Muka Air Naik, ITB Evakuasi Fosil di Pulau Terpencil Waduk Saguling

Fosil tulang belulang hewan terancam terendam air

Bandung Barat, IDN Times - Sejumlah fosil tulang hewan yang ditemukan di Pulau Sirtwo, Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terancam terendam air permukaan Waduk Saguling. Menghindari kerusakan, Tim dari Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB melakukan evakuasi terhadap fosil-fosil yang tertimbun di area Pulau Sirtwo.

Lokasi penemuan fosil tulang hewan ini berada di sebuah pulau di tengah perairan Waduk Saguling, Kampung Suramanggala, Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, KBB. Di pulau tersebut ditemukan berbagai tulang hewan yang diperkirakan hidup jutaan tahun yang lalu.

Berdasarkan verifikasi, sejumlah fosil yang ditemukan itu berasal dari kelompok Bovidae (sapi, kerbau, dan banteng), Cervidae (kelompok rusa), dan Elephas maximus (gajah).

Fosil hewan ini ditemukan pertama kali oleh seorang warga yang tengah menjala ikan di sekitar Pulau Sirtwo beberapa bulan lalu. Temuan pertama yakni fosil kaki gajah yang diperkirakan hidup sejak ribuan hingga jutaan tahun yang lalu.

1. Muka air naik mengancam fosil

Muka Air Naik, ITB Evakuasi Fosil di Pulau Terpencil Waduk Saguling(IDN/Doc. ITB)

Dari area itu, ditemukanlah beberapa fosil tulang hewan lain yang berada dekat dengan permukaan air Waduk Saguling. Permukaan air yang kian hari kian naik dikhawatirkan dapat merendam dan merusak fosil.

Setelah melakukan diskusi dengan pihak-pihak yang terlibat sejak penemuan kembali fosil di daerah tersebut, termasuk dengan Ikatan Ahli Geologi Indoneia (IAGI), Museum Geologi dan warga masyarakat sekitar, maka diputuskan bahwa fosil harus segera diselamatkan.

“Kami pikir pada saat itu kami dapat meninggalkan yang satu ini karena airnya jauh lebih rendah daripada sekarang, dan kami harus menyelamatkan fosil lain yang terletak jauh lebih rendah di strata. Sekarang air sudah naik 5 meter lebih tinggi karena musim hujan,” ujar anggota Tim, Alfend Rudyawan, Kamis (3/2/2022).

2. Bagian fosil lain diambil tangan jahil

Muka Air Naik, ITB Evakuasi Fosil di Pulau Terpencil Waduk Saguling(IDN/Doc. ITB)

Saat ini, fosil tersebut diamankan di tempat sementara menunggu tim dari Museum Geologi untuk dianalisis dan direstorasi. Alfend berharap upaya ini bisa menjadi tambahan pengetahuan dan informasi yang bermanfaat tentang kawasan dan katalog fosil untuk generasi sekarang dan yang akan datang.

Namun demikian, diduga ada sejumlah fosil bagian tubuh hewan yang diambil oleh tangan-tangan jahil. Padahal, bagian tubuh itu sangat penting sebagai bahan penelitian untuk mengetahui hewan purba apa yang hidup di sekitar Waduk Saguling.

“Sayangnya, kami menemukan bahwa beberapa bagian dari fosil telah diambil oleh orang tak dikenal. Kami kehilangan semua gigi yang tersedia untuk identifikasi," kata Alfend.

3. Tengkorak kerbau berukuran besar masih terpendam

Muka Air Naik, ITB Evakuasi Fosil di Pulau Terpencil Waduk Saguling(IDN/Doc. ITB)

Alfend mengatakan, tim bakal melakukan penggalian untuk mengangkat kerangka tengkorak kerbau dengan ukuran cukup besar. Fosil tengkorak kerbau ini ditemukan masih utuh dengan tanduk yang masih menempel.

"Penggalian direncanakan untuk menyelamatkan tengkorak secepat mungkin sambil tetap mengingat ramalan cuaca. Kami sangat terkejut melihat bahwa fosil itu jauh lebih besar dari yang kami perkirakan. Tanduk kiri kerbau masih menempel utuh pada tengkorak. Saat itu kami mendapatkan energi tambahan untuk berpacu dengan cuaca,” kata Alfend.

Baca Juga: 10 Fakta Gurun Gobi, Pernah Jadi Lokasi Ditemukannya Fosil Dinosaurus

Baca Juga: Fakta Unik Fosil Besse, Manusia Kuno di Indonesia

Baca Juga: Tim ITB Pastikan Keberadaan Fosil Hewan Purba di Waduk Saguling

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya