Polisi Masih Hitung Kecepatan Bus Sebelum Kecelakaan Maut di Sumedang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kecelakaan bus pariwisata di Jalan raya Wado-Malangbong di Dusun Cilangkap RT 01 RW 06 Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang pada Rabu (10/3/2022) malam merenggut 29 nyawa. Penyebab kecelakaan itu masih dalam penyelidikan polisi.
Dugaan sementara, bus mengalami rem blong di jalan menurun. Sehingga sopir diduga hilang kendali dan terperosok ke dalam jurang. Warga sekitar menyebut tanjakan di lokasi kejadian dengan nama Tanjakan Cae.
1. Analisis menggunakan metode Traffic Analysis Accident
Kapolda Jabar Irjen Ahmad Dofiri mengatakan, pihak kepolisian akan mengusut kecelakaan yang menewaskan 29 orang. Polisi akan melakukan analisis kecepatan bus sesaat sebelum kecelakaan terjadi. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode Traffic Analysis Accident (TAA).
"Saya belum bisa memastikan itu (kecepatan bus). Nanti menggunakan alat TAA ini kan baru bisa disimulasikan, saya belum bisa menyimpulkan sekarang, ya," ujar Dofiri, Kamis (11/3/2021).
2. Kecelakaan terjadi saat hujan deras
Sejauh ini, polisi baru bisa memastikan cuaca saat kecelakaan terjadi dalam kondisi hujan deras. Cuaca deras itu didorong dengan kontur jalan yang menurun dan menukik. Diduga, sopir kehilangan kendali di lokasi kejadian sehingga bus terperosok ke jurang.
"Sementara hanya (bisa) menyampaikan kemarin cuacanya dalam keadaan hujan lebat ya, kemudian kondisi jalan turun dan tikungan," kata Dofiri.
3. Jalan bukan untuk bus besar
Dofiri menyebutkan, jalan di lokasi tersebut tidak diperuntukkan untuk kendaraan besar. Kontur di Jalan Raya Wado-Malangbong ini hanya diperuntukkan untuk kendaraan dengan bobot ringan. Sebab, beban dan lebar jalan tidak bisa menjadi alternatif bus besar.
"Setahu saya jalan ini memang tidak diperuntukkan untuk bus besar seperti ini," papar Dofiri.