Lahan Kritis di KBU dan Konsistensi Heni Smith Jaga Lingkungan

Lahan kritis di Jabar hampir seribu hektare

Bandung Barat, IDN Times - Kawasan Bandung Utara (KBU) menjadi jantung penyuplai air tanah untuk wilayah cekungan Bandung. Kawasan hutan di utara Bandung menjadi kawasan paling disorot untuk dipertahankan. Perbaikan lahan kritis pun perlahan diupayakan untuk dirawat kembali.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat Epi Kustiawan mengatakan, secara umum lahan kritis di Jawa Barat tercatat seluas 911 ribu hektare. Lahan kritis yang berada di kawasan hutan lindung, hutan konservasi dan hutan produksi seluas 150 hektare.

"Itu terbagi dua pertama di dalam kawasan hutan seluas kurang lebih 150 ribuan hektare. Terluasnya ada di luar kawasan hutan artinya yang dimiliki oleh warga dengan luas kurang lebih ada 711 ribu hektare," ujar Epi saat ditemui di Lembang, Minggu (11/4/2021).

1. Lahan kritis di KBU seluas 19 ribu hektare

Lahan Kritis di KBU dan Konsistensi Heni Smith Jaga LingkunganIlustrasi lahan kritis. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Lahan kritis itu nyatanya tercatat juga di kawasan Bandung Utara. Epi menyebutkan, kawasan Bandung Utara juga terancam akibat adanya alih fungsi lahan. Untuk itu, pepohonan berakar besar diperlukan agar kawasan Bandung Utara sebagai cadangan air cekungan Bandung tetap dijaga.

"Menurut catatan kami di KBU ada 19 ribu hektare yang masuk ke dalam lahan kritis. Termasuk di hulu-hulu DAS Citarum," kata Epi.

Seperti diketahui, hulu sungai Cikapundung berada di kawasan Bandung Utara tepatnya di sebelah timur Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Sungai Cikapundung ini mengalir melintasi Kota Bandung dan bermuara di sungai Citarum.

2. Mengintip cerita bos The Lodge Maribaya yang konsisten 18 tahun menanam pohon

Lahan Kritis di KBU dan Konsistensi Heni Smith Jaga LingkunganTheLodgeMaribaya

Lahan kritis di utara Bandung juga menjadi perhatian para pegiat lingkungan. Pelaku usaha wisata di kawasan Lembang juga musti sadar kawasan untuk saling merawat lingkungan.

Berawal dari kecintaannya terhadap lingkungan, Heni Nurhaeni Smith atau yang biasa dikenal Heni Smith konsisten merawat hutan lindung di utara Bandung. Sejak 18 tahun lalu, menanam pohon menjadi hal yang rutin ia lakukan setiap tahunnya.

"18 tahun yang lalu saya ke lokasi ini lalu saya tanya ke warga itu apa, belum ada pohon depannya hutan lindung. Lalu besoknya saya beli (lahannya). Semua pada kaget, ngapain beli tanah di tengah hutan begini," papar Heni.

"Tapi sedikit-sedikit dengan kecintaan saya terhadap alam saya tanami pohon. Semua pohon yang ada di sini hasil dari saya tanam 18 tahun lalu," imbuhnya.

3. Membangun The Lodge Maribaya tanpa menebang pohon dan tanpa bangunan permanen

Lahan Kritis di KBU dan Konsistensi Heni Smith Jaga LingkunganIDN Times/Bagus F

Hingga 2015, pohon-pohon yang ditanam sudah mulai tinggi dan kokoh. Udara sejuk dan pesona alam Bandung utara nyatanya diminati wisatawan. Lahan yang sebelumnya dianggap angker nyatanya diminati oleh warga untuk sekadar rehat atau camping.

"Lokasi ini sangat indah kenapa tidak kita share ke yang lain. Saya seharusnya tidak bisa menikmati sendiri," terang Heni.

Pada tahun itu, The Lodge Maribaya pun dibuka untuk wisata umum. Meski dibangun di kawasan Bandung Utara, Heni tetap memperhatikan lingkungan dengan tidak sembarangan membangun. Riset yang sungguh-sungguh dan analisis untuk dijadikan obyek wisata profesional pun dilakukan.

"Bahkan tidak ada gedung yang permanen. Coba perhatikan, jalan-jalannya juga batunya  bisa menyerap air," tutur Heni.

"Satu pun tidak ada pohon yang saya tebang bahkan saya menambah untuk menanam. Jadi ini bisa menjadi contoh yang baik bahwa di dalam hutan lindung pun kita bisa berwisata," tambahnya.

4. Tanam 5.000 pohon untuk Bandung Utara

Lahan Kritis di KBU dan Konsistensi Heni Smith Jaga LingkunganHeni Smith pemilik The Lodge Maribaya. (IDN Times/Bagus F)

Satu pohon bisa menghidupi dua manusia. Ujaran itu bukan asal ucap. Dari penelitian yang dihimpun, oksigen yang dihasilkan dari satu pohon ini bisa untuk menghidupi dua orang. Maka, upaya menanam pohon menjadi penting untuk dilakukan ketika pembangunan juga masif dilakukan.

"Hari ini hari ulang tahun The Lodge yang ke 5. Di ulang tahun yang ke 5 ini saya akui alam sudah memberikan banyak rejeki. Karena kan The Lodge merupakan obyek wisata alam. Sehingga saya kembalikan lagi back to eart menanam ke bumi sebanyak 5.000 pohon," ungkap Heni.

5.000 pohon ini sebagai upaya Heni untuk menguatkan kawasan Bandung Utara. Pohon-pohon ini nantinya diharapkan menjadi penghidupan baru dan diikuti oleh generasi-generasi selanjutnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya