Ogah Pakai Produk Asing, Polri Pesan Peralatan Khusus dari KBB

Belanja almatsus ini juga untuk menguatkan ekonomi lokal

Bandung Barat, IDN Times - Kepolisian Republik Indonesia memercayakan produk dalam negeri untuk pengadaan alat material khusus (almatsus). Selain karena kualitas yang bisa bersaing dengan produk luar, pembelanjaan almatsus lokal juga bertujuan untuk menguatkan industri strategis dalam negeri bisa lebih berkembang di tengah pandemi COVID-19.

Untuk memastikan kualitas almatsus, polisi melakukan pengecekan langsung proses produksi dan menguji kualitas almatsus. Almatsus itu diproduksi di PT. Farin Industri Nusantara di Batujajar, Bandung Barat.

1. Dorong pertahanan ekonomi dalam negeri

Ogah Pakai Produk Asing, Polri Pesan Peralatan Khusus dari KBBKabarhakam, Komjen Pol Agus Andrianto.

Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Agus Andrianto menilai, kualitas almatsus yang diproduksi ini  tidak kalah ketimbang produk impor. Bahkan, sejumlah produk yang diproduksi di pabrik tersebut juga sudah impor ke berbagai negara di Asia Tenggara.

"Dengan belanja dalam negeri dari TNI, Polri, Basarnas, dan BNPB bisa meningkatkan kualitas serta menjaga produksi dan mempertahankan ekonomi yang sedang berjalan di negara ini dalam rangka memulihkan ekonomi nasional," ungkap Agus di PT. Farin Industri Nusantara, Kamis (6/8/2020).

2. Belanja produk lokal akan dioptimalkan

Ogah Pakai Produk Asing, Polri Pesan Peralatan Khusus dari KBBAlmatsus Polri di produksi di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. (IDN Times/Bagus F)

Terlebih, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meminta kepada jajaran kementerian dan lembaga untuk menghentikan anggaran belanja produk luar negeri dan lebih memprioritaskan belanja di dalam negeri.

"Kami dari jajaran Polri tentunya mendukung kebijakan pemerintah khususnya dalam penyediaan almatsus anggota polisi. Bukan hanya di saat pandemi seperti sekarang, tapi selamanya akan kita optimalkan penggunaan produk lokal," ujarnya.

3. 60 persen peralatan Polri masih impor

Ogah Pakai Produk Asing, Polri Pesan Peralatan Khusus dari KBBAlmatsus Polri di produksi di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. (IDN Times/Bagus F)

Agus menyebutkan, sekitar 60 persen dari peralatan anggota Polri masih harus diimpor dari beberapa negara. Pengadaan peralatan yang terpaksa impor ini didominasi oleh peralatan berbasis teknologi.

"Baru 40 persen kandungan dalam negeri, memang ada beberapa peralatan yang memang tidak bisa diproduksi dalam negeri terutama menyangkut IT. Karena bagaimana pun juga, ada beberapa barang yang harus diimpor, tapi tentunya ke depan harus banyak kandungan dalam negerinya," kata dia.

4. Bahan baku anti peluru masih impor

Ogah Pakai Produk Asing, Polri Pesan Peralatan Khusus dari KBBAlmatsus Polri di produksi di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. (IDN Times/Bagus F)

Sementara itu, Direktur Utama PT Farin Industri Nusantara, Steven mengatakan, peralatan perlengkapan khusus yang dipesan Polri berupa rompi antipeluru, helm, ransel, tenda pleton dan produk-produk lainnya. "Produk kita 60 persen dipesan TNI/Polri, 20 persen swasta dan sisanya diekspor," kata Steven.

Sebanyak 80 persen peralatan yang dibuat Farin Industri Nusantara sudah memanfaatkan bahan baku lokal. "Yang masih impor hanya bahan baku peralatan antipeluru, khususnya untuk komposit armor masih harus didatangkan dari Amerika," tandasnya.

Baca Juga: Dapat Anggaran Paling Besar, Prabowo Diingatkan Soal Belanja Alusista 

Baca Juga: Polri: 14 Pati yang Sertijab di Mabes Polri Negatif Virus Corona

Baca Juga: Mengenal 5 Pasukan Elite TNI/Polri, Beraksi Senyap Berantas Teror

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya