Ruang Sekolah Ini Nyaris Runtuh, Kegiatan Belajar Siswa Terganggu

Pihak sekolah menilai respons Disdik KBB lambat

Bandung Barat, IDN Times - Ruangan kelas di SDN Gudangkahuripan III terancam runtuh. Sekolah tersebut terletak di Desa Gudangkahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Atap bangunan ruang kelas 5 di sekolah tersebut bahkan sempat runtuh pada Rabu(2/10), sore. Beruntung, runtuhnya atap sekolah tidak menimpa siswa. Sebab, sejak Senin(30/9) pihak sekolah menyadari ada kerapuhan bangunan yang berpotensi ambruk maka ruang kelas tersebut sengaja dikosongkan.

1. Siswa di dua kelas digabungkan

Ruang Sekolah Ini Nyaris Runtuh, Kegiatan Belajar Siswa TergangguIDN Times/Bagus F

Akibat dari ambrolnya atap ruang kelas, material bangunan yang runtuh tampak menumpuk di dalam ruang kelas 5. Kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa kelas 5 pun terpaksa disatukan dengan siswa kelas 3.

Kepala SDN Gudangkahuripan III, Dindin Tajudin menyiasati agar KBM tetap berjalan, pihak sekolah terpaksa mengambil langkah menyatukan siswa kelas tersebut sementara.

"Untuk sementara kegiatan belajar mengajar disatukan dulu sejak Senin karena kami sudah mengetahui ada tanda-tanda atapnya akan ambrol akibat kayunya sudah lapuk," ungkap Dindin saat ditemui di SDN Gudangkahuripan, Kamis (3/10).

2. Kegiatan belajar mengajar terganggu

Ruang Sekolah Ini Nyaris Runtuh, Kegiatan Belajar Siswa TergangguANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

Dindin menyadari, dengan 2 kelas yang disaturuangankan akan mengganggu konsentrasi kegiatan belajar mengajar. Namun, langkah tersebut dilakukannya agar kegiatan belajar siswa di SDN Gudangcikahuripan III tetap berjalan. Selain itu, langkah tersebut diambil agar siswa terhindar dari bahaya ambrol susulan.

"Siswa kelas 5 itu jumlahnya ada 23 orang, jadi ketika belajarnya disatukan dengan kelas 3 jadi penuh," ujarnya.

3. Respons Disdik KBB lambat

Ruang Sekolah Ini Nyaris Runtuh, Kegiatan Belajar Siswa TergangguIDN Times/Bagus F

Meski sudah menyadari bangunan sekolah yang rapuh, pihaknya masih belum melakukan perbaikan. Dindin beralasan, keterbatasan biaya menjadi hambatan pihak sekolah merenovasi bangunan sekolah yang sudah rapuh tersebut.

Dia mengaku, sebelum terjadi ambrolnya atap bangunan, sudah melaporkan bangunan sekolah tersebut sudah rapuh dan mengajukan perbaikan ke Dinas Pendidikan (Disdik) KBB. Namun, respons dari dinas cukup memakan waktu.

"Kami sudah mengajukan proposal dan memberi informasi, bahwa sekolah kami butuh perbaikan tapi prosesnya cukup lama hingga akhirnya sebagian bangunan ambrol," tutupnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya