Pindah ke Legok Nangka, Biaya Buang Sampah Cimahi Diprediksi Melejit

Kenaikan hampir tiga kali lipat

Cimahi, IDN Times - Pemerintah Kota Cimahi merespons wacana pemindahan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat ke Legok Nangka, Nagreg, Kabupaten Bandung.

Pemindahan TPAS tersebut dinilai hanya akan menambah biaya beban operasional pembuangan sampah dari Kota Cimahi.

1. Biaya operasional akan naik hampir tiga kali lipat

Pindah ke Legok Nangka, Biaya Buang Sampah Cimahi Diprediksi MelejitIDN Times/Bagus F

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Mochamad Ronny mengatakan dirinya sudah menganalisis anggaran yang harus dikeluarkan jika TPAS dipindahkan ke Legok Nangka. Menurutnya, biaya yang harus dikeluarkan akan membengkak hampir tiga kali lipat dari sebelumnya.

"Kita udah ngitung untuk 2019 saja di angka Rp11 miliar. Itu untuk operasional, tiffing fee dan lain sebagainya. Setelah kita hitung untuk biaya ke Legok Nangka itu sekitar 29 miliar hanya untuk tiffing fee belum operasional, maintenance dan sebagainya. Kalau hitung-hitungan finansial pasti berat," ungkap Ronny saat ditemui di Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, Rabu (9/10).

3. Dorong pengurangan sampah dengan memilah

Pindah ke Legok Nangka, Biaya Buang Sampah Cimahi Diprediksi MelejitIDN Times/Oetoro Aji

Untuk mengantisipasi pembengkakan biaya yang terlalu besar, Ronny mengatakan, DLH Kota Cimahi akan gencar membina masyarakat untuk melakukan program pengurangan sampah mulai dari sumber.

"Masyarakat sudah mulai diajarkan memilah sampah organik dan anorganik. Yang organik bisa dibuang atau diberikan ke TPS 3R untuk diolah menjadi kompos atau menjadi makanan maggot dan biodigester," terangnya.

Sementara, sampah anorganik, bisa diambil yang bermanfaat atau ditabung di bank sampah induk. Sedangkan yang dibuang ke TPA adalah sampah sisa yang tidak bisa dimanfaatkan.

3. Pemilahan sampah terbukti efektif

Pindah ke Legok Nangka, Biaya Buang Sampah Cimahi Diprediksi MelejitSumber Gambar: nakatato.wordpress.com

Menurut Ronny, Pemkot Cimahi sudah membina 36 RW untuk melakukan pengurangan sampah. Hasil dari pembinaan tersebut, kata Ronny mampu mengurangi tonase sampah Kota Cimahi hingga 13 ton.

"Sampah yang dibuang ke TPA dari 36 rw ini, bisa tereduksi sekitar 13 ton per hari. Dari 225 ton sampah perhari menjadi berkurang 212 ton per hari. Berati tereduksi sekitar 13 ton per hari," sebut Ronny.

Melihat ada kemajuan yang baik, Ronny akan meluaskan pembinaan tersebut ke seluruh RW di Kota Cimahi demi mengurangi tonase sampah yang berakibat pembengkakan biaya operasional.

"Ini pola yang luar biasa kalau menurut saya tinggal bagaimana menggerakan semua, 312 RW se-Cimahi. Sampah tereduksi, yang dibuang ke TPA akan semakin sedikit," paparnya.

4. Tonase sampah perhari capai 278 ton

Pindah ke Legok Nangka, Biaya Buang Sampah Cimahi Diprediksi Melejitfacebook asep muhammad rizal

Sampai saat ini dalam catatan DLH Kota Cimahi jumlah tonase sampah per hari di Kota Cimahi mencapai 278 ton. Angka tersebut merupakan tonase sampah rata-rata yang dibuang ke TPAS Sarimukti.

Menurut Ronny, jumlah sampah di Kota Cimahi melebihi dari angka tonase tersebut. Sebab, sampah liar di Kota Cimahi masih berceceran di beberapa tempat hingga 5 persen dari rata-rata tonase per hari.

"Rata rata per hari 278 yang dibuang ke TPA kalau timbunan sampah 268. Sisanya masih berceceran di mana-mana," pungkasnya.

Baca Juga: Pemprov Jabar Segera Melelang Pembangunan TPPAS Legoknangka

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya