Status Zona Kuning KBB Dianggap Keliru, Dinkes Tunjukkan Data Terbaru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung Barat, IDN Times - Wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) dinyatakan masuk ke dalam barisan zona kuning pada peta persebaran COVID-19. Status zona kuning tersebut berdasar pada hasil evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTTP) COVID-19 Provinsi Jawa Barat.
Meski demikian, Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB, Hernawan Widjajanto menyebut ada kekeliruan dalam menentukan status zona kuning untuk wilayah Bandung Barat. Menurutnya, penentuan zona kuning dari GTTP COVID-19 Jawa Barat hanya berdasar data administratif KTP pasien COVID-19.
"Ada sekitar 11 pasien positif yang disebutkan berada di KBB. Padahal pasien sudah lama tidak tinggal di KBB, jadi itu penyebab KBB masuk zona kuning lagi," ungkap Hernawan saat ditemui, Minggu (5/7).
1. Dinkes ajukan ulang data terbaru
Hernawan menerangkan, Dinkes KBB sudah mengajukan ulang data terbaru pasien positif COVID-19 di KBB. Dia berharap, tim GTTP COVID-19 Jabar bisa mengevaluasi kembali hasil pendataan sebelumnya. Data yang disampaikan yakni status domisili pasien COVID-19 yang bukan berada di wilayah Bandung Barat.
"Mungkin karena yang bersangkutan tidak memperbaiki administrasi kependudukannya. Tapi kita sudah koordinasi dengan Gugus Tugas Jabar agar diperbaiki," ujarnya.
2. Saat ini hanya 15 pasien aktif yang dirawat
Meski belum sepenuhnya nihil dari COVID-19, Hernawan mengatakan saat ini pasien positif terkonfirmasi COVID-19 di Bandung Barat hanya 15 orang. Sementara, total kasus positif di KBB sebanyak 73 orang dengan rincian 15 orang positif aktif, 55 orang dinyatakan sembuh, dan tiga orang meninggal dunia. Dengan angka di bawah 20 itu, menurut Hernawan penyebaran COVID-19 di Bandung Barat masih bisa terkontrol.
"Jadi sampai saat ini di KBB hanya ada sisa 15 pasien positif aktif yang sedang dalam perawatan. Intinya semua karena faktor alamat tinggal dulu," sebutnya.
3. Bupati berpendapat KBB masih zona biru
Sementara itu, Bupati Bandung Barat Aa Umbara dengan tegas mengatakan bahwa wilayah KBB seharusnya masih berada di zona biru. Sebab, angka kasus positif COVID-19 tidak melonjak jauh apalagi sampai ada klaster.
Dengan adanya kekeliruan data itu, Pemerintah Daerah KBB berharap agar Gugus Tugas COVID-19 Jabar segera melakukan pembaruan status.
"Artinya saat ini kita sebetulnya masih ada di zona biru, bukan zona kuning. Kemarin memang ada yang positif dua orang, tapi itu juga kasus impor. Dan tidak mungkin hanya karena dua orang positif di Desa Pagerwangi KBB jadi zona kuning," tegasnya.
4. Wisata dipastikan aman
Umbara berharap, pembaruan status oleh GTPP COVID-19 Jawa Barat segera dilakukan agar wisatawan dari dalam dan luar Jawa Barat merasa nyaman dalam beraktivitas maupun berwisata.
"Dua minggu lagi kan ada evaluasi dari Jabar, kalau bertambah kasus sembuhnya mungkin bisa lebih dekat ke zona hijau. Sektor wisata, untuk pengunjung luar Jabar pun sekarang aman," ujarnya.