PMI: Demonstrasi Bandung Ricuh Telan 375 Korban

Ratusan korban kericuhan dievakuasi di Unisba

Bandung, IDN Times - Demonstrasi ricuh di Jalan Diponegoro, Kota Bandung pada Senin (30/9) kemarin, menumbangkan ratusan korban luka-luka, mulai dari luka ringan hingga berat. Korban luka terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswi hingga buruh.

Aula kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) dijadikan pusat evakuasi para demonstran yang menjadi korban gas air mata hingga pukulan aparat keamanan. Korban luka memang didominasi karena dampak gas air mata.

1. Tercatat ada 375 korban

PMI: Demonstrasi Bandung Ricuh Telan 375 KorbanIDN Times/Yuda Almerio

Anggota Korps Suka Relawan (KSR) PMI unit Unisba, Bagja Kautsar, mengatakan mengaku tak bisa memberikan rilis resmi, karena masih menunggu pencatatan data bersama BEM Unisba. Menurut catatan PMI sendiri, total jumlah korban yang dievakuasi ke Unisba sebanyak 375 orang. Jumlah tersebut termasuk korban yang dilarikan ke rumah sakit di sekitaran Bandung.

"Seperti apa yang kita informasikan di papan pengumuman, ada 375 orang luka-luka dan 38 orang dilarikan ke rumah sakit," ungkap Bagja saat dihubungi, Selasa (1/10).

Ia menuturkan, input data korban yang dilakukan petugas medis pada Senin (31/9) hanya sampai pukul 21.30 WIB. Ia menduga masih terdapat banyak korban yang tidak tercatat, baik korban yang dilarikan ke rumah sakit langsung atau korban yang dievakuasi oleh rekannya.

2. Sebanyak 8 unit ambulance bantu evakuasi

PMI: Demonstrasi Bandung Ricuh Telan 375 Korbanunsplash.com/@coolmilo

Untuk mempermudah evakuasi korban, Bagja menjelaskan pihaknya dibantu 8 unit mobil ambulans dari milik berbagai instansi. Di antaranya Unisba menyiapkan 2 unit ambulans, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung 2 unit ambulans, dari Ambulace Community Indonesia (ACI) 1 unit ambulans, dan 3 unit ambulans sisanya dari relawan lain.

Sementara tim medis yang terbentuk untuk penanganan korban, kata Bagja, merupakan gabungan dari beberapa Universitas di Bandung raya dan beberapa relawan kemanusiaan.

"Sebenarnya pusat komando dari kami. Cuma, karena (penanganan medis) ini berangkat dari gerakan kemanusiaan, ada juga dari Kedokteran Unisba, Kedokteran Unjani, Stikes, SR PMI, dan perguruan tinggi lainnya," tuturnya.

3. Korban kebanyakan merasa sesak nafas karena gas air mata

PMI: Demonstrasi Bandung Ricuh Telan 375 Korbannetnews.com.mt

Ratusan korban yang berhasil dievakuasi ke Aula Unisba, kebanyakan mengaku sesak napas diduga karena dampak dari gas air mata. Tidak sedikit korban yang mengalami memar dibagian punggung atau sobek di bagian kaki dan pelipis.

"Sebagian kecil luka lecet dan memar. Tapi sebagian besar sih sesak napas dampak gas air mata. Ada juga yang terkena peluru karet," sebutnya.

Bagja melanjutkan, korban yang dilarikan ke rumah sakit merupakan korban yang tidak bisa ditangani di tempat karena keterbatasan peralatan medis.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya