Mari Kelola dari Rumah! Sampah Domestik Penyumbang Terbanyak di KBB

62 persen sampah rumah tangga diproduksi setiap hari

Bandung Barat, IDN Times - Sampah rumah tangga menjadi permasalahan yang tak berkesudahan dari waktu ke waktu. Volume sampah rumah tangga pun terhitung paling dominan diproduksi setiap harinya oleh masyarakat.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, sampah rumah tangga menjadi sampah terbesar dibanding jenis sampah lain. Timbunan sampah rumah tangga di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) 2018 tercatat sebesar 62 persen. Angka itu pun diperkirakan tidak jauh berubah hingga saat ini.

1. Kesadaran bahaya sampah harus dipahami masyarakat

Mari Kelola dari Rumah! Sampah Domestik Penyumbang Terbanyak di KBBIDN Times/Bagus F

Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengatakan, permasalahan sampah ini harus berangkat dari kesadaran masyarakat terkait bahaya sampah. Setelah kesadaran itu ada di masyarakat, maka upaya selanjutnya adalah mengolah sampah dari rumah.

"Sampah ini sangat berbahaya seandainya kita tidak bisa memahami dan menyadari. Masalah sampah ini kian hari kian dinamis. Sampah rumah tangga pemasok terbesar kurang lebih 62 persen," ujar Hengky di Desa Galanggang, Senin (29/3/2021).

2. Lahan bekas sampah bakal disulap jadi objek wisata

Mari Kelola dari Rumah! Sampah Domestik Penyumbang Terbanyak di KBBIDN Times/Bagus F

Di bantaran sungai Citarum, tepatnya di Desa Gelanggang, Kecamatan Batujajar, KBB terdapat sebuah lokasi di mana persoalan sampah menjadi masalah serius untuk ditanggulangi. Sektor 9 Citarum Harum pun ikut turun tangan menyulap lahan yang sebelumnya penuh sampah itu menjadi sebuah lahan yang bisa dimanfaatkan.

"Mudah-mudahan dengan (perbaikan lahan) ini kedepannya Sektor 9 Citarum Harum bisa bekerja sama dengan Dinas Pariwisata untuk membangun desa wisata di sini," kata Hengky.

Setiap tahunnya, Pemda KBB menyiapkan anggaran untuk Pokdarwis dan pegiat wisata. Sehingga wacana menyulap lahan bekas sampah ini menjadi sebuah objek wisata sangatlah mungkin untuk terwujud.

3. Sektor Citarum Harum ikut turun tangan

Mari Kelola dari Rumah! Sampah Domestik Penyumbang Terbanyak di KBBIDN Times/Bagus F

Sementara itu, Dansektor 9 Satgas Citarum Harum, Kolonel CZI Raflan menjelaskan, ada beberapa target yang ingin dicapai di Sungai Citarum. Target itu dimaksudkan untuk mengembalikan sungai Citarum bersih seperti semula.

Beberapa indikator yang bakal dicapai oleh Sektor Citarum Harum yakni menanami lahan-lahan kritis yang berada disepanjang bantaran sungai dan menangani limbah. Beberapa limbah yang sering dijumpai mencemari aliran sungai Citarum di antaranya limbah industri dan domestik.

Menurut Raflan,  masih banyak pabrik-pabrik nakal yang membuang limbahnya ke Sungai Citarum. Sementara limbah domestik yang dihasilkan rumah tangga juga tak kalah banyak dari limbah industri. Maka, hal yang paling digenjot kepada masyarakat adalah edukasi mengolah sampah dari dalam rumah.

"Kami menginginkan Citarum bersih dan indah sebagai hasil kerja yang monumental. Namun untuk mewujudkan keinginan tersebut diharapkan tumbuh kepedulian masyarakat serta seluruh stakeholder terkait agar terwujud pelestarian disepanjang aliran Sungai Citarum," papar Raflan.

4. Le Minerale ikut kampanyekan kelola botol bekas

Mari Kelola dari Rumah! Sampah Domestik Penyumbang Terbanyak di KBBIDN Times/Bagus F

Bukan hanya Pemda KBB dan Sektor 9 Citarum Harum, perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) ternama ikut andil dalam pengelolaan lingkungan di Bandung Barat. Le Minerale menyatakan siap berkomitmen bersama Pemda KBB dan Sektor Citarum Harum untuk ikut berperan dalam edukasi kesadaran masyarakat terkait pentingnya mengolah sampah dari dalam rumah.

Diharapkan kedepannya program ini bisa membuat warga teredukasi tentang pentingnya pemilahan sampah demi kelestarian lingkungan serta potensi ekonominya. Selain itu, Le Minerale juga menawarkan peluang pengelolaan botol bekas air minum untuk dimanfaatkan menjadi nilai guna lain.

"Di sisi lain, program ini juga bertujuan untuk memfasilitasi ide kreatif masyarakat yang antusias untuk mengguna ulang botol maupun galon bekas yang sudah tidak terpakai. Selain lingkungannya menjadi lebih asri, kesehatan masyarakat pun turut terjaga dengan menanam tanaman hidroponik yang sehat dan bisa langsung dikonsumsi," kata Marketing Manager Le Minerale, Febri Hutama.

Edukasi tentang program ini akan berlangsung secara online sampai ke desa-desa. Untuk mendukung program ini Le Minerale akan menyumbangkan satu unit motor sampah kepada Kabupaten Bandung Barat.

Selain itu Le Minerale juga menyiapkan hadiah menarik berupa uang tunai puluhan juta rupiah untuk para peserta lomba hidroponik yang berpartisipasi di program ini.

Program ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk terus peduli terhadap lingkungan secara berkelanjutan dan edukasi tentang daur ulang sampah plastik di tingkat masyarakat juga bisa tersebar tidak hanya di kalangan anak-anak muda saja, tapi juga golongan masyarakat lainnya.

Baca Juga: Kang Pisman, Langkah Pemkot Bandung Kurangi Volume Sampah ke TPA

Baca Juga: Ikut Peduli Lingkungan, Oded Ajak Bikers Dukung Program Kang Pisman

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya