Poles Desa Tertinggal di Bandung, Sahrul Gunawan Gaet Wakaf Salman

Tapal batas Kabupaten Bandung jadi perhatian

Bandung, IDN Times - Kabupaten Bandung memiliki luas 1.786 kilometer persegi dengan 31 kecamatan atau 270 desa di dalamnya. Data yang dihimpun pada tahun 2020 kemarin, jumlah penduduk yang menempati wilayah itu sebanyak 3.583.056 jiwa.

Dengan luas dan jumlah penduduk sebesar itu, bisa diduga banyak masyarakat yang berada jauh dari pusat pemerintahan bakal terabaikan. Artinya, masyarakat di desa-desa yang berada di tapal batas mau tak mau harus berdikari demi stabilitas ekonomi, pendidikan ataupun kesehatannya.

1. Wilayah pelosok Kabupaten Bandung jadi perhatian Sahrul Gunawan

Poles Desa Tertinggal di Bandung, Sahrul Gunawan Gaet Wakaf SalmanSahrul Gunawan gandeng Wakaf Salman ITB. (IDN Times/Bagus F)

Wakil Bupati terpilih, Sahrul Gunawan sudah menyiapkan strategi untuk merawat desa-desa tertinggal yang berada di pelosok-pelosok Kabupaten bandung. Sahrul bakal menggandeng Lembaga Wakaf Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk menjamin keberlangsungan pendidikan, kesehatan maupun ekonomi mereka.

"Bagaimana bisa (menciptakan budaya) saling tolong-menolong antara masyarakat yang mampu dan tidak. Mulai dari kesehatan pendidikan sosial dan lain sebagainya,"ujar Sahrul, kepada wartawan, Sabtu (27/3/2021), menyoal upaya membangun desa tertinggal.

Setelah ia resmi dilantik nanti, Sahrul bakal memberikan insentif kepada RT atau RW yang berperan aktif dalam perbaikan wilayahnya, baik itu masalah lingkungan ataupun dalam hal sosial lainnya.

"Bisa jadi nantinya percontohan ada satu RT yang berprestasi dalam pengolahan sampah, dalam mengedukasi masyarakat, memang dia punya sense of concern ke masalah lingkungan. Salah satu strategi saya mungkin nantinya akan memberikan insentif bagi para RT/RW setempat yang bisa menjadi delegasi program pembinaan kebersihan," kata Sahrul.

2. Tapal batas Kabupaten Bandung paling utara jadi target pemberdayaan

Poles Desa Tertinggal di Bandung, Sahrul Gunawan Gaet Wakaf SalmanIDN Times/Debbie Sutrisno

General Manager Wakaf Salman ITB Tawfiq Iskandar mengatakan, Wakaf Salman memiliki program pemberdayaan 1.000 desa tertinggal dan terpelosok. Program sosial Wakaf Salman ini selaras dengan kebutuhan masyarakat dan Pemkab Bandung dalam membangun desa-desa tertinggal.

"Untuk 1.000 desa ini kita concern di desa tertinggal dan terpelosok di mana kita ingin membangun community development. Kita mau naik level dari desa tertinggal ini dengan pemberdayaan masyarakat," ujar Tawfiq.

Pelosok Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung menjadi target program Wakaf Salman ITB. Wilayah Desa Cimenyan merupakan wilayah ujung paling utara Kabupaten Bandung yang berbatasan langsung dengan wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Tepatnya di Kompleks Pendidikan Khairina Wakaf Salman ITB mulai melakukan pemberdayaan.

Benar saja, untuk menuju lokasi saja harus menghadapi kondisi jalan yang rusak. Sesampainya di lokasi sarana pendidikan dan sanitasi yang minim menjadi salah satu alasan perlunya ada pemberdayaan dari warga yang tinggal di sekitarnya.

3. Urban Farming jadi cara menjaga ketahanan pangan

Poles Desa Tertinggal di Bandung, Sahrul Gunawan Gaet Wakaf SalmanWarga Kelurahan Bambankerep Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang melakukan kegiatan bercocok tanam atau urban farming di lokasi proyek SPAM Semarang Barat. IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

Selain sektor pendidikan, Wakaf Salman ITB juga bergerak mencakup ketahanan pangan dengan pola pertanian modern atau yang kini sering dikenal urban farming. Seluruh program ini didukung oleh ratusan donatur yang ditampung oleh Wakaf Salman.

"Alhamdulillah, misi tersebut tercapai setelah penggalangan dana mengumpulkan total Rp100 juta. Dana tersebut kemudian disalurkan dalam bentuk mesin filtrasi air, hidroponik, aquaponik, dan berbagai fasilitas pendidikan," papar Tawfiq.

Masyarakat sekitar pun bukan hanya diberi pendidikan urban farming. Untuk menjaga kualitas komoditas hasil pertanian hidroponik, Wakaf Salman menghadirkan mesin filtrasi air RO (Reverse Osmosis) untuk memberikan akses air bersih sehingga kualitas sanitasi di sana menjadi lebih baik. Sementara itu, hidroponik dan akuaponik digunakan para anak-anak dan masyarakat desa untuk bercocok tanam.

"Harapannya, hidroponik dan aquaponik dapat menghasilkan produk sayur dan buah yang berkualitas untuk diperjualbelikan. Lalu, hasilnya bisa dinikmati kembali oleh masyarakat," jelas Tawfiq.

4. Wakaf Salman ITB sasar 362 desa tertinggal di Jabar

Poles Desa Tertinggal di Bandung, Sahrul Gunawan Gaet Wakaf SalmanLahan pertanian sayuran di Desa Suntenjaya Lembang, KBB. (IDN Times/Bagus F)

Tawifiq menyampaikan, setelah pelosok Desa Cimenyan, ia bakal membidik desa-desa tertinggal lainnya. Sasaran Wakaf Salman yakni desa-desa tertinggal yang berada di wilayah Jawa Barat. Dari data yang ia himpun, sedikitnya ada 362 desa yang masih masuk kategori desa tertinggal yang layak mendapat uluran tangan.

"Kita tidak membatasi. Jadi kita menyelesaikan di Jabar dulu nanti baru keluar daerah. Asal lokasi dan tanah yang dijadikan urban farming pun ada yang berasal dari wakaf dan pemerintah," pungkasnya.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya