Longsor Parongpong KBB, Pasokan Air Bersih ke Ribuan Warga Terputus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung Barat, IDN Times - Tebing setinggi 70 meter di Kampung Daun, Kompleks Trinity RT 01/03 Desa Cigugurgirang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat mengalami longsor pada Selasa (21/1) malam.
Longsor tersebut merupakan kali kedua setelah kejadian yang sama di lokasi tersebut terjadi pada Minggu (19/1) lalu.
1. Saluran air bersih untuk 1.999 KK terputus
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo mengatakan tidak terdapat korban jiwa pada peristiwa tersebut. Namun, pasokan air bersih kepada ribuan warga di 7 RW Desa Cigugurgirang terputus.
"Longsor itu mengakibatkan pipa saluran air bersih terputus sepanjang 30 meter. Dampaknya, tidak ada saluran air bersih ke 1.999 kepala keluarga," ungkap Duddy, Rabu (22/1).
Selain berdampak pada terhentinya saluran air bersih, peristiwa longsor tersebut juga mengakibatkan satu rumah ibadah mengalami rusak.
2. Longsor diakibatkan intensitas hujan tinggi
Duddy menjelaskan, bencana longsor itu bermula ketika terjadi hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Intensitas hujan tersebut dipicu dengan kontur tanah yang labil dan kemiringan lahan yang curam.
"Hal itu mengakibatkan longsor berupa material batu dan pasir yang menimbun dan menghalangi pipa saluran air bersih masyarakat," paparnya.
3. Pihak Trinity bakal perbaiki saluran air bersih ke warga
Hingga saat ini, BPBD dibantu pihak pengembang tengah mengevakuasi material yang menimbun saluran irigasi dan pipa air bersih. Menurutnya, pihak Trinity, akan ikut bertanggung jawab atas kejadian itu.
"Sejauh ini pihak pengembang Kompleks Trinity akan membantu memperbaiki saluran air yang terputus, termasuk saat ini sudah menyediakan alat berat," kata Duddy.
4. Kajian geologi bakal dilakukan
Langkah selanjutnya, BPBD KBB bakal melakukan kajian pascaperistiwa dua kali longsor di tempat yang hampir berdampingan itu. Dia mengimbau agar masyarakat tetap waspada jika terjadi hujan deras di wilayah tersebut.
"Langkah selanjutnya kami akan melakukan kajian geologi atas akatifitas pergerakan tanah yg terjadi," pungkasnya.