuji Menhub, Ini 4 Bandara yang Sudah Terapkan GeNoseIDN Times/Istimewa

Meski demikian, Budi menegaskan agar pengecekan kesehatan harus dilakukan dengan teliti di simpul-simpul transportasi seperti bandara, stasiun, dan pelabuhan. Menurutnya, proses screening pelaku perjalanan bisa efektif untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Kita memang minta dilakukan dengan teliti, karena bandara, stasiun, dan pelabuhan, adalah simpul transportasi. Di sana kami berkewajiban untuk melakukan screening terhadap orang-orang yang bepergian sehingga tidak terjadi penyebaran virus yang lebih banyak," sebutnya.

Sejauh ini penerapan GeNose belum menyasar pada perjalanan darat atau terminal angkutan antarkota maupun antarprovinsi. Sementara ini GeNose baru diterapkan di stasiun, pelabuhan, dan bandara.

4. Begini cara mendapat layanan GeNose di Bandara

Telah Diuji Menhub, Ini 4 Bandara yang Sudah Terapkan GeNoseKemenhub RI

Khusus untuk Bandara Husein Sastranegara, pelayanan pengecekan menggunakan GeNose bisa sampai sekitar 400 orang per hari. Untuk bisa mendapat layanan GeNose, pelaku perjalanan transportasi udara harus melalui tiga tahap.

Pertama, pre-process. Pada tahap ini calon penumpang harus mengunduh dan mendaftar pada aplikasi Airport Health Center, melakukan verifikasi email, dan mengisi profil di aplikasi. Calon penumpang kemudian melakukan pemesanan tes dan membayar.

Kedua, tahap on-process. Calon penumpang akan diverifikasi, diberi kantong nafas. dan diambil sampel nafas oleh petugas. Kemudian dilakukan scan QR code data serta kantung napas, dan analisa sampel napas.

Tahap ketiga yakni post-process. Pada tahap ini hasil tes keluar melalui aplikasi. Ketiga tahapan tersebut dilakukan hanya sekitar 10 menit, terhitung dari pertama kali mengunduh aplikasi Airport Health Center hingga hasil tes keluar.

Sebagai langkah antisipasi apabila penumpang pesawat tidak memiliki smartphone, pihak pengelola bandara akan menyediakan help desk untuk melakukan pelayanan.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya