Sumbatan Drainase Milik PT Jasa Marga Diduga Jadi Sebab Longsor di KBB
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung Barat, IDN Times - Longsor yang menerjang Kampung Hegarmanah RT 02/04 Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) disinyalir karena sumbatan gorong-gorong milik PT Jasa Marga.
Tercatat, sebanyak 80 kepala keluarga mengungsi atas peristiwa itu. Satu rumah tertimbun, 3 rumah rusak berat dan sekitar 3 hektare lahan persawahan habis.
1. Bukan longsor yang pertama
Ketua RW 4 Kampung Hegarmanah, Wahyudin (53) menyebutkan, longsor yang terjadi pada Selasa (11/2) malam bukanlah peristiwa longsor yang pertama.
Sebelumnya, longsor di lahan PT Jasa Marga terjadi beberapa kali. Longsor pertama menurutnya mengakibatkan gorong-gorong milik PT Jasa Marga tertimbun. Sehingga saluran air di wilayah itu terbendung.
"Tanggal 17 Desember ada longsoran di sebelah jalan tol karena debit air tidak jalan disebabkan gorong-gorong yang punya Jasa Marga tertutup," ungkap Wahyudin, Rabu (12/2).
2. Penanganan PT Jasa Marga tidak maksimal
Wahyudin mengaku, sejak terjadi longsor pertama yang mengakibatkan ada genangan air yang cukup besar, dirinya sudah melaporkan ke aparat Desa dan aparat Kecamatan. Namun, laporan yang ia lakukan minim tanggapan.
"Udah lama kelamaan, saya lapor ke desa, lapor ke Kecamatan sampai lapor ke Jasa Marga. Ada tanggapan dari Jasa Marga tapi tidak maksimal," kata Wahyudin.
Meski sudah dilakukan tindakan oleh PT Jasa Marga, namun sumbatan air dan mengakibatkan longsor belum teratasi. Akibatnya, air tetap tertahan ditambah curah hujan yang cukup tinggi terjadi beberapa waktu lalu.
3. Warga harap sumbatan gorong-gorong diatasi serius
Wahyudin berharap, PT Jasa Marga bisa serius menanggulangi penyebab longsor yang menurutnya berasal dari sumbatan gorong-gorong. Dia mengatakan, terlebih dahulu yang musti dilakukan adalah menyedot genangan air sebelum menjebol sumbatan di gorong-gorong.
"Tolong air yang di belakang jalan tol itu agar cepat disedot. Agar airnya cepat surut. Baru gorong-gorongnya dijebol agar airnya lancar. Dikhawatirkan jebol lagi," tandasnya.
4. Jasa Marga belum bisa simpulkan sebab longsor
Sementara itu, Humas PT Jasa Marga Tol Purbaleunyi, Nandang Elan menyebutkan pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab longsor tersebut. Jika dilihat di lokasi, kontur tanah memang labil.
"Kita belum bisa menyimpulkan penyebab longsor, masih akan melakukan kajian. Yang pasti kontur tanah memang labil, ditambah intensitas hujan tinggi," ucapnya.