Pascamuncul Klaster Pusdikpom, Pemkot Cimahi Soroti 12 Pusdik Militer

Terdapat 12 Pusdik selain Pusdikpom di Cimahi

Cimahi, IDN Times - Kota Cimahi kerap dijuluki Kota Militer. Julukan itu lantaran banyaknya lembaga kemiliteran yang berada di wilayah Kota Cimahi. Sedikitnya ada 13 Pusat Pendidikan (Pusdik) Militer berdiri di Cimahi.

Dari 13 Pusdik yang berada di Kota Cimahi, satu Pusdik menjadi sorotan Dinas Kesehatan. Sebanyak 99 personel di Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom) dinyatakan positif COVID-19. Dari kasus itu, Pusdik lain dinilai rentan menjadi kawasan penyebaran virus corona.

1. Dinkes tunggu instruksi TNI AD

Pascamuncul Klaster Pusdikpom, Pemkot Cimahi Soroti 12 Pusdik MiliterIDN Times/Dok. Damkar Kota Cimahi

Sekertaris Dinkes Cimahi, Chanifah Listyarini mengatakan, Dinkes Cimahi masih menunggu arahan dari pihak TNI AD untuk melakukan tes usap atau swab test di 12 Pusdik lain yang berada di Kota Cimahi.

"Kalau untuk swab test di pusdik selain Pusdikpom yang memang sudah ada kasus positif masih menunggu arahan dan koordinasi dengan pihak TNI," ujar Rini, Senin (13/7).

2. Klaster Pusdikpom berawal dari personel yang dirawat di RS Dustira

Pascamuncul Klaster Pusdikpom, Pemkot Cimahi Soroti 12 Pusdik MiliterSecapa AD (secapaad.mil.id)

Dari laporan hasil penelusuran kasus COVID-19 di Pusdikpom, Rini menduga kasus itu bermula dari adanya seorang personel yang positif terpapar dari hasil swab test di rumah sakit Distira Kota Cimahi.

"Ini kan berawal dari yang sakit, lalu kontak dengan personel TNI lainnya karena mereka kan tinggal di satu lingkungan dalam waktu lama. Nah itu yang harus diantisipasi," sebutnya.

3. Pusdik lain diminta perketat protokol kesehatan

Pascamuncul Klaster Pusdikpom, Pemkot Cimahi Soroti 12 Pusdik MiliterLingkungan Secapa AD/Secapaad.mil.id

Dari kasus itu, bisa ditarik kemungkinan adanya kasus COVID-19 di lembaga kemiliteran seperti Pusdikpom. Untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Pusdik militer lainnya di Cimahi, maka perlu adanya pengetatan protokol kesehatan kepada siswa dan personel di lingkungan itu.

Selama pandemi COVID-19, Rini menyarankan Pusdik melakukan pembatasan jam bagi siswa untuk keluar lingkungan pendidikan. Menurut Rini, siswa biasa mendapatkan jatah libur sehingga bisa beraktivitas di luar Pusdik. Aktivitas di luar itulah yang dikhawatirkan membawa virus ke dalam lingkungan Pusdik.

"Kami semua berharap lingkungan pusdik di Cimahi bisa clear, makanya protokol kesehatan harus tetap dilakukan. Kita tidak tahu dari mana siswa datang dan dengan siapa kontak eratnya," tandasnya.

4. Wali Kota harap semua Pusdik di Cimahi lakukan swab test

Pascamuncul Klaster Pusdikpom, Pemkot Cimahi Soroti 12 Pusdik MiliterWali Kota Cimahi, Ajay M Priatna. (IDN Times/Bagus F)

Sebelumnya, Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna meminta agar personel di 12 Pusdik di Kota Cimahi dilakukan tes usap atau swab test. Tes usap itu dilakukan agar penyebaran COVID-19 di lingkungan Pusdik dan warga sekitarnya bisa terpetakan.

"Di Cimahi ini kan banyak pusdik, karena berangkat dari situ kami khawatir menjadikan klaster baru. Makanya sekarang lagi koordinasi dengan semua Danpusdik agar melakukan swab test di masing-masing pusdik," kata Ajay.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya